27

700 100 23
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Hari ini adalah hari minggu.

Tepat pada pukul 11 pagi, Jaemin dan Minjeong pergi ke kediaman keluarga Lee menggunakan taksi.

Dan saat ini mereka menatap bangunan berlantai dua itu dari depan gerbang sembari berpegangan tangan.

Rindu.

Itulah yang Jaemin rasakan.

"Ayo" kata Jaemin karena melihat pintu gerbang tidak di kunci.

Mereka masuk ke dalam halaman rumah bersama-sama dengan tangan yang saling bergenggaman. Tapi saat di depan pintu, Minjeong melepaskan genggaman itu dan mundur dua langkah.

"Kenapa ?" Tanya Jaemin.

Minjeong menggeleng. "Akan aneh jika kita datang tiba-tiba seperti ini"

Ya, Jaemin mengerti. Kemudian dia kembali menghadap ke arah pintu, dan posisinya tentu membelakangi Minjeong.

Ia menarik nafas panjang. Rasanya benar-benar aneh karena untuk pertama kalinya dia merasakan hal seperti ini.

Ting nong!

Rasanya jantung Jaemin berdebar karena setelah sekian lama, akhirnya dia akan bertemu dengan seorang wanita yang sangat ia rindukan.

Ting nong!

"Iya, sebentar!" Jawab seorang wanita yang kedengarannya berada di balik pintu.

Ceklek

Ibu yang melihat Jaemin berada di hadapannya tentu terkejut. "Jaemin-a...kau pulang ?"

Jaemin tersenyum. "Iya ibu, aku pulang"

Perlahan ibu mendekat kemudian menyentuh kedua pipi Jaemin. "Putra ku..." Lirihnya dengan mata yang kini berkaca-kaca.

"Iya ibu, ini aku, Jaemin putra mu"

Tanpa berkata apapun lagi, ibu langsung memeluk Jaemin. Dan air matanya sama sekali tidak dapat ia tahan.

Dan tentu Jaemin langsung membalas pelukan itu. Sungguh, dia sangat merindukan ibunya.

Setelah beberapa saat, pelukan pun dilepas.

"Ibu, jangan menangis ya ? Aku ada disini kok, jadi tidak usah menangis lagi" kata Jaemin sembari menghapus air mata yang mengalir di pipi sang ibu.

Ibu tersenyum. "Baiklah, kalau begitu ayo--Minjeong ?" Dia terkejut melihat ada seorang wanita dibelakang Jaemin.

"Nak Minjeong, bagaimana kabar mu, hm ? Kau tau, ibu juga sangat merindukan mu" kata ibu yang langsung mendekat dan memeluk Minjeong juga.

Mendengar ibunya Jaemin yang masih menyebut dirinya ibu juga, tentu Minjeong jadi reflek. "Aku juga sangat merindukan ibu. Aku baik-baik saja, tapi bagaimana dengan ibu dan ayah ?"

Diam-diam Jaemin tersenyum mendengar itu. Ibu ? Ibunya masih menyebut dirinya ibu kepada Minjeong ? Itu artinya tidak sulit untuk mendapatkan restunya.

"Kami juga baik-baik saja" jawab ibu sembari melepas pelukannya. "Ayo masuklah, ibu sangat terkejut kalian datang tiba-tiba di waktu yang sama seperti ini"

Alhasil mereka segera duduk di ruang tengah dan ibu langsung mengambil air minum serta cemilannya, kemudian mereka mengobrol bersama.

"Jaemin sayang, kau darimana saja selama ini, hm ? Kau tau betapa khawatirnya ibu ? Selama tiga tahun kau tidak ada kabar sama sekali"

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang