Sesampainya di kamar, Shena memutuskan kembali untuk duduk di meja belajarnya,
Meraih buku yang tadi sempat dia bereskan, mengerjakan tugas yang deadline nya masih minggu depan, lebih tepatnya gadis itu mengerjakan tugas yang baru tadi siang guru mapel tersebut kasih.Setelah beberapa soal terselesaikan, Bukannya langsung tidur Shena justru kembali meraih buku mapel lain, mempelajari beberapa materi yang bahkan belum di ajarkan sebelumnya, serta mengerjakan soal-soal di buku paket yang belum ia isi.
Rasanya kabar yang ia dapet barusan dari Ayah tercintanya terasa mengejutnya, entahlah gadis itu hanyalah takut, takut hal buruk terjadi kepadanya terlebih kepada keluarganya.
Bohong jika Shena berkata dia baik-baik saja, saat ini gadis itu memilih bergutat dengan buku-bukunya justru untuk mengalihkan pikirannya, paling ga beralih berpusing ria berurusan dengan beberapa soal jauh lebih baik, daripada harus mengingat perkataan sang Ayahnya yang meminta izin untuk menikah lagi.
"Arggghhhhhhhh!" umpat gadis itu seraya menjambak rambutnya sendiri.
"Tenang Shena, semua akan baik-baik aja, semua itu baru rencana belum tentu terjadi." Sugesti gadis itu ke dirinya sendiri, dan beruntungnya pemikiran positif itu mampu menguasai pikirannya saat ini.
"Ah bodo Ah, mendingan gue beresin ini," gumamnya sambil kembali menyibukkan diri dengan berbagai macam soal di depannya.
Waktu terus berjalan, hingga tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 03:00, yah memang begitulah Shena, saat dirasa dirinya memiliki masalah, semua akan ia lampiaskan ke belajar, belajar, dan belajar.
Mungkin jika menurut orang lain kecanduan belajar adalah hal yang positif, tetapi bukannya segala sesuatu yang berlebihan justru tidak baik?.
Dirasa sudah cukup menyelesaikan banyak materi, Shena segera bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah ranjang, setelah itu tangan gadis itu meraih benda pintar yang sedari tadi tidak ia sentuh sama sekali.
250 Pesan 35 miscall.
Saat dilihat isinya beberapa dari Grup, dari Keyla yang menanyakan tugas, serta 150 pesan dari Ziel, kekasihnya.
Zieldra💖
Shen, tidur??
Tumben🤔🤔
Sayang
By
Good night Dear💕
Shen
Gue kangen Shen😚
P
P
P
P
P
99+Membaca notif dari kekasihnya gadis itu hanya terkekeh pelan, mood-nya perlahan membaik.
Tanpa membuang waktu lama Shena membalas pesan spam itu.Shena Aquella
Maaf Zel, baru bngun gue.
Nnti tolng jmput gue ya🙏
Pagian tapi,
Jam 6
HehehehehheSetelah mengirim pesan tersebut Shena memilih buat mengatur jadwal yang akan dia bawa hari ini, mau tidur lagi juga percuma bukan, sebentar lagi subuh.
Adzan subuh berkumandang, gadis itu memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, sebelum melaksanakan kewajibannya.
Drrrttttt...
Zieldra💖
Gue di dpan Shen.
Membaca pesan yang Ziel kirim, karena tidak mau membuat lelaki itu menunggu terlalu lama gadis itu segera turun, lengkap dengan tas yang dia sampirkan di bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shena Aquella {SELESAI}.
Teen Fiction•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih diam. Menunggu Zet menyelesaikan ucapannya. "Kondisi Zoya semakin sering drop sekarang. Paling nggak...