13.5

309 67 11
                                    

Jin memandangi benda yang kini menjadi fokus dirinya, Taeyong dan manajernya itu.

"Aku akan memanjat untuk melepas benda itu dari sana" Taeyong langsung menyusun beberapa kursi untuk menurunkan benda itu

Jin mencegahnya untuk naik ke susunan kursi itu. "Tidak perlu, sekarang kita sudah tau apa rencananya. Kalau kita lepas maka akan terpasang lagi yang baru. Jadi lebih baik dibiarkan saja."

Taeyong benar-benar tidak paham dengan jalan pikiran pria di sebelahnya ini. "Hyung akan membiarkan sangkar burung mencurigakan itu tetap disana?" Tanyanya memastikan. "Itu bisa saja berisi kamera CCTV atau perekam suara" tambahnya lagi

Jin mengangguk, "ya biarkan saja disana." Jawabnya mantap

Taeyong menoleh pada manajer dari Jin yang sama sekali tak memberi reaksi apapun atas apa yang terjadi ini.

"Apa?" Tanya manajer pada Taeyong

Taeyong benar-benar tak bisa berkata-kata, jadi ia akhirnya menuruti saja kemauan dari Jin. Taeyong kembali ke ruang tengah, "jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?"

.
.
.

Di sisi lain, Dita benar-benar kesal sekali pada Jin. Dita ingin menemuinya sekarang juga, "antarkan aku ke tempat Jin oppa!" Titahnya pada Ten

"Magic word-nya mana cantik?"

Dita menoleh mendengar Ten mengatakan itu, "please?" Dengan ekspresi memelas agar Ten mau mengantarnya

"Ya, anak pintar~" Ten tersenyum, lalu mulai melajukan mobilnya. "Oh, tolong telepon ke Taeyong hyung lewat ponselku. Aku yakin dia tau dimana Jin hyung"

Ten memberikan ponselnya pada Dita. Dita langsung menelepon Taeyong sesuai permintaan Ten setelah menerina ponsel itu.

"Halo~" sapa Dita dengan ramah

"Dita?" Suara Taeyong terdengar sedikit terkejut

"Taeyong, apa bersama Jin oppa?"

Taeyong tidak segera menjawab, ada keheningan cukup lama.

Dita memastikan telepon masih tersambung, "halooo~ apa ada orang disana? Taeyong?? Siapapun?? Halooo~"

"Ya" jawab Taeyong akhirnya

"Jadi, apa kau bersama Jin oppa?"

"Ya" jawabnya singkat lagi

"Dimana?"

Terjadi hening cukup lama lagi.

"Taeyong? Taeyong~ Taeeeeeeeyoooooong~???" Panggil Dita lagi agar Taeyong menyahut

"Sebaiknya kita bertemu di tempat lain saja, bagaimana kalau makan malam bersama?" Taeyong akhirnya menjawab

"Nona Pacar merindukanku yaaa~" Jin tampaknya mengambil alih ponsel Taeyong

Dita tak tau apa yang dirasakannya, campur aduk setelah mendengar suara dari Jin. "Oppa, apa ponselmu tidak bekerja dengan baik?" Tanyanya langsung

"Hm? Ponselku berfungsi dengan baik kok~" jawab Jin seolah tak bersalah

"Oh." Jawab Dita singkat lalu menjauhkan ponsel dari telinganya

"Setelah ku pikir sekali lagi sepertinya aku tidak ingin bertemu dengannya." Dita mengatakan itu pelan sambil melihat ke luar jendela

Ten tertawa pelan. "Aku akan mengantarmu kemanapun, Tuan Putri. Kalau tidak jadi menemui pangeranmu, kita bisa melakukan hal lain yang menyenangkan berdua~" goda Ten yang terdengar oleh Jin melalui sambungan telepon itu

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang