44

541 58 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Untuk yang ke-sekian kalinya Jimin menghela nafas di tengah-tengah dirinya yang hanya melamun sejak tadi.

"Jimin-a, aku menyukai mu"

"Ah sial! Bagaimana bisa dia mengatakan hal itu dengan begitu mudahnya ? Apakah dia tidak mengingat masa lalu ? Itu benar-benar gila"

Lagi-lagi ia pun menghela nafas lalu memijit pelipisnya.

"Aku hanya ingin kau tau, kalau aku menyukai mu"

"Tapi kita tidak akan pernah bisa bersama..." Lirih Jimin. "Itu adalah satu hal yang sudah pasti.."

Tidak mau terlalu memikirkan hal itu, Jimin segera bangkit dari duduknya dan berniat untuk segera memasak makan malam. Tapi niatnya itu kembali urung ketika mendapati ponselnya berdering.

Eunsoo, kakak perempuannya yang menelepon.

"Halo eonni ? Ada apa ?"

"Ji, bisakah kau datang kemari ? Tidak apa-apa sebentar, tapi datanglah"

"Memangnya kenapa ? Apa ada masalah ?"

"Ibu masuk rumah sakit..."

Reflek mata Jimin membulat. "Apa ?! Eonni, apa yang kau katakan ? Apa yang terjadi ?"

"Ibu sedang kurang sehat, dan tadi...ibu jatuh dari tangga"

Mendengar itu Jimin tak bisa menahan air matanya untuk tidak mengalir. "Oh astaga..."

"Datang ya ? Besok juga tidak apa-apa, tidak usah sekarang"

"Tidak..." Lirih Jimin. "Aku ingin bertemu dengan ibu secepatnya"

"Ji-"

"Aku akan pergi sekarang. Tolong jaga ibu, aku akan segera datang"

"Ini sudah malam, sebaiknya besok pagi saja"

Selama beberapa saat Jimin terdiam, tapi setelah itu dia langsung menunduk dan membuat air matanya mengalir dengan lebih mudah. "Ibu masih sangat marah pada ku...pertemuan terakhir juga..."
"Aku hanya ingin bersikap layaknya anak yang baik. Aku ingin segera mendapatkan maaf darinya, eonni...jadi setidaknya..aku harus segera datang dan menjaganya kan ?"

"Ji..."

"Aku akan datang.."

Eunsoo menghela nafas pelan. "Baiklah, hati-hati dijalan"

"Iyaa"

Setelah telepon di putus, Jimin segera bersiap untuk pergi ke Suwon. Dengan membawa tas gendong yang tak terlalu besar, ia hanya memasukkan 2 pasang pakaiannya saja.

Tanpa berlama-lama, ia langsung pergi dari apartemennya. Ia tidak mau sampai ke Suwon terlalu malam.

Setelah berada di sisi jalan, ia terdiam selama beberapa saat. Ia bingung. Haruskah ia pergi dengan naik taksi ? Atau naik kereta ?

Tapi jika menggunakan taksi, biaya nya pasti akan lebih mahal. Karena jarak tempuhnya lumayan jauh, sekitar 1 jam perjalanan.

Jimin menghela nafas pelan. "Sebaiknya aku naik kereta saja"

Ia pun berjalan menuju halte terdekat. Ia akan pergi ke stasiun dengan menggunakan bus umum.

Di halte, ia hanya sendirian.

Ia menatap jalanan di depannya dalam diam. Perasaannya saat ini sangat tidak karuan.

"Rasanya aku ingin pergi jauh saja dari sini..."

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang