✯Happy Reading✯
"Woahh …."
Axcel terperangah kagum begitu dirinya tiba di alun-alun kota. Anak itu dengan mata berbinar-binar, tidak bisa berhenti berdecak kagum melihat meriahnya festival di depannya.
Ia tidak tahu kota Quarine seindah ini.
"Meriah sekali festivalnya," celetuk anak itu mengungkapkan rasa kagumnya.
"Kau suka?" tanya Axs menunduk menatap anak di gandengannya.
"Iyaa!!" seru anak itu setengah berteriak.
Axs memiringkan kepalanya, tersenyum melihat antusiasme Axcel, "Kalau begitu haruskah kita berkeliling?"
Axcel mengangguk bersemangat, menjawab pertanyaan Axs barusan. Akhirnya dua orang yang terlihat seperti sepasang anak dan ayah itu berjalan menyusuri festival.
Mereka melihat pertunjukan tari, teater, dan sihir yang begitu meriah. Sesekali juga Axs membeli makanan sebagai camilan di perjalanan mereka.
Lampu yang berkelap-kelip di sepanjang jalan, tabuhan musik yang menggema dan juga meriahnya kembang api yang meletus meriah di langit. Axcel tidak akan pernah melupakan momen indah saat ini.
Ia akan selalu mengingat betapa indahnya festival di kota Quarine malam ini.
"Aduh," dumel anak itu saat ada seseorang yang menubruknya. Beruntunglah Axs dengan sigap langsung menangkap Axcel, sehingga anak itu tidak sampai jatuh ke tanah.
Axs yang melihat hal itu langsung menggendong Axcel. Dengan tatapan datarnya ia menegur sosok yang menabrak Axcel tadi.
"Hei!"
"Apa?!" tanya lelaki berusia 40 an yang menabrak Axcel tadi dengan tatapan tak suka. Ia bahkan menaikkan beberapa oktaf suaranya.
Axs tertawa sarkas, melihat sikap kurang ajar pria di depannya yang seolah tak merasa bersalah.
"Minta maaf padanya," perintah Axs dengan nada dingin nan mengintimidasi.
Suara rendah Axs barusan berhasil membuat sang lawan bicara tersentak. Pria yang berpenampilan seperti preman itu seketika merinding, saat netra hitam legam milik Axs menyorotnya tajam.
Seketika tubuhnya terasa diselimuti hawa dingin yang begitu mencekam. Seolah hanya dengan aura dingin nan gelap pria di depannya ini mampu membunuhnya sekarang juga.
Akhirnya dengan gelagapan dan suara gemetar ketakutan, pria itu pun akhirnya minta maaf. Dengan segera setelah itu ia langsung berbalik, kabur melarikan diri dengan tergesa.
"Haa … serangga tak tahu diri," decih Axs menatap kepergian pria tadi.
"Huumm … Anda bisa menurunkan saya sekarang Tuan Axs," ujar anak itu setelah selang tiga detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Villain
Fantasy[SLOW UPDATE] Setelah mengalami kecelakaan bus dan tewas, Renna bereinkarnasi menjadi salah satu anak dari tokoh villain psycopat dalam sebuah novel yang pernah ia baca. Parahnya lagi, kelak ia dan seluruh keluarganya akan dihukum mati oleh Male Lea...