📌HARAP FOLLOW!
HAPPY READING.
*******
Ziel hanya nyengir memamerkan deretan gigi rapinya, "Iiisssshhh itu mah dulu, karakter gue emang gini kalau udah nyaman sama orang."
"Cie ceritanya Aa Ziel udah nyaman nih sama Neng Shena?" goda gadis itu menaik-turunkan alisnya.
"Hahhahhaaha, apa sih lo Shen."
"Ye, ditanya juga," sebal gadis itu manyun.
"Ciiieee Neng Shena ceritanya nunggu jawaban dari Aa Ziel nih?" balas Ziel balik menggoda gadisnya.
"Eh, Shen," panggil Ziel membuat gadis di depannya menyaut dengan mulut yang masih sibuk mengunyah makanan ringannya.
Ziel melanjutkan ucapannya, "lo punya mantan berapa? Banyak yang belum gue tau tentang lo, tau sendiri kita deket juga baru-baru ini,"
Dengan polos Shena menggelengkan kepalanya, "hah?" tanya Ziel kurang faham, bermaksud meminta penjelasan.
"Engak ada,"
"Maksud lo, lo gak punya mantan?" tanyanya memastikan.
"Kagak, lo pacar pertama gue," sahut Shena singkat.
Mendengar jawaban yang keluar dari bibir Shena sontak kedua mata Ziel membulat sempurna. "Lo serius?" rupanya Ziel masih meragukan jawaban gadisnya, "lo nggak laku atau gimana?" lanjutnya dengan tawa tertahan.
"Ketawa aja ketawa, ngak usah ditahan-tahan Mas," decak Shena sebal.
"Lo sendiri kenapa putus sama Maurin?" Shena balik bertanya ke Ziel yang masih mencoba menahan tawanya.
Dengan enteng Ziel menjawab, "Gue?" tunjuknya kediri sendiri. "Dia selingkuh, kampret gak tuh," sambung Ziel terlihat ada kobaran amarah di balik sorot mata pemuda itu.
Melihat hal tersebut Shena mencoba mencairkan suasana, sepertinya topik yang baru aja dia tanyanya sesensitif itu bagi Ziel.
"Woah, Serius?"
"Cowok secakep lo diselingkuhin?"
"Lo nggak ada niat ngebantu dia?"
Ziel menyerkitkan dahinya bingung, dengan maksud gadis di depannya, "Maksud lo? Bantu apaan?" tanya pemuda itu heran.
Melihat kebingungan di muka Ziel, Shena menyeletuk tiba-tiba, "Ngebantu periksa ke optik, takutnya ada yang salah sama matanya, yakali cowo sesempurna lo diselingkuhin!" sahut gadis cantik tersebut, dengan mulut yang masih sibuk dengan cemilannya.
Celetukan polos dari Shena ternyata mampu membuat mood Ziel membaik, entahlah yang jelas saat ini dia bersyukur ada sosok Shena di sampingnya. Walaupun perasaan yang dia punya untuk kekasihnya belum sampai tahap cinta, tapi paling gak Ziel sudah berasil buat merubah rasa suka ke sayang untuk gadisnya. Itupun berkat kejadian kemaren di rumahnya, melihat kedekatan Shena dengan mamanya, melihat keluarganya yang mulai kembali hangat saat gadis itu ada di tengah-tengah mereka. "Gadis sebaik lo gak pantes disakitin Shen," batin Ziel sambil menatap lekat wajah Shena.
"Hallo."
"Ziel."
"Yuhu."
Dilambai-lambaikan tangannya tepat di muka Ziel, entahlah apa yang dia fikirkan, "kenapa benggong, apa ketempelan jin penunggu kantin yak," batin Shena mulai merinding.
"ZEEELLLLLLL!" teriak Shena membuyarkan lamuna Ziel.
Kaget akan hal itu, "Astagfirullah, kenapa Shen?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shena Aquella {SELESAI}.
Teen Fiction•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih diam. Menunggu Zet menyelesaikan ucapannya. "Kondisi Zoya semakin sering drop sekarang. Paling nggak...