----Tolong hargai penulis guys.----
Bantu vote dan komen.
Terimakasih.
Happy Reading.
*****
Setelah memakan waktu kurang lebih 20 menit, akhirnya Sean dan Zet sampai di rumah sakit tempat Shena dirawat.
Mereka berjalan menuju resepsionis, guna memastikan apakah gadis yang mereka cari berada di sini atau tidak. "Permisi," seru Sean.
"Iya Mas, ada yang bisa saya bantu?"
"Eum.....ini, saya ingin memastikan apakah di rumah sakit ini ada pasien atas nama Shena Aquella Alzaetta?" sela Zet mulai gusar.
"Sebentar ya Pak, saya coba cek dulu."
"Ada Pak, di Ruangan VVIP nomer 02 ya Pak," beritahunya ramah.
"Terimakasih," dengan langkah terburu mereka berlari menuju ruangan yang barusaja petugas resepsionis kasih tau.
Sesampai di depan pintu mereka sama-sama berdiri mematung, menyiapkan mental.
Cklek....
Dengan ragu Sean membuka pintu tersebut. Zain merasa ada yang masuk sontak mengalihkan perhatiannya memastikan sesuatu.
Kedua mata Zain terbelalak sempurna. "Loh kalian!" seru Zain ditengah keterkejutannya.
Tanpa membuang waktu Zet berjalan mendekati ranjang rumah sakit. Kedua mata Zet berkaca-kaca. "Shena putri kecil Ayah! Maafin Ayah sayang. Shena sembuh ya Ayah mohon!" pinta Zet dengan suara yang bergetar.
"Gue yakin lo tau banyak soal Adik gue Zain. Tolong jelasin semuanya ke kita!" gumam Sean memohon kepada teman sekelasnya itu.
Zain menghela nafas, baru akan bersuara tiba-tiba pintu dibuka mendadak oleh Zieldra dan Keyla. Mereka memang sudah dihubungi Sean bahwa kemungkinan Shena ada di RS ini. Ziel yang memang sedang meratapi kepergian Sahabatnya mau nggak mau menuju ke tempat yang Sean suruh. Tak bisa dipungkiri dia khawatir dan ingin tau keadaan Shena.
"Ini Shena kenapa?" pekik Keyla syok dengan keadaan Shena yang tengah tidak sadarkan diri sekarang.
"Pacar gue kecelakaan atau kenapa?" lanjut Zieldra khawatir.
Zain menatap dalam semua orang. yang tengah ada di ruang rawat inap. "Kalian duduk dulu di sofa, biar gue yang jelasin semuanya," ujar Zain yang segera dituruti oleh yang lainnya.
Cklek....
Pintu kembali dibuka, seluruh perhatian mereka tertuju ke seseorang yang baru saja memasuki ruangan.
Seorang wanita berusia 40 tahun dengan balutan jas dokter putih yang kecantikannya masih terlihat begitu jelas tanpa terpengaruh usia.
"Mereka?" kaget Rani meminta penjelasan ke putranya.
Zain memandang mamanya dengan sorot penuh luka. "Mereka sudah saatnya tau Ma, apa yang sebenarnya terjadi dengan Shena selama ini!"
Tanpa banyak bantahan Rani menyetujuinya. Sudah cukup Shena menanggung semuanya sendiri. Paling nggak kalau mereka tau ada yang membantu memantau kesehatan Shena kedepannya.
"Sebenarnya Putri saya kenapa?" Zet kembali bertanya meminta penjelasan.
"Shena sakit Om!"
"Dan sekarang dia koma!" mereka yang ada di ruangan itu sama-sama tercengang dengan fakta yang baru saja diketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shena Aquella {SELESAI}.
Teen Fiction•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih diam. Menunggu Zet menyelesaikan ucapannya. "Kondisi Zoya semakin sering drop sekarang. Paling nggak...