Minta tolong Vote dan komennya ya.
Terimaksih.HAPPY READING.
*******
Bel istirahat berbunyi, setelah guru berpamitan murid-murid berhamburan keluar kelas untuk memanjakan perut mereka masing-masing.
Begitupun dengan sepasang sahabat di kelas XI IPA 1, terlihat Keyla yang tengah sibuk membereskan bukunya, dan memasukkan kedalam tas berwarna merah miliknya. Di lain sisi Shena gadis di samping Keyla tengah sibuk dengan ponsel yang dia genggam.
Duplikat Ayah.
Rooftop sekarang!
Hanya itu pesan yang Shena terima dari Kakaknya. Tanpa membalas pesan itu terlebih dahulu dia segera melangkahkan kakinya keluar dari kelas, berniat langsung menemui pemuda itu sesuai yang dia perintahkan.
Sebelumnya Shena sempat berpesan kepada Keyla yang terlihat masih sibuk membereskan barang-barang gadis itu. "Sorry Key, lo ke kantin sendiri dulu ya, gue ada urusan penting," ujarnya sambil terburu.
Sampai di ambang pintu ternyata Ziel sudah berdiri tegak menunggu kehadirannya, "Kita ke rooftop sekarang, gue mau nyelesaiin permasalahan gue sama Sean," ujar gadis itu sambil menarik tangan Ziel, agar pemuda tersebut mengikutinya.
Sesampainya di rooftop terlihat Sean, sedang berdiri memunggunginya ,dengan kedua tangan yang di masukkan ke samping saku celana miliknya.
"Datang juga ternyata kalian," sinis pemuda itu dingin, masih dengan posisi yang sama, saat mendengar langkah kaki berjalan menuju ke arahnya.
"Gue mau denger penjelasan itu dari mulut lo Shen!" perintah Sean ke gadis di depannya setelah Sean membalikkan badannya menatap dua remaja yang baru saja datang, ke tempat yang Sean suruh.
"Maaf Kak, gue ngelangngar larangan lo, iya gue ngejalin hubungan sama Ziel sejak tadi pagi," jawab Shena akhirnya memberanikan diri buat berbicara.
"Terus?"
"Gue mau minta restu lo Kak, tolong izinin gue ngejalin hubungan sama Ziel," pinta Shena sambil menatap pemuda di depannya penuh harap.
Mendengar hal tersebut Ziel menyerkitkan dahinya heran. "Restu? Shen lo ada hubungan apa sama anak baru ini?" tanya Ziel penasaran.
Mendengar pertanyaan Ziel sontak Shena menjawab. "Dia Sean Rakay Alzaetta, Kakak kandung gue"
Dengar jawaban dari mulut Shena, kedua mata Ziel membola, dirinya kaget sekaligus senang, kaget karna itu di luar ekspektasinya dan senang saingan terberatnya berkurang.
"Lo Kakak kandung Shena?" tanya Ziel kepada Sean sambil memastikan pendengarannya.
"Hm."
Seketika rasa bersalah menyelimuti diri Ziel "Sorry buat perlakuan buruk gue selama ini ke Adik lo Kak, gue bener-bener minta maaf buat itu semua, dan tolong bolehin gue menjaga Shena setelah ini," ujar Ziel, Sean dapat melihat sebuah ketulusan dari sorot mata pemuda di depannya.
Setelah berfikir cukup lama akhirnya Sean bersuara, "Okey gue akan kasih lo kesempatan, tapi inget sekali lo bikin Adik gue nangis jangan harap gue diem aja, gue akan cari lo kalau perlu sampai ke ujung dunia." Ancam Sean tanpa main-main.
Perasaan senang memuncah didadanya, "Thanks Kak."
"Panggil Gue Sean aja, gue rasa umur kita cuma beda beberapa bulan!" suruh Sean agar Ziel merubah panggilan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shena Aquella {SELESAI}.
Teen Fiction•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih diam. Menunggu Zet menyelesaikan ucapannya. "Kondisi Zoya semakin sering drop sekarang. Paling nggak...