Chapter 52

9.1K 1K 323
                                    

✯Happy Reading⁠✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✯Happy Reading⁠✯



Lycene tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya. Wajah gadis itu benar-benar shock. Fakta apalagi ini? Tadi fakta soal Axcel yang rupanya adalah anak Axs, dan sekarang … Hana adalah seorang penyihir?

Tidak hanya Lycene, Axcel juga terkejut bukan main saat mendengar satu fakta itu. Ibu dan anak itu bahkan menampilkan ekspresi yang sama saking terkejutnya.

"Ba–bagaimana bisa?"

Pada akhirnya hanya dua kata itu yang keluar dari mulut Lycene. Ia masih menatap Hana tak percaya.

"Saya adalah keturunan penyihir murni Nyonya, saya sudah bisa menggunakan sihir sejak saya masih kecil."

"Lalu bagaimana bisa kau menjadi seorang kesatria? Ayah juga tidak tahu fakta ini?"

Hana menggeleng, "Tidak Nyonya, saya memang sengaja menyembunyikan identitas saya."

Sekali lagi Lycene kembali bertanya dengan kebingungan, "Bagaimana bisa? Bukankah dilakukan pengecekan fisik dan jiwa sebelum menjadi seorang kesatria? Bahkan pengecekan itu dilakukan oleh seorang penyihir. Bagaimana bisa kau tidak ketahuan?"

Hana meringis, tertawa kecil, "Waktu itu saya sedikit melakukan manipulasi, jadi saya bisa lolos dengan mudah."

"Hana itu penyihir tingkat 5, tentu saja ia bisa dengan mudah melakukan hal kecil seperti itu tanpa ketahuan," celetuk Axs yang membuat Lycene meliriknya sengit.

Lycene kembali mengalihkan atensinya pada Hana, "Lalu Hana … apa sebenarnya hubunganmu dengan lelaki itu? Bagaimana bisa kau mendapatkan darahnya?"

Hana mengusap tengkuknya, matanya melirik ke sana kemari gelisah, "Kalau soal itu sebenarnya …."

"Itu karena saya Lady."

Lycene, Axcel dan Hana refleks berteriak kaget bersamaan saat seorang lelaki berambut pirang tiba-tiba sudah berdiri di dekat mereka. Sosok yang tidak lain dan tidak bukan adalah pelaku yang barusan nyeletuk di tengah percakapan mereka.

Lycene mengusap dadanya, jantungnya serasa hampir melompat keluar saking kagetnya dirinya, "Siapa lagi kau?"

Lelaki berambut pirang itu tersenyum ramah, ia lantas sedikit membungkukkan badannya. Satu tangannya ia letakkan di dada, sedangkan yang satunya lagi di belakang pinggangnya, "Perkenalkan saya adalah Gerland Wexertorn, ajudan dan penyihir kepercayaan Yang Mulia Axion, Lady."

"Haaa … jadi kau penyihir yang diagung-agungkan paling kuat itu?" tanya Lycene dengan nada yang cukup sarkas.

"Benar, saya adalah penyihir tingkat 3 satu-satunya sekaligus penyihir terkuat di kekaisaran ini," tambah lelaki itu dengan nada bangga.

Lycene memiringkan kepalanya, "Jadi … apa maksudmu tadi semua itu karena dirimu?"

"Ahh, jadi ceritanya begini …," Gerland menarik kursi, mendudukkan dirinya sebelum mulai bercerita.

The Real VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang