Chapter 44

9.1K 1.1K 56
                                    

⁠✯Happy Reading✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⁠✯Happy Reading✯



Suasana ruang pengadilan kekaisaran dipenuhi oleh massa. Berbondong-bondong bangsawan berdatangan menghadiri acara itu. Berita menyebar begitu cepat hingga ke seluruh pelosok kekaisaran.

Seorang bangsawan berstatus tinggi yang baru-baru ini mencapai puncak kesuksesannya dalam bisnis ramuan didakwa telah melanggar hukum. Tidak ada berita sepanas dan semenggemparkan ini sebelumnya.

Membuat jiwa ingin tahu mereka meronta-ronta, ingin menyaksikan secara langsung kejadian yang sangat langka ini dengan mata kepala mereka sendiri.

Suara gemericik rantai terdengar, membuat semua pasang mata mengalihkan fokus mereka ke sumber suara.

Tampak Harles dan Liana dengan tangan diborgol, ditarik masuk ke ruang pengadilan. Badan mereka kurus dan dekil. Wajar, dua minggu di sel tahanan tanpa makanan layak dan air keruh sebagai minum, jelas membuat kondisi mereka mengenaskan begini.

Lycene tersenyum dalam hati, melihat seberapa buruk kondisi mereka berdua saat ini membuat hatinya senang.

Lihatlah baju compang-camping nya, lihatlah badan kotornya yang bau, tubuhnya yang kurus kering dan wajah mereka yang tampak seperti mayat hidup. Tidak ada pemandangan yang lebih indah dibandingkan ini sebelumnya.

Dan lagi … tatapan kosong yang penuh dengan keputusasaan itu. Ah, Lycene benar-benar menyukainya.

Mereka bahkan kini duduk bersebrangan. Harles dan Liana duduk di kursi terdakwa dan Lycene duduk di kursi penggugat.

Tok tok tok

Palu hakim diketuk, pertanda pengadilan dimulai. Orang-orang mulai menutup mulut mereka setelah bergunjing tentang Harles dan Liana.

"Duke, dan Duchess Bevatrin, apakah Anda mengaku bersalah karena telah melakukan hal terlarang dan ilegal dengan membeli Blackstone, lalu memaksa korban, yakni Lady Lycene untuk melakukan perjanjian darah? Lalu Anda juga memasukkan—"

"Tunggu! Tuan Hakim. Apa maksud Anda saya memaksa jalang itu untuk melakukan perjanjian darah?" potong Harles merasa janggal dengan tuduhan sang hakim.

"Saya tidak pernah memaksa dia untuk melakukan perjanjian darah. Sebaliknya, ia yang menyarankan dan meminta saya untuk melakukan perjanjian itu," bela Harles dengan mata berapi-api.

"Itu benar Tuan Hakim, suami saya tidak pernah melakukan hal itu. Saya berani bersumpah," timpal Liana membela Harles.

"Apa benar begitu Lady Lycene?" tanya Hakim ragu-ragu.

Lycene bangkit berdiri dari duduknya, "Tentu saja tidak benar Tuan Hakim. Bagaimana bisa saya mengajukan perjanjian darah yang merugikan diri saya sendiri? Anda juga bisa melihat dari surat kontrak yang saya kirimkan, surat itu dibuat atas nama Bevatrin."

The Real VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang