57

407 54 6
                                    

JANGAN LUPE VOTE & COMMENT NYAA.. 👌

•••

Setelah jam kerjanya selesai, Jimin tak langsung pergi dari kantornya. Untuk beberapa saat dia hanya terdiam dan enggan keluar dari bangunan itu.

Dia masih sangat memikirkan pesan yang ia dapatkan dari nomor tak dikenal semalam. Sebenarnya siapa ?

Tapi tak mungkin juga jika dia harus menunggu terlalu lama di sana, karena dia juga ingin segera pulang. Pada akhirnya ia menghela nafas dan berpikir mungkin itu adalah teman yang sudah lama tak bertemu dengannya.

Jadi dia memutuskan untuk segera keluar dari gedung kantornya dan mencari taksi. Dan selagi menunggu transportasi untuknya pulang, dia melirik sekitar. Dia hanya ingin memastikan apakah benar-benar ada orang yang ingin menemuinya saat ini ?

Tapi ia tak menemukan siapapun yang ia kenal. Sampai beberapa saat kemudian ada yang menepuk bahunya dari belakang.

"Jimin-a"

Sontak Jimin berbalik dan mendapati seorang lelaki yang tak asing baginya. "Oh ? Kau disini.."

•••

Dalam perjalanan pulang, Jaemin bersenandung ria sembari fokus menyetir mobilnya. Dia merasa berbangga diri karena telah mendapatkan coklat pesanan Minjeong. Jadi sekarang dia bersemangat untuk pulang dan mendapatkan kecupan manis dari istrinya itu.

Secara tak sengaja dia mengalihkan pandangannya ke arah kantor tempat Jimin bekerja ketika melewati jalan itu. Dan tanpa di sangka, ia juga melihat Jimin yang berada di sisi jalan dan mengobrol dengan seseorang.

Seketika Jaemin memperlambat laju mobil dan menyipitkan matanya. "Siapa pria itu ? Aku merasa pernah melihatnya"

Tapi ia tak mau ambil pusing dan tak mau terlibat dalam masa lalunya lagi. Jadi dia kembali fokus pada jalan dan pergi menuju rumah orang tuanya untuk menjemput Minjeong dan pulang bersama.

Tapi kini pikirannya malah fokus memikirkan pria yang bicara dengan Jimin barusan. Ia merasa mengingatnya.

"Ah...aku rasa aku tidak salah ingat. Bukankah dia mantan kekasih Jimin dulu ?" Gumamnya lalu terdiam.

Setelah terdiam cukup lama, ia pun mencoba menelepon Jeno dengan tetap fokus pada jalanan juga.

"Kenapa ?" Tanya Jeno dari seberang telepon.

"Kau dimana ? Sudah pulang ?"

"Aku sedang dalam perjalanan pulang"

"Ohh, kalau begitu cobalah sekalian jemput kekasihmu. Aku rasa dia butuh tumpangan"

"Apa maksudmu ?"

"Aku tak sengaja melihatnya sedang menunggu taksi. Kau sebagai kekasihnya, mungkin mau berbaik hati rela menjemputnya"

"Baiklah, terima kasih atas informasinya. Aku akan pergi"

Jaemin menganggukkan kepalanya. "Jangan terlalu lama"

"Iyaa, ini tak jauh kok"

"Yasudah. Aku sibuk"

Di sana Jeno berdecak. "Kau menelepon hanya untuk ini ?"

Jaemin mengidikkan bahunya walau tau mana mungkin Jeno bisa melihatnya. "Aku hanya teringat saja padamu"

"Baiklah kalau begitu, sudah ya. Fokuslah menyetir"

"Hm, kau juga"

•••

"Ibu, dimana Minjeong ?" Tanya Jaemin begitu dirinya sampai di rumah dan berpapasan dengan sang ibu.

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang