32-A-2

38 1 0
                                    

Setelah menempuh jarak selama beberapa menit, akhirnya Ivy dan Murray sampai di rumah. Ivy pun segera memasak untuk makan malam, sementara Murray masih berada diluar. Dia mengumpulkan kayu bakar sebanyak mungkin untuk persediaan musim dingin.

30 menit kemudian, Ivy telah selesai memasak. Dia segera memanggil Murray untuk makan, saat Murray mendengarnya dia segera pulang. Murray dapat mendengarnya karena Murray hanya mencari kayu bakar di belakang rumah mereka. 

Setelah Ivy dan Murray duduk di atas meja, mereka pun mulai makan bersama dengan nikmat. Sesekali mereka bicara, hanya sekedar menanyakan kegiatan hari ini. Namun pada saat itu, Murray memilih membohongi Ivy tentang kegiatannya hari ini.

Ivy masih belum tahu jika sekarang Murray telah menjadi seorang pemburu. Murray melakukannya karena tak ingin membuat Ivy khawatir. Gadis itu mungkin tidak mengatakan isi hatinya, namun Murray tahu jelas jika Ivy sangat menghawatirkan ya.

Setelah selesai makan, Murray berkata "Berikan tanganmu."

"Buat apa ?" Tanya Ivy bingung.

"Berikan saja."

Ivy pun memberikan satu tangannya, lalu Murray meletakkan benda kecil tepat di tengah telapak tangan Ivy. Benda itu membuat Ivy sangat terkejut bahkan matanya seakan ingin keluar.

"Cincin ?" Ucap Ivy.

"Untuk apa ini Murray !?" Lanjut Ivy sambil mengerutkan alisnya.

"Waktu kita menikah kemarin. Kita hanya menggunakan kawat kecil untuk cincin pernikahan, itu mungkin akan berkarat sebentar lagi. Jadi aku membelinya cincin pernikahan yang baru. Apa kau suka ?"

Mendengar hal itu Ivy merasa tersentuh, namun dia juga marah karena Murray masih belum menyerah. Pria itu sangat keras kepala, kepalanya mungkin lebih keras dari batu.

Ivy membuang cincin itu dengan kasar ke sembarang arah. Dia menatap Murray tajam lalu berteriak "MURRAY. AKU SUDAH BILANG JIKA PERNIKAHAN ITU TAK BERARTI APAPUN BAGIKU !

Dan aku tidak akan pernah bisa mencintaimu !"

Murry yang mendengar hal itu menjadi emosi. Pasalnya Ivy selalu melonjaknya, padahal Murray sudah melakukan banyak hal untuknya.

"KENAPA ?! BERI AKU ALASAN, KENAPA KAU TIDAK BISA MENCINTAIKU ?! JIKA PUN KAU TIDAK SUKA, KATAKAN APA YANG TIDAK KAU SUKA DARIKU, AKU JANJI AKAN BERUBAH SEPERTI YANG KAU INGINKAN." Tanya Murray penasaran. Dia ingin tahu alasan Ivy

"..." Ivy terdiam.

"tidak ada. Kau sempurna Murry. Hanya aku yang tidak pantas untuk pria sebaik dirimu !" Teriak Ivy dalam hati.

"APA KARENA KAU MASIH MENCINTAI KEKASIHMU ?" Tanya Murray lagi, namun Ivy masih terdiam.

Kini mata Ivy telah memerah seakan mau menangi. Saat Murray menatapnya dengan tajam, Ivy hanya diam, lalu mengalihkan pandangannya.

Murray pun mendekati Ivy, dia memegang bahu Ivy sambil berkata "DENGAR IVY, AKU SERIBU KALI LEBIH BAIK KEKASIHMU ! AKU YAKIN MAMPU MEMBUATMU BAHAGIA."

Tak tahan dengan sikap Murray, Ivy menatap Murray, lalu berkata "Apa kau masih bisa mencintaiku jika kau tahu masa laluku ? "

"AKU INI BURUK RUPA, DAN AKU ORANG YANG SANGAT JAHAT, MURRAY !"

Ivy mengatakannya dengan suara yang mulai goyah. Air mata mulai turun, membasahi pipi Ivy yang putih. Nafasnya terasa berat, kakinya terasa lemas dan tangannya berkeringat. Ini terasa menyakitkan.

"..."

Ivy menarik nafas panjang, lalu berkata "Demi mendapatkan wajah yang mulus, aku mengorbankan segalanya. Termasuk membuat diriku menjadi mandul ! Kau tahu apa artinya itu, itu artinya kau tidak akan memiliki keturunan jika menikahi-ku. Aku juga sudah tidak perawan, aku juga sudah membunuh banyak orang ! Tanganku penuh darah, dosaku sangat banyak. Aku tidak pantas untuk mu, Murray. Aku orang yang jahat."

SEMIDIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang