Shena berlari menundukkan kepalanya sambil menahan isakkannya dengan air mata yang entah kenapa sulit sekali buat ia tahan. Efek tidak memperhatilan sekitar tiba-tiba tubuh Shena terhempas begitu saja ke lantai.BBRUUKKK!!!
"Sorry gue gak sengaja, sini gue bantu," ujar seseorang sembari membungkukkan punggungnya guna membantu gadis yang dia tabrak untuk segera berdiri.
"Lo gapapa?"
"Sorry ya, gue gak sengaja lagi buru-buru soalnya," ujar cowok itu sambil kembali meminta maaf.
Merasa ada yang aneh cowok itu memperhatikan cewek yang baru saja dia tabrak, dan si Shena masih bergeming di tempatnya tanpa memberi respon apapun selain dengan pandangan masih menunduk.
"Kok kaya gak asing" batin cowok itu.
Dengan spontan dia memegang dagu Shena dan mengangkatnya untuk melihat ke arahnya seraya memastikan sesuatu.
"Loh Shen lo kenapa." Kaget Sean, ya cowok yang menabrak dirinya adalah Sean kakak laki -laki gadis cantik itu.
"Lo nangis? Siapa yang jahatin lo Shen?"
"Shen...." panggil Sean sekali lagi.
"Cerita sama gue! Lo kenapa?"
Tanpa jawaban apapun Shena lantas menubrukkan badannya ke arah Sean! Dia memeluk erat kakak laki-lakinya.
"Tenangin diri lo dulu."
"Gue siap dengerin cerita lo kapanpun itu." lanjutnya cowok itu.
"Gue gapapa Kak."
Shena melepaskan pelukan dari kakaknya saat dirinya dirasa sudah sedikit lebih tenang.
"Gue mau balik ke kelas." pamitnya ke pada Sean.
Yah kebetulan kelas Sean XII IPA 2 memang ada di lantai 3.
"Gue anter ya ke lantai 2?" ujar Sean.
"Gausah Kak, gue bisa sendiri," ujarnya sambil melangkahkan kakinya menuju tangga.
Bukannya ke kelas, Shena justru pergi ke toilet.
Dilihat toilet itu kosong tanpa ada satupun murid.Shena berdiri di depan cermin seraya bergumam "ternyata jatuh cinta sesakit ini yah, Pengorbanan gue selama 1 tahun berasa gak guna aja, ngasih dia perhatian, neror kontak dia setiap hari, bangun lebih awal buat sekedar bikinin dia bekel, nurunin harga diri gue sendiri biar dia ngelihat ke arah gue, dibentak-bentak sama dia, dipermaluin di depan umum karna terkesan murahan ngejar-ngejar cowok," kekeh nya miris menertawai dirinya sendiri.
"Kenapa gue bodoh banget sih!"
"Dan kenapa cinta pertama gue harus lo Zieldra?"
"Kenapa lo gak bilang dari awal kalau udah punya cewek????"
"Aaaarrggghhhhhh brengsek." Tanpa sadar air mata gadis cantik itu berjatuhan kembali.
"Okey Shena, semua bakal balik kaya dulu."
"Balik jadi diri loe sendiri sebelum mengenal dia," ucapnya men-sugesti dirinya sendiri.
"MOVE ON SHEN!"
Setelah puas mengeluarkan beban di hatinya, Gadis itu memutuskan mencuci mukanya di wastafle kamar mandi. Mengeringkan mukanya dengan tisu sembari membenarkan penampilannya yang tadi sempat berantakan.
Krrriiinggggg........
Bell bunyi bahwa waktu istirahat sudah berakhir terdengar, kedua langkah kakinya menuntunnya untuk kembali ke ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shena Aquella {SELESAI}.
Teen Fiction•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih diam. Menunggu Zet menyelesaikan ucapannya. "Kondisi Zoya semakin sering drop sekarang. Paling nggak...