37😂

6.3K 379 8
                                    


Shena keluar dari toilet dengan penampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Kaki jenjangnya melangkah menyelusuri lorong demi lorong rumah sakit. Hingga sampai sebuah diruangan bertuliskan Dokter Alfy satu nama yang memang menangani kesehatannya beberapa hari lalu.

Tok... Tok... Tok...

Setelah mengetuk pintu, suara dari dalam menyaut. Mempersilakan dirinya untuk masuk .

"Selamat pagi Dok," sapa Shena tak lupa dengan senyum ramahnya.

"Pagi juga Shena" balas Alfy. Jika ditanya kenapa Alfy masih mengingat nama gadis di depannya? Ayolah dia sosok Dokter muda di usia 26 tahun. Otomatis otaknya belum sepikun itu bukan?.

"Silakan duduk," suruh Alfy yang diangguki oleh Shena.

"Suster Rina. Tolong bawakan saya, berkas hasil pemeriksaan atas nama Shena Aquella 3 hari lalu!" Rina menjalankan perintah Alfy.

"Ini Dok," ujar Rina sambil menyerahkan sebuah amplop putih berisi diagnosis penyakit Shena.

Alfy membaca sekilas surat tangannya, 5 menit kemudian pandangan Dokter muda tersebut menatap Shena dalam.

"Bagaimana Dok? Saya baik-baik sajakan?" tanya Shena ragu. Karna akhir-akhir dia merasa ada yang salah dengan tubuhnya.

"Maaf Shena, orang tua kamu ada? Saya ingin membahas ini keorang tua kamu juga. Penyakit kamu tergolong serius soalnya!"

"Ayah ada, tapi Bunda saya sudah meninggal. Sebenarnya apa yang terjadi dengan saya? Tapi maaf belum bisa mengabari Ayah."

Paham akan maksud ucapan pasiennya, perlahan Alfy mengulurkan tangannya menggenggam kedua tangan Shena. "Kamu yang sabar ya, saya yakin kamu kuat!"

"Maksud Dokter?" Shena mengerutkan dahinya heran.

"Silahkan dibaca Shen!"

Dan tanpa membuang waktu Shena meraih kertas yang diulurkan kearahnya.

Kedua mata Shena berkaca-kaca, mulutnya terbuka sempurna, menggeleng-nggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Ini serius?" Shena bertanya dengan nada bergetar.

"Kanker?"

Alfy, menghela nafas sejenak. Sungguh di merasa empati kepada gadis remaja di depannya. Namun yang namanya penyakit tidak memandang usia bukan?

"Yah... Astrositoma merupakan sejenis kanker yang terbentuk di otak atau di sum-sum tulang belakang. Dan yang terjadi kepada tubuh kamu adalah kanker yang terbentuk di otak.
Astrositoma dimulai dari sel astroit yang mendukung sel saraf. Tanda-tanda dan gejala tergantung pada lokasi kanker itu terjadi. Dan gejala yang terjadi di otak biasanya menyebabkan :Sakit kepala, mual, kejang, kekelahan, mimisan, serta gangguan kognitif dan motorik lainnya"

"Yang terjadi pada kamu sekarang sudah memasuki stadium 2. Yaitu tumor yang berkembang secara perlahan-lahan tetapi dapat berkembang ke jaringan disekitarnya. Dan biasanya tumbuh lebih cepat dari waktu ke waktu"

"Apakah kamu merasakan gejala itu semua Shena?"

"Iya," jawab Shena masih belum bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Saya masih bisa sembuh kan?" tanya Shena penuh harap. Jujur masih banyak mimpi yang belum dia wujudkan. Masih banyak cita-cita yang ingim dia raih.

"Masih Shena, kita bisa melakukan berbagai macam pengobatan seperti operasi pembedah untuk menggangkat Astrositoma tersebut. Terapi radiasi, kemotrapi, serta perawatan suportif."

Shena terdiam mendengar penjelasan Alfy, dia bukan gadis bodoh yang tidak tau apa itu kanker. Di mata pelajarannya sering membahas penyakit itu. Dan Shena paham betul kemungkinan menang melawan penyakitnya sangat lah kecil presentasenya.

Shena Aquella {SELESAI}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang