15

1.1K 103 23
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


"Cepat tanda tangani surat perceraian itu!! Kau harus membebaskan putri ku dari pernikahan ini!!" Kata ibunya Minjeong.

Sejak tadi ia sudah melontarkan semua isi hatinya yang ikut sakit karena putrinya di khianati seperti itu.

Jeno langsung berlutut di hadapan ibu mertuanya. "Ibu..tolong maafkan aku. Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Tolong bujuk Minjeong untuk membatalkan perceraian ini. Aku hanya mencintai Minjeong, dan akan selalu begitu. Jadi tolong maafkan aku.."

"Kesalahan seperti ini bukanlah masalah kecil. Jika kau sudah berkata kalau kau lebih suka melakukannya dengan wanita lain, akan sangat sulit untuk memperbaikinya. Berhubungan intim dengan wanita lain ? Jika kau sangat suka dengan itu, maka siapa yang bisa jamin kalau kau tidak akan mengulanginya ?"

"Aku mohon ibu..aku sangat mencintai putri mu. Dan aku akan berusaha keras untuk berubah dan memperbaiki semua kesalahan ku. Aku tidak akan menyakiti Minjeong lagi"

"Aku tidak akan percaya pada pengkhianat seperti mu. Pengkhianat yang bahkan tega mengkhianati saudara kandungnya sendiri. Cih! Mana bisa aku mempercayakan putri ku untuk tetap bersama mu!"
"Cepat tanda tangani surat itu!"

Jeno menggeleng. "Ibu-"

"Cepat!!"

Karena terus dipaksa, mau tak mau Jeno harus menandatangani surat perceraian itu. Kemudian ibu langsung menghampiri Minjeong yang sejak tadi hanya duduk di sofa sembari menutupi wajahnya.

"Minjeong, ayo, sebaiknya kau pergi dari sini. Jangan tinggal bersama pria ini lagi" kata ibu sembari menarik Minjeong ke dalam kamar.

Ibu segera memasukkan pakaian Minjeong ke dalam koper, sedangkan Minjeong hanya diam memperhatikan.

Jeno pun langsung masuk kemudian menggenggam kedua tangan Minjeong. "Minjeong, aku mohon jangan pergi. Tetaplah disini bersama ku. Tolong maafkan aku..aku benar-benar menyesal..Minjeong.."

Perlahan Minjeong melepaskan genggaman tangan Jeno tanpa mengatakan apapun.

"Minjeong--"

"Ayo kita pergi" kata ibu yang telah selesai memasukkan pakaian putrinya itu. Lalu dia segera menarik tangan Minjeong dan pergi dari sana.

"Ibu aku mohon, jangan bawa Minjeong pergi. Aku--" ucapan Jeno terpotong karena ibu mertuanya dan Minjeong sudah keluar dari apartemen itu.

"Akhhhh!!!" Jeno pun mengacak-acak rambutnya sendiri.

Sungguh, Jeno merasa sangat menyesal. Bagaimana pun juga, dia masih sangat mencintai Minjeong.

•••

Pagi sudah tiba.

Saat masih pagi, Jaemin langsung mandi kemudian bersiap untuk pergi.

"Jae, aku sudah menyiapkan--" ucapan Jimin terhenti saat Jaemin melewatinya begitu saja dan pergi dari apartemen.

Matanya kembali berair saat menyadari Jaemin membawa surat perceraian itu pergi. Ia tau kemana Jaemin akan pergi sekarang.

Jimin terduduk kemudian menutupi wajah dengan kedua tangannya. Ia pun terisak. "Apakah benar-benar tidak ada kesempatan untuk aku memperbaiki semuanya ? Aku benar-benar tidak bisa jika harus berpisah dengan pria yang ku cintai.." lirihnya.

•••

Saat Jaemin keluar dari mobil yang diparkirkan, ia langsung masuk ke area pengadilan. Dan secara tak sengaja ia melihat Minjeong yang juga sedang melangkah masuk ke dalam.

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang