Sabtu kembali tiba.
Seperti jadwal rutin nya, setiap hari sabtu adalah waktunya berbelanja bagi Jaemin. Dia harus membeli beberapa stok bahan makanan untuk satu minggu ke depan.
Karena tidak ada sesuatu yang penting yang harus dia kerjakan hari ini, Jaemin mengendarai mobilnya dengan santai.
Tapi sesaat setelah itu dia tak sengaja melihat Minjeong yang sepertinya sedang menunggu taksi. Jadi Jaemin memutuskan untuk menepikan mobilnya tepat di hadapan wanita itu.
Terlihat Minjeong yang sedang menggendong Minkyu dengan raut wajah cemas dan khawatir.
"Ada apa ?" Tanya Jaemin setelah kaca mobil di turunkan.
"Ah syukurlah. Jae, bisa tolong antar aku ke rumah sakit sekarang ?"
Tanpa basa-basi, Jaemin mengangguk dan mempersilahkan Minjeong untuk masuk ke dalam mobil. Setelah itu dia kembali melajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat.
"Apa ada masalah ?" Tanya Jaemin setelah ia menoleh sekilas pada ibu dan anak itu.
"Nanti akan aku ceritakan" jawab Minjeong sembari terus menenangkan Minkyu yang sepertinya habis menangis.
•••
"Bisa tolong jelaskan pada ku apa yang sebenarnya terjadi ? Minkyu kenapa ?" Tanya Jaemin yang benar-benar tidak mengerti apapun.
Saat ini pandangannya mengarah pada Minjeong yang sejak tadi menatap Minkyu yang terbaring lemah tak sadarkan diri dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Apa yang terjadi pada Minkyu ? Selama ini dia baik-baik saja kan ? Tapi kenapa sekarang dia bisa seperti ini ?" Tanya Jaemin lagi.
Minjeong menggeleng pelan sembari terus mengusap pelan tangan Minkyu yang berada dalam genggamannya itu. "Tidak...Minkyu tidak baik-baik saja"
"Apa maksud mu ?"
"Minkyu sakit"
"Sakit ? Sakit apa ? Dia pasti akan sembuh sebentar lagi kok"
Mendengar itupun membuat air mata yang sejak tadi Minjeong tahan akhirnya tumpah juga. "Andai memang seperti itu..."
"Apa maksud mu sih ? Cepat katakan pada ku"
Minjeong terdiam beberapa saat sebelum ia menjawab dengan pelan. "Minkyu...mengalami masalah pada pernafasannya sejak dia lahir..."
•••
-Seoul-
Sedangkan di tempat lain di waktu yang sama, ada Jeno yang saat ini sedang bersiap pergi. Penampilannya sudah rapi karena dia harus pergi ke sebuah acara pernikahan temannya.
"Jeno-ya, kau mau kemana ?" Tanya ayah saat melihat putranya itu hendak pergi dari rumah.
"Aku mau pergi ke acara pernikahan teman ku, ayah. Lalu setelah itu kami akan pergi bersenang-senang"
Ayang menghela nafas pelan. "Baiklah, hati-hati"
Jeno mengangguk kemudian segera pergi dari rumah menggunakan mobilnya.
Ibu yang sempat melihat putranya itu pergi pun segera mendekati sang suami. "Anak itu...sekarang berlagak seperti anak muda saja. Apakah dia tidak ada keinginan untuk menikah lagi ?"
"Entahlah. Dia pasti akan menikah lagi suatu hari nanti, kau tidak perlu khawatir"
Mendengar perkataan suaminya itu, ia menghela nafas pelan kemudian duduk di sofa ruang tengah. "Andai 3 tahun yang lalu tidak terjadi masalah apapun. Maka saat ini rumah ini mungkin akan ramai dengan suara anak kecil"
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
Fanfiction~COMPLETE~ "Pengkhianatan yang paling menyakitkan itu biasanya berasal dari orang terdekat" Dan ya, kini aku setuju dengan kalimat itu. Highest rank : #1 - karina [12-01-2023] #1 - yujimin [21-05-2023] #1 - jaeminjeong [24-09-2023] #2 - minjeong [31...