~COMPLETE~
"Pengkhianatan yang paling menyakitkan itu biasanya berasal dari orang terdekat"
Dan ya, kini aku setuju dengan kalimat itu.
Highest rank :
#1 - karina [12-01-2023]
#1 - yujimin [21-05-2023]
#1 - jaeminjeong [24-09-2023]
#2 - minjeong [31...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
8 hari sebelum hari pernikahannya tiba, Jaemin sudah berada di Seoul lagi.
Semua urusannya di China sudah ia selesaikan dengan tuntas. Bahkan ia sampai menjual mobil, karena akan sulit jika harus membawa mobil itu terbang ke Korea juga.
Di Seoul, maka dengan terpaksa Jaemin harus tinggal serumah dengan Jeno lagi. Karena kini, 4 anggota keluarga itu kembali tinggal bersama.
Sekarang adalah hari sabtu, dan pernikahannya di adakan minggu depan. Dan persiapan pernikahannya sudah mencapai 90%.
"Ibu, boleh aku melihat kartu undangannya ?"
"Sebentar ya, ibu akan mengambilnya dulu" kata ibu yang langsung pergi ke kamar.
Jaemin pun menoleh pada sang ayah. "Ayah, semua persiapannya berjalan lancar kan ?"
"Iya, kau tidak perlu khawatir. Semua ditangani dengan baik" ayah tersenyum. "Oleh saudara mu.." lanjutnya dalam hati.
Tepat setelah itu ibu kembali dengan membawa sebuah kartu undangan dan memberikannya pada Jaemin. "Ibu menyimpan 3 untuk simpanan. Sisanya sudah di atur dan akan disebarkan besok"
Jaemin tersenyum. "Akhirnya...aku akan segera menikah dengan Minjeong"
"Oh iya Jaemin, kemarin ibu bertemu dengan Jisung. Apakah sebelumnya kau tidak menemui teman-teman mu saat berkunjung ke sini kemarin ?"
"Tidak bu, aku tidak sempat"
"Kalau begitu kenapa kau tidak temui mereka sekarang saja ? Sekalian berikan kabar baik ini sebelum mereka benar-benar terkejut melihat kartu undangannya besok"
Jaemin terkekeh pelan. "Ah, ibu benar juga. Mereka pasti akan sangat terkejut jika melihat kartu undangan pernikahan ku dengan Minjeong besok"
"Kebetulan Mark hyung dan yang lainnya sedang berkumpul di kafe xxx sekarang, kau bisa pergi dan temui mereka di sana" ujar Jeno yang membuat semua mata kini tertuju padanya.
"Dan kau akan pergi ke sana juga ?" Tanya Jaemin.
Jeno menggeleng. "Aku punya urusan lain yang harus aku lakukan sekarang" kemudian ia menoleh pada sang ibu. "Aku pergi dulu ya"
"Baiklah, hati-hati"
"Jadi, kenapa kau diam saja ? Sebaiknya pergi dan temui teman-teman mu" kata ayah saat Jeno sudah pergi.
"Baiklah, aku akan pergi. Dimana kunci mobil ku ?"
"Ambil saja di meja kerja ayah, tadi pagi ayah baru menggunakan mobil mu"
Jaemin segera mengambil kunci mobilnya kemudian pergi keluar untuk menemui teman-temannya.
•••
Setelah sampai di kafe yang dimaksud oleh Jeno, Jaemin langsung masuk dan menghampiri meja yang berada di bagian pojok.
