10-B

79 3 0
                                    

Ivy menatap baju seragam sekolahnya yang ada di tanah dengan tatapan dingin. Itu adalah baju seragam sekolah yang dia gunakan saat pemerkosa itu terjadi.

Ia membakarnya tanpa ragu. Ivy membakar baju sekolahnya dengan kemampuan sihirnya. Setelah memastikan baju seragamnya terbakar sepenuhnya, Ivy menatap ke bangunan yang ada belakangnya. Itu adalah rumahnya, Ivy melihat ke arah kaca jendela kamarnya, lalu mengingat apa yang sudah terjadi beberapa jam lalu.

Setelah menyaksikan kegilaan dirinya sendiri, Ivy dari masa depan membawa Ivy dari masa lalu kembali pulang ke-rumah dengan sihir taleportasi. Teleportasi sendiri adalah pengalihan materi atau pemindahan suatu objek dari satu titik ke titik lain tanpa melewati jarak antara kedua titik, itu membutuhkan energi yang sangat banyak untuk melakukannya. Namun sebelum melakukannya, Ivy dari masa depan sudah menghancurkan semua bukti yang merujuk pada dirinya, seperti menghancurkan hp-mereka, bukti sidik jari Ivy, bahkan menghilangkan sehelai rambut Ivy dari masa kini yang mungkin tertinggi.

Setelah semua beres, Ivy dari masa depan langsung berteleportasi ke rumahnya.  Membersihkan luka, mengganti baju, serta menghapus ingatan mengerikan yang terjadi pada Ivy dari pada kini. Ya, Ivy dari masa depanlah yang melakukan hal itu.

Awalnya Ivy dari masa depan tidak berniat melakukannya, namun dia merasa hal itu terlalu mengerikan untuk diingat, jadi dia menghapusnya. Sementara alasan Ivy dari masa depan tidak menolong Ivy dari masa kini adalah, dia ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tapi melihat dirinya sendiri berada di bawah penyiksaan itu lebih buruk, itu sangat menyiksanya.

Saat dia hendak menolong dirinya sendiri, Ivy dari masa depan malah tidak mempu melakukannya. Hal itu karena Ivy tidak dapat mengeluarkan sihirnya, mungkin karena dia terlalu syok atau terlalu takut sehingga dia tidak mampu mengontrol sihirnya.

Ivy kembali mengalihkan perhatiannya, dia menatap pantulan bayangan dirinya dari kaca jendela. Kini rambut Ivy sebagian memutih, itu mirip uban tapi dia memutih sangat tidak wajar. Pada saat itu, Ivy mulai menyadari, setiap kali dia mengeluarkan sihir terlalu banyak maka tubuh Ivy akan melemah. Dan hal yang sangat mencolok adalah rambutnya, dia akan membutuh dengan sangat cepat, namun kembali menghitam saat energi di dalam tubuh Ivy kembali menjadi normal.

Tiba-tiba Ivy di dikagetkan dengan suara ranting pohon yang patah. Ivy reflek berbalik, dan dia mendapati pria yang mirip dengan Rouni di belakangnya. Tapi meskipun mereka memiliki wajah yang mirip, namun mereka jelas berbeda. Pria itu tidak cabul, dan dia menatap Ivy dengan hangat.

"sebenarnya kau ini siapa ?" Tanya Ivy sambil menatap pria itu dengan curiga.

Ivy memiliki firasat jika pria itu sedang mengenalnya dengan baik, dan mungkin pria itu juga memiliki pengetahuan yang lebih banyak soal sihir, tapi Ivy tidak tahu siapa pria itu. Meskipun begitu, Ivy merasa memiliki suatu hubungan dengan pria itu, mereka mungkin memiliki ikatan batin.

Pria itu terdiam sejenak, dia tertawa lemah lalu berkata "Kau akan tahu siapa diriku sebentar lagi."

Kalimat itu tidak membuat Ivy merasa puas. Dia ingin tahu siapa sebanrnya pria itu, tapi Ivy tidak berniat untuk memaksanya. Selain itu, Ivy mulai mengingat beberapa hal dari masa lalunya yang memiliki kejanggalan. Salah satunya adalah, dia baru sadar kalau selama ini dia sudah melupakan wajah ayahnya. Ivy juga tidak mengingat namanya serta kenangan waktu mereka bersama. Itu terdengar ironi.

Namun Ivy tidak mau terlalu memikirkan hal aneh itu sekarang, Ivy lebih tertarik pada kemampuan sihir pria itu. Ya, Ivy mulai berpikir untuk memanfaatkan pria itu agar wajahnya kembali cantik seperti dulu. Beberapa orang mungkin berfikir dia terlalu tamak atau tidak tahu caranya bersyukur ? Tapi Ivy berfikir tidak demikian karena merasa tidak pernah puas adalah sifat alami manusia. Dan ingin tampil lebih cantik adalah sifat alami seorang wanita, apa yang salah dengan ini.

SEMIDIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang