Seorang gadis berambut ikal tengah berdiri di halaman belakang rumah yang sangat luas, di mana ada taman kecil serta kolam renang yang cukup luas di sana. Gadis itu menatap halaman belakang rumahnya dengan tangan terlipat di dada. Dia nampak menikmati pemandangan itu.
"aku ingin, kalian membuliy Ivy, dan menghasut semua orang untuk membencinya." Ucap gadis berambut ikal itu, lalu ia berjalan ke arah kolam renang.
Margaret menatap gadis yang baru saja bicara itu dengan sinis, gadis itu idak lain adalah Natali. Saat itu Margaret tengah duduk di kursi taman, yang berada di tepi kolam renang.
"Kenapa kami harus melakukannya. Itu hanya membuang waktu kami." Ucap Margaret sinis.
Sementa yang duduk tidak jauh dari mereka berkata "ya... lagipula, kau bukan bosnya di sini. Jadi kau tidak berhak untuk memerintah kami."
Natali berbalik menatap Sementa dan Margaret dengan ekspresi aneh lalu dia kembali bicara "Kau benar Sementa. Aku bukan bosnya di sini, tapi... bagaimana jika kalian bekerja dengan ku dan aku akan memberi kalian hadiah sebagai upah, seperti bos pada umumnya."
Sementa dan Margaret saling bertukar pandangan, mereka nampak meremehkan ucapan Natali. Pasalnya ucapan Natali memang terdengar berlebihan, dia nampak sombong seolah dia lah gadis yang paling kaya di sini, namun kenyataannya Sementa dan Margaret bukanlah gadis miskin yang tidak mampu membeli barang yang mereka inginkan. Orang tua Sementa dan Margaret mampu untuk membeli semua barang keinginan mereka, meskipun tidak semua barang yang mereka ingin kan bisa di beli. Bukan Karan tidak mampu, tapi mereka membeli barang berdasarkan kebutuhan, bukan kepuasan. Itu semua tergantung orang tua mereka, karna mereka yang punya uang.
"Memberikan apa ? Kami bisa membeli apapun yang kami mau tuh." Ucap Sementa.
"Bagaimana jika aku bisa menjadikan kamu seorang model di majalah ternama, Sementa ?" Ucap Natali cepat.
Menjadi model adalah impian dari Sementa sejak kecil. Dia sering mengikuti kontes kecantikan untuk menjadi model, tapi dia selalu kalah. Sementa juga tidak mendapat dukungan penuh dari orang tuannya, karena mereka lebih suka Sementa sekolah, bukan bekerja. Jadi saat Natali menyinggung soal cita-citanya menjadi model, itu membuat Sementa merasa terkejut. Dia nampak senang saat mendengar hal itu, meskipun dia sangat ragu dengan ucapan Natali.
"Kau bercanda ?" Ucap Sementa meragukan Natali.
"Aku punya kenalan yang bisa membantumu, selain itu... Aku juga tahu kalau keluarga mu lagi kesulitan finansial kan ? Aku akan membantumu, kalau kau mau melakukan apa yang aku suruh tadi." Ucap Natali meyakinkan Sementa.
Sebenarnya Sementa agak kaget saat Natali mengetahui kondisi perekonomian keluarganya, tapi ucapan Natali itu seperti air di Padang pasir. Itu sangat menggiurkan di mata Sementa, terlebih saat ini kondisi perekonomian keluarganya tidak baik karena bisnis kedua orang tuannya tidak lancar. Hal itu karena perang yang terjadi di bagian lain benua Eropa, membuat beberapa bisnis properti milik ayahnya terhambat. yah... Harga properti turun drastis, dan bahan pokok naik, ini sangat sulit.
"Tawaranmu sangat menggiurkan, tapi... Apa ini tidak terlalu berlebihan Natali. Kau pikir, kau itu sekaya apa hingga mampu membantu finansial keluargaku." Ucap Sementa remeh, Margaret yang mendengar ucapan Sementa juga mengangguk, seolah setuju dengan ucapan Sementa.
"Dengan ini." Ucap Natali, lalu menunjukkan kertas dengan nominal uang yang sangat besar.
"I, ini cek !" Ucap Sementa.
Natali menunjukkan cek itu tepat di depan Sementa. Sementa bisa melihatnya dengan jelas, namun ia ingin menyentuhnya untuk mamastikan, tapi saat Sementa akan mengambilnya, Natali dengan cepat kembali menyimpannya.
"Ya, kau bisa mencairkannya, tapi... Kau harus melakukan perintahku." Ucap Natali.
"Te, tentu. Aku akan melakukannya !" Ucap Natali cepat, dia terlihat sangat senang saat mengatakannya.
Mendengar hal itu, Natali tersenyum sinis, lalu ia menatap margaret, itu membuat Margaret agak terkejut dan takut. Dan benar saja, saat Natali bicara, itu seperti Sambaran petir bagi Margaret.
"Dan untukmu, aku punya Video porno-mu dengan Danil. Kalau kau macam-macam, aku bisa menyebarkannya ke sosial media." Ucap Natali.
"..."
Margaret hanya bisa diam, dia takut. Margaret mulai mengingat kegiatan panas ia dan Danil dulu. Itu terjadi beberapa bulan setelah mereka masuk ke SMA, ada pesta besar yang diadakan untuk merayakan ulang tahun sahabat mereka, semua orang di undang termasuk Margaret dan Danil. Namun saat pesta semakin larut, entah bagaimana ceritanya, Margaret dan Danil malah menghabiskan waktu bersama.
Margaret tidak mengingat dengan jelas bagaimana itu bisa terjadi karena mereka sangat mabuk waktu itu, tapi aksi ranjang mereka sangat panas. Hal yang agak mengagetkan adalah, Saat itu Danil masih berpacaran dengan Elena. Margaret sendiri tidak menganggap itu sebagai perselingkuhan karena waktu itu dia dan Danil sedang mabuk berat, jadi mereka sulit mengontrol diri serta pikiran mereka. Dan setelah kejadian itu, mereka menjaga jarak, seolah malam itu hanya bagian dari mimpi di malam hari.
Namun masalahnya adalah, Saat malam panas itu, Danil merekam hal gila mereka. Saat sadar, dia baru tahu kalau Danil memiliki Video vulgar mereka, tapi Margaret yakin telah menghapusnya. Lalu, bagaimana Natali mendapatkan Video mesum itu ? Bagaimana Natali tahu soal video itu, padahal Margaret yakin hanya dia dan Danil yang tahu ? Apa masih ada video yang tidak Margaret ketahui ?
"Baiklah, kami akan melakukan apa yang kau perintahkan. Tapi, apa alasan nya ?" Ucap Margaret dengan kesal.
"Kalian tidak perlu banyak bertanya, lakukan saja perintahku." Ucap Natali lalu ia tersenyum sinis, senyum yang membuat Sementa dan Margaret takut.
Bayangan ketiga gadis itu menghilang, takkala Ivy membuka matanya. Ternyata itu semua hanya potongan ingatan Margaret yang sudah Ivy lihat dengan sihir.
"Ternyata, selama ini ulah mereka." Gumam Ivy kesal.
Ivy menatap ke arah tong sampah, diaman kotak paket penuh teror itu ia buang. Ivy bertanya-tanya dalam hati, apakah paket itu juga ulah Natali. Itu bisa saja terjadi, tapi Ivy dari ingatan Margaret sendiri, Margaret tidak tahu apa-apa soal paket penuh teror itu.
Dari ingatan Margaret juga, Ivy mendapati fakta jika Emeli, gadis berambut merah yang menjadi tersangka utama pembunuhan Jessica tidak pernah keluar negri. Dia masih berada di Inggris, dia masih berada di London, di rumahnya sendiri.
Margaret tidak pernah melihat Elena secara langsung. Tapi dia tahu jika Elena ada di kota itu dari pesan yang masuk di hp Natali. Margaret sempat melihat percakapan mereka.
"Kenapa dia bersembunyi ? Apa dia ketakutan ?" Gumam Ivy.
Ivy pun mengambil kotak paket dari tong sampah, lalu berjalan meninggalkan rumah. Berniat ke-rumah Elena.
Entah kenapa Ivy berjalan begitu cepat, jantungnya juga berdebar dengan cepat, ada banyak kata di pikirannya, dan ada begitu banyak perasaan yang dia rasakan. Mulai dari marah, kesal, benci, kecewa dan rindu. Ivy tak bisa membohongi dirinya sendiri, betapa dia merasa sangat kecewa dan marah pada Elena, pasalnya dulu mereka adalah sahabat dekat. Meskipun hubungan mereka hanya terjalin beberapa bulan, tapi ada banyak kenangan indah bersama.
Tidak hanya Elena, Ivy juga bersahabat baik dengan Natali, Margaret dan Sementa. Tapi hubungan mereka hancur sejak peristiwa kebakaran itu. Semuanya, bahkan mimpi Ivy juga hancur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMIDIO
Historical FictionIVY DIRUNDUNG DI SEKOLAHNYA KARNA DITUDUH SEBAGAI PENYEBAB KEMATIAN JESSICA, MESKIPUN HAKIM SUDAH MENYATAKAN IVY TIDAK BERSALAH NAMUN SEMUA TEMANNYA MASIH MENGGANGGUNYA. HINGGA SUATU HARI, SEKELOMPOK PEMUDA YANG KERAP MENGGANGGU IVY MENGHILANG SECAR...