12.5

299 75 27
                                    

Dita sudah kembali ke kamarnya, tubuhnya sangat lelah tapi matanya belum mengantuk. Jadi ia berniat untuk berjalan-jalan malam di taman sekitar dormnya sebentar.

Udara malam itu sangat sejuk, dan suasana yang sepi membuat Dita ingin melepaskan penatnya. Dita menikmati semilir angin yang menyentuh lembut wajahnya, memejamkan matanya sejenak. "Ini tidak adil" ucapnya pelan

Dita kembali membuka mata dan melihat bayangan seorang pria yang tak asing baginya, sebenarnya Dita ragu apa yang seharusnya dilakukan karena dia dan Dita saling mematung di tempat masing-masing.

Taman ini adalah saksi bisu pertemanan mereka, atau dapat dibilang hubungan manis yang sudah kandas itu.

Dita akan segera melanjutkan perjalanannya. Saat melewati pria itu, Dita memberikan senyuman yang sangat indah bagi pria itu.

"Kau sudah menemui Taeyong?" Tanyanya langsung sebelum Dita pergi dari sana

Dita mengangguk lemas, "sudah.. tapi kenapa kau ada disini, Ten?"

Ten mengabaikan pertanyaan terakhir dari Dita, "Apa kau benar-benar sudah mendengar semuanya?"

"Sudah.." wajah Dita terlihat lesu sekali.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Dita melihat Ten mengkhawatirkannya, reaksi tulus yang sulit sekali dipercaya. Dan anehnya ini reaksi yang mirip dengan Taeyong tadi. "Aku akan memikirkan semuanya, dan aku akan memastikan dulu kebenaran yang dikatakannya"

"Dengan cara apa?"

Dita menghentikan langkahnya, ia menoleh memberikan senyum dan kembali berjalan

Ten memandang punggung Dita yang bergerak menjauh. "Ini jadi lebih rumit dari sebelumnya." Ucapnya pelan setelah memastikan Dita memasuki gedung apartemennya

Dita merasa hatinya tidak tenang, ia bertekad akan memutuskan akan memercayai Taeyong atau tidak setelah pertemuan selanjutnya.

Dita kembali ke apartemennya, sudah hening sejak tadi. Dita merasa dinginnya kesepian menusuk hingga ke dalam tulangnya, saat itu seseorang membuka pintu kamarnya tiba-tiba.

"Eh?" Kagetnya saat melihat Dita

"Minji, belum tidur?" Tanya Dita dengan lembut

"Aku tiba-tiba merasa lapar hehe~" Minji kini berjalan ke arah dapur, saat melewati Dita, dia melihat raut wajahnya yang tampak kusut. "Kenapa belum tidur eonni?" Tanyanya sambil membuka lemari penyimpanan makanan.

Dita menuju dapur, duduk di meja makan. "Aku lelah" ucapnya sambil menenggelamkan wajah di antara lengannya.

"Lalu kenapa tidak tidur?"

Dita tak menjawab pertanyaan Minji, dan terus berada di posisi nyamannya itu

Minji membawa rumput laut kering, nasi putih, dan abon dalam toples yang merupakan oleh-oleh dari Indonesia ke meja makan. "Jujur padaku eonni, tadi kamu tidak menuju Gangnam kan. Siapa yang kau temui sebenarnya?" Tanyanya sambil sibuk membuat nasi kepal

Dita mendongak, ia cukup terkejut. 'Bagaimana bisa tau?'

Minji tersenyum, "aku tidak akan mudah tertipu, jadi siapa yang kau temui? Jin oppa? Lucas? Hendery? Xiaojun? Mark? Ten? Atau.. Taeyong???" Minji menyebutkan nama orang-orang yang memang sering bermain bersama Dita

"Kenapa Taeyong juga masuk ke list itu?" Tanya Dita tak mengerti alasan Minji, padahal Dita tidak pernah bermain dengan Taeyong juga

Minji tampak terkejut, "Aku sering melihatnya datang ke agensi kita bersama Lucas. Ku pikir kalian juga dekat?"

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang