20

929 94 21
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Malam sudah tiba.

Setelah sore tadi Jaemin memilih untuk pulang dulu ke apartemennya, kini dia kembali datang ke rumah sakit untuk bertemu dan bicara dengan Minkyu.

Dan sebelum memasuki bangunan bewarna putih itu, ia berpapasan dengan ibunya Minjeong yang hendak pulang.

"Eh ada nak Jaemin"

Jaemin tersenyum. "Tante mau pulang ?"

"Iyaa"

"Kalau begitu biar aku antar ya"

"Eh tidak perlu. Kau pasti ingin menemui Minkyu kan ? Jadi masuk dan bicaralah dengannya. Tadi juga Minkyu bilang ingin bertemu dengan mu"

"Ah benarkah ? Tapi apa tidak apa-apa tante pulang sendirian ?"

"Tidak apa-apa nak, kau masuk saja"

"Baiklah, tante hati-hati ya"

"Iya, terima kasih"

Jadi karena itu Jaemin langsung masuk ke dalam gedung itu. Tapi sebelum pergi ke ruang rawat Minkyu, ia berbelok ke arah toilet terlebih dulu, lalu ia segera pergi menemui keponakannya itu.

Saat pintu di buka, suasananya sepi.

Yang pertama kali ia lihat adalah Minjeong yang sedang tidur di atas sofa dengan tangan yang memeluk dirinya sendiri. Dan saat menoleh ke arah lain, ternyata Minkyu juga sedang tidur di ranjangnya.

Sontak Jaemin kembali menutup pintu kemudian mendekati Minjeong.

Cuaca malam ini memang cukup dingin, jadi ia tau pasti Minjeong merasa kedinginan. Dengan cepat Jaemin melepas jaket ditubuhnya kemudian disimpan untuk menutupi tubuh bagian atas Minjeong dengan perlahan agar wanita itu tidak terbangun.

Lama terdiam, akhirnya Jaemin menekuk satu kakinya agar dirinya bisa menatap wajah terlelap Minjeong dengan lebih dekat.

Lelah.

Ia tau bahwa hal itulah yang di rasakan oleh Minjeong saat ini.

Saat itupun ada sedikit angin yang berhembus lewat celah di jendela dan membuat sedikit poni Minjeong menutupi matanya.

Perlahan tapi pasti, Jaemin kembali menyampirkan poni itu agar tidak menutupi matanya.

Sembari terus menatap wajah Minjeong, perlahan juga sebuah senyuman terpancar dari wajah Jaemin. "Sudah belasan tahun, tapi kau masih tetap sama..."

Seketika ingatannya kembali memutarkan sebuah momen lama.

Dulu, saat di Busan.

Tapi sesaat setelah itu ia menghela nafas pelan kemudian memutuskan untuk duduk di kursi yang berada di sebelah ranjang yang ditempati oleh Minkyu.

Niatnya dia ke sini ingin bicara dengan Minkyu, tapi ternyata bocah kecil itu sudah tertidur.

Satu tangannya pun mulai bergerak mengelus kepala Minkyu dengan pelan.

"Minkyu sayang, bertahan ya ? Paman yakin semuanya akan baik-baik saja kok. Minkyu pasti akan sehat dan bertahan di dunia ini lebih lama"

"Ya...kau harus bertahan. Kau tidak boleh membuat ibu mu menangis..."

"Minkyu kan anak yang kuat. Jadi paman tau kau bisa bertahan. Setidaknya demi ibu mu, hm ?"

Sungguh, hati Jaemin terluka melihat kondisi Minkyu saat ini.

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang