01☀💘

28.9K 1.8K 44
                                    

Hallo guyss... Kenalin aku Jea
Shena Aquella karya pertamaku.

08 juli 2022.

Aku bener-bener berterimakasih, sama kalian yang udah mau baca Shena Aquella dari awal sampai ending. Thank you soo much guys.🙏

*********

"HAPPY READING!"

*********

----Eits,,, sebelum lanjut baca tolong kasih warna di bintangnya ya, kasian polosan gitu putih. Hehehhe----

---Tinggalin komen yuk, biar makin deket sama authornya----

-----Jangan lupa follow bestuyy----

Follow ig
@Shena_alzaetta
@Zieldra_gema
@sean_rakay
@Atta_arfaenza
@zoya_mau

🥑🥑🥑🥑🥑🥑

________________

Ku mohon, jangan memintaku untuk berhenti, karena ini masih terlalu dini. Perjalananku masih panjang, untuk bisa menaklukannya. -Shena Aquella Alzaetta.

___________

-Ruang Makan-

Waktu menunjukkan pukul 06:30 di meja makan terlihat 2 manusia berbeda usia, yang satu 46 tahun satunya lagi berusia 17 tahun.
Rupanya ada salah satu anggota keluarga tersebut belum menampakkan diri.

"Sean ... panggil adik kamu gih tumben jam segini belum turun!" Zet memerintah kepada anak sulungnya.

Jika ditanya ke mana ibu mereka, jawabanya ibu mereka telah meninggal 16 tahun lalu saat melahirkan si bungsu. Shena Aquella Alzaetta.

"Iya siap bosssssss." Sean mengiyakan dan dengan segera melangkahkan kakinya menuju lantai 2, di mana kamar bungsu berada.

Dia adalah Sean Rakay Alzaetta, sedikit gambaran tentang Sean, dia tampan dengan tinggi 180, rahangnya yang kokoh mirip seperti Zet, dengan alis tebal dan bibir tipis, serta kulit berwarna sawo matang. Sean merupakan kakak kandung Shena gadis yang sampai saat ini belum muncul batang hidungnya.

Sesampainya di depan pintu kamar bercat biru muda bertulisan "Shena Wolrd" Sean lantas mencoba membuka pintu kamar tersebut. Saat sudah terbuka Sean justru menemukanmu seseorang yang masih berada di balik selimut tebalnya. Tanpa menunggu waktu lama Sean mendekati adiknya itu, gadis yang masih bersembunyi di dalam balutan selimut.

"Hey Shen, bangun oey!" heboh Sean membangunkan gadis itu.

"Tumben banget jam segini masih molor," batin Sean heran.

"Shen udah jam Setengah 7 buru bangun!" serunya.

"SHENA!" pekik Sean sekali lagi saat panggilannya belum juga membuahkan hasil, tanpa pikir panjang ia menarik selimut yang masih menutupi seluruh tubuh Shena.

"Shen mau sekolah nggak lo, gue tinggal nih! Ampun kebo banget waktu jalan terus woy!" lelaki itu masih mencoba membangunkan adiknya, sambil berusaha menarik selimut yang membalut tubuh gadis itu.

Shena Aquella {SELESAI}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang