📌Tolong Follow lah geesss!.
"AMPUN PA! AMPUN!"
"SAKIT!"
CCCCTTTAAARRR.....CCCCTTTAAARRRRR....CCCCTTTTAARRR.
"Am ... am ... pun."
Dan perlahan gadis itu kehilangan kesadarannya.
"TONI! KAMU GILA YA!ITU ZOYA DARAH DAGING KAMU SENDIRI!" sentak Lina yang baru saja pulang, namun sudah dikejutkan dengan peristiwa yang membuat hatinya sebagai seorang ibu teriris.
Dengan sekuat tenaga Lina merebut cambuk yang dipegang oleh pria yang berstatus sebagai suaminya.
"SALAHKAN ANAKMU YANG NGGAK BERGUNA ITU! DISURUH MASAK AJA NGGAK BECUS! SAYA LAPAR!" bentak Toni murka. Dapat terlihat jelas urat-urat lehernya yang menonjol.
"ZOYA NGGAK BISA MASAK TON! HARUSNYA KAMU PAHAM JANGAN MAIN PUKUL! DIA ANAK AKU!" sentak Lina membalas ucapan Toni dengan nada yang tidak kalah keras.
"BRENGSEKKKK! URUS SAJA SANA ANAK SIALAN KAMU! NGGAK EMAK NGGAK ANAK SAMA AJA! NGGAK ADA YANG BISA DIANDELIN!" setelah mengatakan hal tersebut Toni keluar meninggalkan rumah.
BRRRAAKKKK!
Dibantingnya pintu yang membuat Lina tersentak kaget.
Namun, tidak membutuhkan waktu lama perlahan Lina sadar bahwa ada yang harus dia utamakan kali ini.
"Zoya, sayang," pekik Lina menghampiri anaknya yang tengah terbaring di lantai, dengan kondisi yang bisa dibilang tidak baik-baik saja.
Memar terlihat di bagian Muka, tangan dan kakinya. Juga luka bekas cambukan yang masih barupun dapat dengan jelas Lina lihat.
"Sayang!" segera diangkatnya tubuh lemah Zoya ke atas ranjang yang terlihat jauh dari kata layak.
Setelah diusir Zet, Lina memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengan Toni. Ayah kandung Zoya. Bahkan sempat meresmikan pernikahannya setelah pengadilan memutuskan bahwa dirinya resmi bercerai dengan Zet.
Awalnya kehidupan mereka semua baik-baik aja, hingga tiga bulan setelahnya Bank menyita semua aset yang dimiliki Toni dan Lina. Rumah, Mobil, bahkan semua hartanya habis tanpa sisa.
Toni ditipu besar-besaran oleh rekan bisnisnya. Yang membuat dia dan keluarganya kehilangan semua kemewahan yang selama ini mengelilingnginya.
Dan disinilah satu keluarga itu berada. Di sebuah kontrakan kecil berukuran 5X5 meter. Sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya dulu.
"Mama....," panggil Zoya yang sepertinya sudah mulai sadar.
"Sayang maafin semua kesalahan Mama ya, hidup kamu sekarang harus menderita seperti ini." ujar Lina dengan suara bergetar, Lina menatap tubuh putrinya yang semakin hari semakin terlihat kurus.
"Mama nggak salah, mungkin ini karma dari Tuhan atas semua yang kita perbuat ke Shena Ma," balas Zoya lemah, seluruh tubuhnya terasa nyeri. Bahkan makin hari asma yang dideritanya semakin sering kambuh tanpa mengingat waktu.
"Mama yang salah, dan kamu yang harus ikut menanggung semua kesalahan Mama. Maafin Mama sayang." Diusapnya rambut Zoya lembut. Kemudian Lina menarik putrinya ke dalam pelukannya.
"Ma Zoya cape, kalau Zoya pergi Mama jaga diri baik-baik ya!" gumamnya lirih.
Mendengar hal itu, muncul perasaan tidak karuan dihati Lina.
"Zoya mau kemana? Disini aja yang sayang. Sama Mama!" pinta Lina dengan nada bergetar sambil masih memeluk erat tubuh Zoya.
"Zoya mau istirahat Ma, boleh ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shena Aquella {SELESAI}.
Teen Fiction•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih diam. Menunggu Zet menyelesaikan ucapannya. "Kondisi Zoya semakin sering drop sekarang. Paling nggak...