54

395 55 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA.. 👌

•••

Sudah 2 bulan terlewati semenjak Jeno mendapatkan restu dari ibunya untuk kembali bersama dengan Jimin. Tapi disisi lain, dia masih belum mendapatkan restu dari keluarganya Jimin, terutama ibunya.

Selama 2 bulan ini, Jeno sudah berkunjung ke Suwon beberapa kali, dengan dan juga tanpa Jimin. Ia tanpa ragu datang bertemu dengan kedua orang tua Jimin dan mencoba mengambil hati mereka, walau selalu mendapatkan respon tak baik dari ibunya.

Dan kini ia kembali datang sendiri, tanpa putri dari rumah itu. Ia juga datang dengan tangan kosong, tidak seperti sebelumnya yang selalu datang sambil membawa sesuatu.

Karena ia tau apapun yang ia bawa, akan ditolak mentah-mentah oleh ibunya Jimin. Jadi dia tidak mau membuang-buang uangnya lagi.

Saat ini dirinya sedang berdiam diri didalam mobil. Sejak beberapa saat yang lalu, ia memperhatikan Hyukjae yang sedang bermain di taman dan ditemani oleh ibu juga neneknya.

Itu hanyalah sebuah taman bermain kecil yang berada disekitar lingkungan rumah mereka.

Jeno masih memikirkan apa yang harus ia lakukan agar dia bisa meyakinkan ibunya Jimin.

"Akhhh!!" Ia menghela nafas panjang ketika tak kunjung menemukan solusi yang tepat.

Tidak ingin semakin membuang waktu, Jeno memilih untuk segera keluar dari mobil dan menghampiri mereka. Mungkin hari ini dia bisa kembali mendekati keponakan wanita yang ia cintai itu.

Ia berjalan santai menuju tempat mereka bertiga, dan ia terdiam sejenak sebelum menyebrang karena melihat ada sebuah mobil yang akan melaju.

Dan saat itu pula dia melihat Hyukjae sedang berjalan mundur dengan cepat di depan sana karena asyik bermain dengan temannya.

Jika anak laki-laki itu tidak berhenti melangkah, itu bisa membuatnya tertabrak oleh mobil yang akan melaju.

"HYUKJAE!!" Panggilnya yang membuat ibu dan nenek bocah kecil itu menoleh. Sedangkan yang dipanggil masih asyik bermain, bahkan ia malah berbalik dan berlari dengan cepat.

Mata Jeno membulat sempurna ketika melihat bocah laki-laki itu malah berlari cepat secara tiba-tiba ke arah jalan.

Sedangkan di samping jalan, terhalang sebuah rumah yang membuat pengendara mobil itu tak tau bahwa di depan sana akan ada anak kecil yang berlari ke arahnya.

Reflek Jeno segera berlari dan menangkap tubuh Hyukjae ketika bocah itu hampir saja tertabrak mobil. Namun sayangnya, itu membuat dirinya sendiri terluka.

Tak parah, ia hanya terserempet bagian kakinya saja. Dan bagian punggung juga lengan kanannya terasa sakit karena ia terjatuh dan terbentur pembatas jalan.

"Hyukjae!!" Panggil Eunsoo dan ibunya secara bersamaan sembari berlari menghampiri.

Bahkan pengendara mobil yang terkejut juga seketika melakukan rem mendadak, dan ia segera keluar dari mobil.

"Nak, apa kau baik-baik saja ?" Tanya pria paruh baya yang mengendarai mobil itu.

Jeno tersenyum. "Saya baik-baik saja" Jawabnya dengan masih mendekap tubuh Hyukjae.

"Kaki mu terluka ya ? Ayo, paman akan membawamu ke rumah sakit"

"Ah, itu tidak perlu. Saya tidak apa-apa, paman"

"Paman benar-benar minta maaf atas kecerobohan ini, paman benar-benar tidak sengaja"

Jeno menganggukkan kepalanya sembari mengusap kepala Hyukjae, sepertinya bocah kecil itu juga terlalu terkejut dengan kejadian yang sangat tiba-tiba itu. "Tidak apa-apa, saya juga mengerti kok"

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang