Diawal pertemuan yang tidak di sengaja, gadis bernama itu mengabaikannya. Namun adalah hal yang membuat Cagatay begitu tertarik dengannya. Dia merasa sangat menyayanginya, dia mencintainya lebih dari Cagatay mencintai dirinya sendiri. Cagatay yakin jika itu bukan antara lawan jenis, tapi ini sedikit sulit di jelaskan. Gadis muda itu, tinggal bersama pria muda yang memiliki usia sama dengannya. Itu membuat Cagatay berpikir, mereka suami istri.
Mereka tinggal di rumah kayu yang sangat sederhana, sulit dijelaskan bagaimana bentuk bangunan itu. Itu tidak layak untuk di huni, tapi hanya itu yang mereka punya. Entah kenapa saat Cagatay mengetahuinya, dia sangat kesal. Tidak hanya kepada rumah yang gadis itu tinggali, tapi juga para itu. Lebih dari sekedar rasa cemburu, dia merasa sangat marah saat mengetahui gadis itu tinggal bersama seorang pria.
Hal yang cukup menjengkelkan adalah, pria itu sangat lemah. Tidak sebanding dan tidak cocok bersanding dengan gadis muda itu. Sehingga Cagatay selalu mengerjai pria muda itu, agar dia sadar diri.
Selama berhari-hari Cagatay mengganggu pasangan itu. Hingga gadis itu mulai muak dengan sikapnya. Gadis muda itu pun menjelaskan siapa namanya, serta siapa dia sebenarnya.
Elsie Cotton, itu adalah nama gadis itu, namun dia lebih senang di panggil Ivy karena itu nama yang jarang digunakan. Tudak lupa, Ivy menjelaskan kapan dia lahir dan siapa ibunya.Cagatay seperti tercekik saat mendengar siapa gadis itu, gadis muda itu tidak lain adalah anaknya dari masa depan. Cagatay awalnya tidak percaya dengan mudah, hingga akhirnya Cagatay memberanikan diri untuk mengecek hubungan darah mereka melalui sihir dan hasilnya, mereka memang ayah dan anak.
Keterkejutan Cagatay belum terhenti, dia kembali terkejut saat seorang pria dari Inggris menemuinya. Dia meminta tolong agar membantunya membuat rumah untuk anaknya. Cagatay pun meminta bantuan putrinya untuk membantu, selagi ia mencari tahu lebih banyak soal putrinya.
Setelah selesai membangun rumah, Cagatay mulai mengetahui teori baru yang membawanya untuk pulang. Cagatay sebenarnya hanya ingin mengetesnya, namun dia malah pergi ke tahun yang berbeda bersa.a putrinya. Lalu, entah bagaimana, Cagatay terpisah dengan putrinya. Itu membuat Cagatay takut, dia berusaha menemukan putrinya untuk menjelajahi waktu, namun dia tidak menemukan putrinya.
Cagatay pun tersasar di waktu yang tidak dia inginkan jauh di masa depan. Dilihat dari rentetan waktu, tahun diaman Cagatay berada tidaklah jauh dari waktu sebelum dia menjelajahi waktu. Intinya, tahun itu dia masih berada di negri Semidio. Cagatay hendak kembali menjelajahi waktu, namun kekuatannya telah habis, dia sangat lemah saat itu.
Sembari mengumpulkan tenaga untuk menjelajahi waktu kembali, Cagatay tinggal di Inggris. Memulai kehidupannya yang biasa sebagai selayaknya manusia normal pada umumnya. Hingga Suatu hari, Cagatay bertemu dengan Linda Hansen di salah satu kota wisata di Inggris. Di adalah gadis yang Ivy maksut.
Wanita itu sangat cantik dan baik hati, dia tidak berasal dari orang kaya, namun dia sangatlah pekerja keras. Itu membuat Cagatay terkesan, dia mulai mencintai Linda. Perlahan tapi pasti Cagatay mendekati Linda, hingga akhirnya mereka jadi sepasang kekasih lalu memutuskan untuk menikah.
Cagatay sendiri tak pernah kembali ke semidio. Sebenarnya dia ingin kembali, setidaknya menemui ayahnya, namun dia tak ingin terjebak dengan kehidupannya yang dulu. Kehidupan yang sangat memuakkan, jadi dia tidak pernah kembali. Dia di sibukkan dengan kehidupan rumah tangganya bersama Linda, gadis yang telah mengisi ruang di hatinya. Cagatay juga menulis buku yang sihir, untuk putrinya kelak.
Bayi perempuan lahir setelah 5 tahun penantian. Seperti yang pernah gadis muda yang Cagatay temui di masa lalu pada tahun 1322, Cagatay juga memberikan nama anak itu sesuai yang seharusnya, yaitu Elsie Cotton. Hanya saja, Cagatay menambahkan nama Ulusoy di belakang nama putrinya, karena menurut Cagatay nama keluarga wajib di sematkan kepada semua keturunannya. Dan untuk memudahkannya, Cagatay memanggil putrinya dengan panggilan Ivy, nama itu sangat mudah di ingat.
Kehadiran Ivy dalam hidup Cagatay seakan menambah kebahagiaan dan memberi warna baru. Semua terasa indah, dan hari-hari terasa menyenangkan. Hingga suatu hari, putrinya dari masa depan menemuinya. Putrinya kali ini terlihat lebih dewasa, mungkin usianya diatas 20 tahun, berbeda dengan Ivy yang dia temui di tahun 1322.
Cagatay bahagia saat melihat kehadiran putrinya, tapi itu bukan pertemuan yang baik. Kedatangan ivy hanya untuk menceritakan kejadian di masa depan. Dia memberikan selembar surat, tentang rentetan tanggal dan kejadian penting dalam hidupnya.
Awalnya Cagatay tidak mengerti, namun lambat laut Cagatay mulai mengerti. Ya... Gadis itu mencoba mengatakan jika apa yang terjadi pada Ivy di masa depan, ada campur tangan Cagatay. Bahkan gadis itu sudah memberitahunya, kapan dia akan meninggal.
Gadis itu tidak memaksanya untuk pergi ke tahun itu, dia hanya memberi kertas itu lalu pergi. Gadis itu juga membebaskan Cagatay untuk tetap tinggal atau pergi ke waktu yang ada di surat itu. Namun, Cagatay sadar jika dia tidak pergi, maka sejarah akan berubah.
Cagatay akhirnya memutuskan untuk pergi setelah melakukan pertimbangan panjang. Namun sebelum pergi, Cagatay terpaksa menghapus ingatan istri serta anaknya tentang dirinya. Cagatay bahkan tidak menyisakan satupun barang-barang miliknya di rumah mereka. Semua itu ia lakukan agar anaknya tetap aman, Cagatay yakin jika seseorang mengetahui jika ia mengetahui mantra penjelajahan waktu, mungkin mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan mantra itu. Termasuk mengacau istri dan anaknya.
Mantra penjelajahan waktu ini termasuk sihir hitam yang berbahaya. Jika seseorang berniat jahat dengan memanfaatkan sihir penjelajahan waktu, tentu dunia akan kacau. Jadi agar keluarganya tetap aman, Cagatay menghapus jejaknya serta ingatan keluarganya tentangnya. Meskipun, itu sangat menyakitkan baginya.
Setelah menghapus ingatan istri dan anaknya, barulah Cagatay memulai perjalanan panjangnya ke waktu yang Ivy tulis. Sama seperti kejadian dimasa lalu, mantra penjelajahan itu tidak membawa Cagatay ke waktu yang dia inginkan, terkadang ia harus mencoba beberapa kali. Dan lebih malangnya, setiap kali Cagatay mengucapkan mantra penjelajahan waktu, dia harus menunggu selama 6 bulan lamanya. Hal itu karena energi sihirnya terkuras banyak. Pada akhirnya, waktu berjalan semestinya.
Pada perang bangsa siren, Cagatay pikir dia dapat kembali. Namun dia jatuh sakit karena seluruh energinya telah habis terkuras, tidak hanya karena menggunakan mantra perjalanan waktu terlalu sering, tapi juga karena pertarungannya dengan bangsa siren. Di detik kematiannya, Cagatay hanya mengingat wajah anaknya yang berharga, dia begitu merindukan gadis kecilnya, membayangkan dia tertawa bahagia selamanya.
"putriku, Elisa Cotton. Akan bersinar lebih terang dariku." Itu adalah kalimat terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMIDIO
Historical FictionIVY DIRUNDUNG DI SEKOLAHNYA KARNA DITUDUH SEBAGAI PENYEBAB KEMATIAN JESSICA, MESKIPUN HAKIM SUDAH MENYATAKAN IVY TIDAK BERSALAH NAMUN SEMUA TEMANNYA MASIH MENGGANGGUNYA. HINGGA SUATU HARI, SEKELOMPOK PEMUDA YANG KERAP MENGGANGGU IVY MENGHILANG SECAR...