Chapter 30

12.5K 1.4K 53
                                    

✯⁠Happy Reading✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✯⁠Happy Reading✯



"Sayang! Sayang!"

Seruan yang keras itu terdengar. Liana yang baru memasuki mansionnya selepas pulang dari pesta teh langsung berseru memanggil suaminya. Duke Harles Bevatrin.

Tampak sang Duke mengalihkan atensinya, menatap penuh tanda tanya pada sang istri. Ia yang semula tengah sibuk dengan berkas-berkasnya di sofa kini meletakkan benda itu di atas meja.

"Ada apa Sayang? Apa ada masalah?" tanya lelaki itu seraya mengecup bibir istrinya singkat begitu sang wanita duduk di sisinya.

"Ada apa dengan penampilanmu? Apa ini darah? Kau terluka?" tanya Harles saat menyadari ada cukup banyak noda kemerahan di gaun istrinya. Terlihat juga mata wanita itu sembab dengan masih terlihatnya jejak air mata di pipinya.

Liana mengangguk, membenarkan tebakan Harles. Melihat jawaban dari sang istri sontak membuat lelaki itu tiba-tiba murka, "Apa yang sebenarnya terjadi? Bajingan mana yang berani-beraninya melukaimu?"

Liana mengibaskan tangannya, "Bukan itu masalahnya sekarang. Aku sudah tidak apa-apa."

"Lalu?"

Liana memiringkan posisi duduknya hingga menghadap ke Harles sepenuhnya, "Apa kau pernah mendengar bahwa ada obat yang bisa menyembuhkan luka dalam sekejap? Apakah obat seperti itu memang ada yang menjualnya?"

"Obat? Menyembuhkan luka? Apa maksudmu seperti obat herbal—"

"Bukan! Obat itu bisa menyembuhkan luka hanya dalam beberapa menit, tanpa bekas," potong Liana menatap wajah suaminya serius.

Harles tertawa, "Mana ada obat seperti itu, tabib hebat di kekaisaran sekalipun bahkan tidak bisa membuatnya. Terkecuali ia seorang penyihir."

Duke yang menyadari kejanggalan pada raut wajah istrinya sontak bertanya lebih lanjut. Liana pun menceritakan dengan rinci tentang kecelakaan yang menimpanya pagi ini, beserta peristiwa ajaib saat lukanya seketika sembuh berkat obat Lycene.

Harles yang telah selesai mendengarkan cerita istrinya hanya bisa terbengong karena shock masih tidak percaya dengan apa yang dituturkan Liana.

Liana mengguncang kedua bahu Harles, menyadarkan lelaki itu, "Sayang … tentu kau tahu apa yang tengah kupikirkan sekarang bukan?"

"Iya, kita harus segera menggaet wanita kampungan itu sekarang sebelum ada orang lain yang mengambilnya." Harles menatap istrinya dengan wajah penuh antusias. Peluang kekayaan sudah terpampang jelas di depannya sekarang.

"Aku akan pergi ke kediamannya nanti malam, akan kubujuk dia agar mau bekerjasama dengan kita," ujar Liana penuh ambisi.

"Tapi Harles … bagaimana jika ia menolaknya?" tanya Liana mulai khawatir dengan kemungkinan terburuk di pikirannya.

The Real VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang