42

692 65 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA.. 👌

•••


Setelah lamanya 1 jam setengah mengayuh sepeda masing-masing, akhirnya Jeno dan Jaemin memutuskan untuk beristirahat dulu dan mengobrol. Sekalian mereka ingin melihat sunrise di tempat yang bisa dengan jelas melihat matahari terbit ini.

"Hahh...sudah sangat lama ya" Ujar Jaemin sembari mendaratkan bokongnya di sebuah bangku umum yang ada di sana.

"Kau benar" Jeno yang baru memarkirkan sepedanya pun ikut duduk di sebelahnya kemudian meneguk air mineral yang ia bawa.

"Ngomong-ngomong, kapan ulang tahunnya Donghyuk ?" Tanya Jaemin.

Donghyuk adalah putra dari Haechan yang sebentar lagi akan berusia 1 tahun.

"Minggu depan"

"Oh benarkah ? Kalau begitu aku harus berkunjung dan menepati janji ku untuk memberikannya hadiah"

Jeno sedikit menghela nafas kemudian ikut menyandarkan punggungnya pada bangku yang mereka duduki itu. "Jae, boleh aku bertanya ?"

"Tentang apa ?"

"Minkyu"

Sejenak Jaemin terdiam. Tapi pandangan yang sebelumnya mengarah pada Jeno, sekarang beralih lurus ke depan.

Ya, Jeno adalah ayah kandung dari Minkyu. Jadi tentu dia berhak tau tentang putranya sendiri.

"Tanyakan saja"

"Kau kan sudah bertemu dengannya. Jadi... apakah dia memang semirip itu dengan ku ?"

"Ya, kalian sangat mirip. Bahkan saat pertama kali aku melihatnya, aku langsung teringat pada mu"

"Dia pasti sangat lucu..."

"Soal itu tidak perlu di ragukan. Minkyu adalah anak yang sangat menggemaskan. Jika bisa, mungkin aku akan meng uyel-uyel dia setiap hari"

"Jika dia masih hidup...maka akan ada yang memanggil ku ayah kan ?"

Hening.

Jaemin bingung harus menjawab apa.

Dipikir-pikir, jikalau Minkyu masih hidup, bukankah status keluarga mereka akan sangat aneh ?

Seharusnya, hanya Jeno yang di panggil ayah, dan Jaemin hanyalah seorang paman. Tapi keadaan sekarang sudah berbalik.

Yang seharusnya di panggil paman, sekarang sudah menikah dengan ibunya, dan otomatis akan menjadi ayahnya juga.

Memusingkan memang. Bukannya memiliki paman, Minkyu malah memiliki 2 ayah.

Jaemin tersenyum tipis. "Tentu"

"Ternyata dulu aku memang sebodoh itu.." Gumam Jeno yang masih bisa terdengar oleh Jaemin.

Jaemin pun berdehem agar suasana canggung ini bisa berubah. "Langitnya sangat indah bukan ?" Ujarnya sembari mengeluarkan ponsel miliknya.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan matahari sudah mulai terbit. Jadi dia segera menyimpan momen itu dengan memotret pemandangan indah itu dengan ponselnya.

"Cantik" Gumamnya sembari tersenyum puas melihat hasil fotonya.

"Oh iya, bagaimana keadaan mu selama di China ? Kau benar benar hidup sendiri ?"

"Tentu saja, aku tidak punya siapapun di sana"

"Kau menjaga dirimu dengan baik kan ? Apa makan mu teratur ?"

"Tidak perlu khawatir, semuanya aman kok. Kau bisa lihat aku dalam keadaan sehat kan sekarang ?"

"Tetap saja, tak ada yang tau kalau sebenarnya kau hanya pura-pura sehat"

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang