✯Happy Reading✯
Pranggg
"Arghh … nasi goreng lagi, nasi goreng lagi! Tiap hari nasi goreng melulu. Kamu nggak bisa masak makanan lain apa?!"
Renna memejamkan matanya erat saat sepiring nasi goreng dihempaskan begitu saja oleh pamannya tepat ke arahnya.
Ya … kita akan sebut Renna saja karena ini adalah mimpi dari kilas balik ingatan Lycene di kehidupan pertamanya.
Gadis itu segera berjongkok, memisahkan pecahan piring di lantai dengan butiran nasi yang berhamburan.
Ia meraup butiran nasi yang sekiranya masih bisa diselamatkan mengunakan tangannya yang gemetar. Memindahkan makanan itu ke piring lain yang bersih.
"HOI! JAWAB!" bentak Fardi kini melempar gelas plastik kosong ke keponakannya.
Sekali lagi Renna kembali memejamkan matanya saat benda itu mengenai kepalanya. Ia dengan segera berdiri, meletakkan sepiring nasi yang ia selamatkan tadi ke atas meja.
"Bisa," jawab gadis itu singkat menatap lurus Fardi dengan tatapan lelah. Dari netranya yang berkaca-kaca dapat terlihat jelas betapa muaknya ia saat ini.
Fardi yang duduk di kursi mengangkat dagunya, menatap gadis di hadapannya murka.
"YA TERUS KENAPA KAMU MASIH MASAK NASI GORENG LAGI? DARI KEMAREN NASI GORENG! KEMARENNYA LAGI JUGA NASI GORENG! KAMU MAU BUNUH PAMAN? TIAP HARI NGASIH MAKAN MAKANAN BEGITUAN?"
Renna menghela nafas kasar, ia benar-benar lelah dan muak pada sosok di hadapannya ini. Dengan mata merah menahan tangis, gadis itu berujar, "Paman ngeluh kenapa tiap hari cuma makan nasi goreng? Emang Paman maunya apa? Ayam? Daging? Makanan mewah? Jangankan mau beli lauk enak, buat beli beras besok aja kita gak punya uang."
"Aku masak nasi goreng ya karna udah gak ada apa-apa lagi buat di masak. Itupun yang aku masak nasi sisa kemaren, daripada basi nggak kemakan kan lebih baik–"
"Ohh … pinter kamu ya nasehatin? Dasar gak tahu diri! Kalau bukan karena paman kamu nggak akan hidup sampe sekarang!"
Fardi berdiri menghampiri Renna, "KAMU TUH HARUSNYA INGET! KEDUA ORANG TUA KAMU ITU UDAH MATI! KALAU BUKAN SAMA PAMAN KAMU MAU TINGGAL SAMA SIAPA? Bisa-bisanya sok-sok an nasehatin segala."
"Udah numpang! Belagu! Dasar nggak tahu diri! Bukannya usaha kerja buat beli lauk malah sok-sok an nasehatin Paman. Udah ngerasa pinter kamu? Udah ngerasa bisa hidup sendiri?" cerca fardi mendorong bahu keponakannya kasar. Renna bahkan hampir terhuyung jatuh jika saja ia tidak bisa menjaga keseimbangan.
Renna mendongak menatap pamannya nyalang, air mata sudah turun membanjiri pipinya, "PAMAN NGATAIN AKU GAK USAHA? PAMAN NGATAIN AKU GAK KERJA? BISA-BISANYA PAMAN NGOMONG GITU SEDANGKAN AKU SETIAP PULANG SEKOLAH SAMPAI MALAM KERJA DI TEMPAT BI INAH?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Villain
Fantastik[SLOW UPDATE] Setelah mengalami kecelakaan bus dan tewas, Renna bereinkarnasi menjadi salah satu anak dari tokoh villain psycopat dalam sebuah novel yang pernah ia baca. Parahnya lagi, kelak ia dan seluruh keluarganya akan dihukum mati oleh Male Lea...