Chapter 49

7.6K 847 49
                                    

✯Happy Reading✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✯Happy Reading✯



Tidak terasa waktu berlalu, kini tinggal beberapa hari lagi menjelang pertandingan Gladiator. Sudah sejak dua hari yang lalu pula para bangsawan yang tinggal di luar wilayah ibukota datang.

Bukan tanpa sebab mereka datang. Karena dalam beberapa hari lagi pesta ulang tahun kaisar akan diadakan.

Tidak hanya pesta yang akan digelar meriah untuk merayakan hari kelahirannya. Ada pertandingan Gladiator dan kompetisi berburu para bangsawan juga yang selalu rutin diadakan tiap tahun.

Dari tiga itu, pertandingan Gladiator lah yang paling diminati. Karena selain diadakan dalam tiga hari berturut-turut, semua orang tanpa terkecuali bisa menonton atau turut berpartisipasi dalam acara itu.

Tidak seperti pesta dan kompetisi berburu yang hanya para bangsawan dan raja-raja saja yang bisa datang. Gladiator bersifat terbuka untuk semua khalayak. 

Tapi meskipun para rakyat biasa tidak bisa datang ke pesta yang diadakan kaisar di istana. Biasanya mereka akan mengadakan festival untuk merayakan hari kelahiran kaisar sebagai ganti menikmati pesta.

Tidak tanggung-tanggung, acara itu bahkan diadakan dalam waktu seminggu penuh. Yah, meskipun kompetisi berburu juga diadakan dalam waktu seminggu penuh juga.

Tapi untuk alasan itu juga Lycene berada di sini sekarang. Menyambut para bangsawan yang datang menginap di penginapannya, sekaligus mengadakan pesta yang meriah untuk mereka.

"Bagaimana dengan hidangannya Nyonya-Nyonya? Apakah sesuai dengan selera Anda sekalian?"

Lycene yang baru datang setelah menyapa bangsawan lain bertanya. Gadis itu menyunggingkan senyum manis ke arah para wanita bangsawan yang berdiri bergerombol.

"Ah iya Lady, rasanya seenak penampilannya."

"Yah, untuk seorang wanita baru, selera Anda tidak buruk juga. Setidaknya ini lebih baik dari yang saya bayangkan," sahut wanita lain tersenyum.

Lycene tertawa dalam hati. Wah, benar-benar! Inilah yang paling ia benci dari seorang bangsawan. Mereka bersikap sarkas atau menghina dengan cara lembut yang elegan. Sehingga orang terkadang tidak sadar bahwa dirinya tengah dihina.

Mungkin sekilas tidak ada yang salah dengan perkataannya tadi, terlebih diucapkan dengan tutur kata yang lembut dan diiringi senyuman. Tapi jika diteliti lebih seksama lagi, maksud dari perkataan tadi adalah ….

'Yah, untuk seorang wanita yang minim pengetahuan tentang cita rasa dan selera bangsawan tidak buruk juga. Setidaknya ini lebih baik dari makanan sampah para rakyat jelata yang saya bayangkan.'

Kurang lebih seperti itu maksudnya. 

"Itu benar, saya tidak menyangka dessert yang terlihat lebih padat ini rupanya lebih lembut dari yang saya bayangkan. Dan untuk winenya juga bagus, saya terkejut Anda bisa tahu selera para bangsawan," ujar salah satu wanita lain bermata hijau zamrud dengan senyum manis. Ia kini membuka kipasnya, menutupi sebagian bawah wajahnya dengan kipas lalu tertawa.

The Real VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang