Chapter 51

10.2K 1K 259
                                    

✯Happy ⁠Reading✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✯Happy ⁠Reading✯



Axion sang kaisar dengan lantang berseru, "Wahai para rakyat kekaisaran Wingsrown sekalian, berlututlah pada masa depan kekaisaran."

Axs melirik Axcel seraya menyeringai, "Pada Putra Mahkota kekaisaran kita, Axcel Edellyn Wingsrown."

Seolah dipengaruhi oleh kekuatan sihir, orang-orang yang berada di sana spontan berlutut, menuruti perintah mutlak sang kaisar meskipun mereka masih kebingungan oleh situasi saat ini.

Bahkan para bangsawan yang masih belum tersadar dari keterkejutan mereka, dengan kaki gemetaran menjatuhkan lutut mereka ke lantai, berlutut.

"Pada matahari kekaisaran sang Putra Mahkota, kami memberi hormat dengan segenap jiwa kami," ucap semua orang-orang yang berada di sana serentak seraya meletakkan salah satu tangannya di dada kiri.

Ah, tidak semua. Karena Lycene masih berdiri membatu di tempatnya dengan wajah yang pucat pasi. 

Gadis itu menatap Axs dan putranya dengan tatapan linglung, setelah melihat semua orang yang berada di arena pertandingan berlutut dan menunduk hormat mengikuti perintah Axs.

Tubuh Lycene merosot jatuh ke lantai, dengan satu tangan yang memegangi kepalanya. Ia menunduk menatap lantai di bawahnya masih dengan raut terkejut dan kebingungan.

Sejak tadi berbagai pertanyaan terus menyeruak masuk ke kepalanya. Apa maksudnya semua ini? Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa? 

Lycene tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi sekarang. Pikirannya kosong saat ini. Semuanya terjadi begitu cepat hingga ia tidak bisa mencernanya satu persatu. 

Jangankan untuk memikirkan semua pertanyaan yang ada di kepalanya, untuk bernafas aja tiba-tiba Lycene merasa kesusahan.

Masih di tengah rasa terkejutnya yang belum usai, terdengar suara langkah kaki yang kian mendekat ke arahnya. 

Lycene mendongak, menatap seseorang yang kini sudah berdiri tepat di depannya. Axion dan Axcel yang masih berada di gendongan pria itu.

Axs mengulurkan tangannya, senyum miring jelas tersungging di salah satu sudut bibir pria itu, "Ayo, pertandingan sudah berakhir. Saatnya kau pulang ke istanamu yang baru, Ratuku."

Lycene mengernyitkan keningnya dalam, dengan cepat ia langsung menepis uluran tangan Axs. Gadis itu bangkit berdiri sendiri dari posisinya yang semula duduk bersimpuh di lantai.

Ia dengan kasarnya menarik kerah kemeja Axs, menatap tajam lelaki itu, "Apa maksudnya semua ini? Hah?!"

Axcel yang juga masih dalam keterkejutan dan kebingungannya, menatap ibunya dan Axs bergantian. Seseorang tolong jelaskan dulu pada Axcel situasi macam apa ini? Axcel sungguh kebingungan sekarang! Apa maksudnya semua ini?

The Real VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang