34😎

5.8K 349 21
                                    


Kebetulan kelas Zieldra sekarang jam kosong, Gurunya ada urusan mendadak katanya. Hal tersebut tentu membuat seluruh siswa bersorak gembira. Seperti habis menang togel.

Tidak terkecuali Zieldra serta kedua sahabatnya, yang saat ini tengah sibuk Mabar. Dengan kedua kaki yang mereka angkat ke meja.

"Gue pengen cerita," celetuk Ziel tiba-tiba. Hal itu sontak membuat kedua sahabatnya melirik sekilas ke arah Ziel.

"Cerita aja elah," ujar Atta dengan pandangan masih terlihat fokus kearah ponsel di genggammannya.

Seakan lebih peka, Arsen mematikan gamenya, meletakkan ponsel yang dia pegang lantas menatap wajah kusut Ziel. "Mau cerita tentang?" tanya Arsen.

"Maurin" jawab Zieldra singkat.

Mendengar hal tersebut Atta seketika melotot tak terima. "Kenapa? Lo gagal move on dari itu cewek?" ketus Atta meminta penjelasan.

"Ck bukan heh, ngadi-ngadi lo!" sungut Ziel tak terima dengan tuduhan Atta.

"Terus?"

"Kalian inget kan ucapan Shena di kantin tadi, yang dia bilang adik tirinya sekolah di sini bahkan satu kelas sama dia?"

Atta dan Arsen dengan kompaknya menganggukkan kepalanya seperti anak kembar. "Terus masalahnya di mana?" tanya Arsen yang masih belum bisa menangkap maksud ucapan Zieldra.

"Adik tiri Shena tuh Maurin, Mantan gue."

Penjelasan satu kalimat dari Zieldra tentu membuat kedua sahabatnya terkejut. "SERIUS LO?" pekik mereka berdua kompak.

"Dunia kenapa sempit banget yak," gumam Atta tak habis pikir.

"Hmmmm."

"Shena udah tau?" tanya Arsen.

"Belum. Keknya, kan gue tau ini juga tadi pas istirahat. Tapi dari nada bicara Shena kayaknya dia belum tau deh. Status hubungan gue sama Adiknya."

"Dan satu lagi!" sambung Zieldra, yang membuat kedua sahabatnya kembali mengalihkan perhatiannya ke arah Ziel.

"Apa?" dan lagi-lagi Atta mengucapkan kata itu berbarengan dengan Arsen.

"Satu minggu lalu gue pernah nggak sengaja nabrak Maurin, yah berhubung gue ngerasa bersalah gue anterin dia pulang dong. Orang badan dia aja lecet-lecet sama kakinya kesleo. Trus sepanjang perjalanan dia bilang nyesel dan minta balikan ke gue!" jelas Zieldra panjang lebar.

Dengan nada nyolot Atta berucap. "Lo terima?"

Zieldra memukul kepala Atta menggunakan buku paket yang ada di depannya. "Gila lo, ya kagak lah! Orang gue udah punya Shena juga. Gue cuma takut kedatangannya Maurin jadi bumerang buat hubungan gue sama Shena," jawab Zieldra lesu.

"Bodohnya gue nggak nyadar kalau nama panjang Maurin sama kaya Shena!"

Arsen mengerutkan dahinya, "Maksud lo? Bukannya nama Shena beda sama Maurin?" tanya Arsen heran. Yups Arsen, Maurin, Atta dan Ziel emang 1 SMP, dan mereka berada di kelas yang sama selama 3 tahun.

"Zoyalina Maurin Alzaetta, Shena Aquella Alzaetta"

"HAH?"

"Shena sama Sean Kakak Adek?"

Zain mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Berarti gosip yang gue denger kemaren bener dong" celetuk Atta tiba-tiba.

"Gosip apaan?"

"Ya itu, dari kelas sebelah emang sempet heboh kalau Shena sama Sean sodara kandung, gue kira cuma hoax. Ternyata beneran."

Shena Aquella {SELESAI}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang