JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA.. 👌
•••
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu.Tanggal perkiraan Minjeong melahirkan hanya perlu menghitung hari saja. Dan saat ini perutnya sudah besar dan seolah minta dikeluarkan isinya sekarang juga.
Sesuai dengan perkataan Jaemin beberapa bulan silam, kini mereka berdua benar-benar kembali tinggal dirumah orang tua Jaemin ketika menjelang kelahiran anak kembarnya.
Jadi saat ini di kediaman keluarga Lee, ada 5 orang yang tinggal bersama. Kedua orang tua, Jeno, Jaemin dan juga Minjeong.
Jimin ? Saat ini mereka masih belum bisa tinggal bersama. Karena dia baru akan menikah dengan Jeno dalam 3 bulan lagi. Mereka sengaja menentukan waktu itu karena melihat kondisi Minjeong yang saat ini masih hamil besar. Jadi memutuskan untuk menikah setelah Minjeong melahirkan.
"Ayolah, tidak perlu bekerja hari ini, temani aku" Rengek Minjeong yang saat ini masih duduk berselonjor di atas ranjang.
"Sayang, tapi pukul 10 nanti aku harus ikut rapat, jadi aku tidak bisa tidak masuk hari ini"
"Tidak masuk sehari tidak akan membuatmu di pecat kan ?"
Jaemin memejamkan matanya sesaat tapi setelahnya langsung duduk dipinggiran ranjang. "Maafkan aku ya ? Hari ini benar tidak bisa. Besok saja aku ambil cuti, ya ? Aku akan menemanimu seharian"
"Kau tidak lihat perutku ini ? Mereka seolah meminta dikeluarkan hari ini juga, tau"
"Kau sudah merasakan mules, hm ? Kalau begitu kita ke rumah sakit sekarang ya ?"
"Tidak, bukan begitu. Tak ada yang tau mereka akan keluar kapan. Walau tanggal perkiraan sudah di tentukan, itu tak menjamin bayi nya akan keluar tepat waktu. Bagaimana jika mereka tiba-tiba minta keluar sekarang ? Aku mau kau ada di sampingku saat melahirkan"
"Kalau soal itu tak perlu khawatir. Telepon aku saat kau sudah merasa mules. Aku akan langsung pergi menemuimu, aku janji"
Minjeong menghela nafas pelan. Ia tau ia harus mengalah walau sebenernya dia juga ingin Jaemin tetap berada disisinya sekarang. "Baiklah. Tapi jangan ingkari janji mu itu. Kau harus melihat secara langsung dan menyambut kelahiran anak kita. Kalau tidak, awas saja"
"Iyaiyaa, kau tidak perlu khawatir. Aku juga akan menyambut mereka dengan kebahagiaan nanti"
"Kalau begitu aku berangkat dulu ya ? Jaga dirimu. Panggil saja ibu jika kau merasakan sesuatu pada perutmu, okay ?""Iyaa"
Jaemin pun mengecup dahi sang istri dengan penuh cinta dan membuat sang empu tersenyum.
"Hati-hati ya"
"Siap!!"
•••
"Ibu..." Panggil Minjeong pelan pada ibu mertuanya yang sedang membereskan kamar.
"Iya sayang, ada apa ?" Ucap ibu sembari menghampiri Minjeong di depan pintu.
"Sebenarnya...sejak tadi aku merasa tak enak dengan perutku. Aku kira hanya mual biasa, tapi ternyata tak kunjung hilang. Jadi aku mau ke rumah sakit, apa ibu mau menemaniku ?"
"Ohh sungguh ? Kenapa tidak bilang dari tadi saja ? Ayo, ibu akan menemanimu. Sebentar ya" Kata ibu sembari bersiap dan mengambil tas juga ponselnya.
Minjeong tersenyum. "Terima kasih, ibu"
"Tidak perlu berterima kasih. Sudah menjadi tanggung jawab ibu juga mengurus mu"
Dan ya, kini mereka pergi ke rumah sakit dengan menaiki taksi karena tidak ada mobil yang tersisa di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
Fanfiction~COMPLETE~ "Pengkhianatan yang paling menyakitkan itu biasanya berasal dari orang terdekat" Dan ya, kini aku setuju dengan kalimat itu. Highest rank : #1 - karina [12-01-2023] #1 - yujimin [21-05-2023] #1 - jaeminjeong [24-09-2023] #2 - minjeong [31...