[SLOW UPDATE]
Setelah mengalami kecelakaan bus dan tewas, Renna bereinkarnasi menjadi salah satu anak dari tokoh villain psycopat dalam sebuah novel yang pernah ia baca. Parahnya lagi, kelak ia dan seluruh keluarganya akan dihukum mati oleh Male Lea...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✯Happy Reading✯
Entah hanya perasaan Lycene saja atau memang benar bahwa Minotaour yang melihat mereka langsung menjauh bersembunyi. Seolah mereka tidak memiliki niat untuk memakan mereka yang notabenenya adalah mangsa yang empuk.
Gadis itu memiringkan kepalanya dengan kening berkerut. Bisakah Lycene mengartikan sikap mereka barusan seperti tengah ketakutan?
Ia semakin mengerutkan keningnya dalam, berpikir keras.
Tapi apa yang membuat monster seganas mereka takut? Bahkan Lycene pikir kata itu sama sekali tidak ada dalam kamus mereka.
Aneh.
"Bunda!"
Panggilan halus itu sontak membuat Lycene menunduk. Menatap putranya yang kini mendongak sembari menggandeng tangannya.
"Hmm?"
"Apa masih lama? Keluar dari hutan ini?" tanyanya lagi dengan mata sayu karena mengantuk. Maklumlah, mereka belum tidur ataupun istirahat dari pagi hingga malam ini.
"Sebentar lagi, setelah kita melawati gua itu," jawab gadis itu menunjuk gua yang berada dalam radius 20 meter di depan mereka.
Dengan cahaya temaram dari rembulan, mereka bertiga akhirnya memasuki gua yang lembab dan gelap itu. Hana menyalakan obor dan memimpin jalan di depan.
"Apa ini benar-benar guanya Nona?"
"Iya, harusnya ini." Lycene mengamati dinding gua dengan serius. Jemari gadis itu meraba-raba dinding batu yang lembab dan berlumut.
Hingga beberapa saat kemudian ia berseru, "Aku menemukannya. Lihatlah!"
Axcel dan Hana sontak mendekat, melihat lebih dekat sesuatu apa yang Lycene temukan. Sebuah ukiran berbentuk mawar dengan daun-daunnya di dinding gua.
"Memang itu apa Bunda?"
"Ini adalah tanda yang dibuat oleh tahanan Terramort yang berhasil keluar dahulu. Jauh beberapa generasi sebelumnya, mereka membuat ukiran ini sebagai penunjuk untuk tahanan lain yang mencoba untuk kabur."
"Aku membacanya di buku tua milik salah satu tahanan. Pria tua itu pintar sekali menyembunyikannya."
Lycene tersenyum remeh, "Tapi seperti yang kalian ketahui, tentu saja hal itu tidak luput dari penglihatanku. Akibatnya aku menyita buku usang itu dan kusimpan untuk diriku sendiri."
Mereka kembali melanjutkan perjalanan, kali ini berjalan beriringan bertiga. Di sela langkah mereka Lycene kembali melanjutkan, "Tidak kusangka di buku yang hanya berisi beberapa lembar itu terdapat informasi yang sangat berguna."
"Yah, seperti biasanya, Anda memang yang terbaik, Nona."
Beberapa menit mereka berjalan dalam keheningan di dalam gua yang entah di mana ujungnya. Terus melangkahkan kaki mereka tanpa tahu ada sesuatu apa yang tengah menanti mereka.