19💖

6K 369 2
                                    


"Gue laper tau Zel," Kode Shena ke Ziel yang masih sibuk dengan makanannya.

"Terus?"

"Issshhh gak peka banget sih jadi cowok." manyun Shena atas ketidakpekaan orang yang mengaku sebagai pacarnya.

"Lah malah manyun," kata Ziel heran.

"Tauk ah gue mau pesen makan dulu bye!" ujarnya sambil bangkit dari tempat duduk dia.

Saat akan melangkahkan kakinya, tangan Shena ditahan oleh pemuda itu,

"Jangan marah-marah mulu Shen!"

"Duduk!" suruh Zieldra lembut

Shena memberi pelototan, sebagai bukti kekesalannya atas ketidakpekaan ,orang yang mengaku sebagai kekasihnya.

"GUE LAPER!"

"Iya, tau duduk dulu aja, udah gue pesenin bakso kesukaan lo bentar lagi juga dateng," jawabnya santai.

Mendengar hal itu seketika kedua mata gadisnya berbinar, "Ahh serius? Wohoooo thankyuuuuu."

"Denger kata bakso aja berbinar lagi itu mata," gerutu Zieldra yang pastinya tidak disadari oleh Shena.

"Permisi Den, pesanannya," kata penjual bakso yang tiba-tiba datang.

"Eh iya makasih Mang," sahut Shena dengan senyum yang semakin merekah.

Tanpa menunggu waktu lama Shena segera meraih mangkok itu, "Ngasih sambelnya jangan kebanyakan." tegur Ziel ketika Shena berniat menuangkan sambel ke mangkoknya, yang hanya di anggukki olehnya, "Iya."

Shena seketika inget sesuatu, "Zel tadi pas gue tidur di UKS gue mimpi sesuatu masak," ujarnya memulai bercerita.

Dengan salah satu alis terangkat Ziel merespon ucapan kekasihnya," Mimpi apaan?" ujar Ziel penasaran.

Senyum dibibir Shena tersungging, "Gue mimpi ketemu Bunda," ujarnya sambil mengingat-ingat pertemuan dengan Bundanya di mimpi gadis itu, "Terus Bunda juga janji katanya sebentar lagi Bunda bakal jemput gue."

Shena sendiri belum paham dengan maksud ucapan Bundanya di mimpi tersebut. Sedangkan Zieldra justru menunjukkan raut tidak sukanya mendengar obrolan Shena, "Apaan si lo Shen, nggak usah ngomong aneh-aneh coba," protes Ziel merasa terganggu dengan arah obrolan Shena.

"Lo nggak boleh kemana-mana, harus tetep di sini sama gue!" kata Zieldra menahan Shena, terdapat raut ketakutan di muka pemuda itu.

Shena sendiri belum paham maksud pembicaraan Ziel, "Hah siapa yang mau pergi?" tanyanya heran dengan muka cengonya.

"Ini nih dua anak dicariin taunya udah mojok aja di sini" celetuk Keyla yang baru aja dateng dengan kedua sahabat Zieldra.

"Eh kalian heheheh" respon Shena.

"Kalian berdua duduk aja gue yang pesen makanan" suruh Arsen ke Keyla serta Atta

Ah ya berbicara tentang hubungan mereka Keyla sudah resmi jadian dengan Arsen beberapa hari lalu.

"Aku mau Soto Ayam, minumnya Es jeruk" ujar Keyla.

"Gue samaain aja biar gak ribet" sambung Atta.

"Ok," balas Arsen singkat lantas pergi meninggalkan meja tersebut. Tidak membutuhkan waktu lama Arsen kembali diikuti wanita berusia 30 tahunan membawa pesanan pemuda itu.

Mereka berlima seketika heran melihat suasana kantin yang mendadak heboh, dengan tatapan saling pandang satu sama lain seakan bertanya, "Ada apa?"

"Gila cakep baget dia."

Shena Aquella {SELESAI}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang