19-A-2

38 3 0
                                    

Beberapa jam kemudian, di rumah megah nan besar bertingkat 10. Seorang pria tua melempar keramik besar dihadapan wanita berparas cantik. Hal hasil, suara pecahan menggema di suaran itu bersamaan dengan keramik yang berubah menjadi ribuan keping di lantai.

Pria itu adalah Alan Ulusoy, dia menatap tajam wanita yang selama ini dia pikir menantunya. Terlihat keinginan membunuh dari pancaran matanya, membuat aura di sekitarnya terasa sangat mencekam.

Velvet, adalah nama wanita yang selama ini mengaku sebagai istri dari Cagatay Cotton Ulusoy. Wanita dengan paras cantik itu meringkuk ketakutan, hingga tubuhnya gemetar hebat. Suara tangisannya terdengar, itu terdengar memilukan disertai air mata yang tak berhenti mengalir dari matanya yang indah.

Para pelayan yang berdiri di sudut ruangan hanya bisa melihat. Mereka merasa iba pada Velvet , tapi mereka takut berurusan dengan Alan Ulusoy. Pria itu sangat kejam saya marah.

"Wanita sampah ! Jika kau terbukti membohongiku selama ini, aku tidak segan-segan membunuhmu !" Seru Alan Ulusoy.

Setelah mengatakannya, Alan Ulusoy pergi dengan langkah cepat penuh amarah yang masih belum mereda. meninggalkan Velvet tanpa rasa bersalah.

Alan Ulusoy sebenarnya tidak mempermasalahkan tentang ruangan rahasia milik anaknya. Tapi hal yang membuatnya marah adalah fakta jika cucu yang dia rawat selama ini tidak bisa memasukinya, semua orang mulai meragukan jika Elsie Cotton adalah cucu kandungnya karena tidak bisa memasuki ruangan rahasia itu. Padahal semua orang percaya jika ruangan itu hanya mengizinkan anak kandung Cagatay Cotton Ulusoy yang bisa memasukinya.

Jika Elisa cotton ternyata bukan anak Cagatay Cotton Ulusoy jelas ini sangat menyakitkan untuk Alan Ulusoy, karena dia sudah berjanji untuk merawat cucunya itu.

***

Ivy menatap ke arah jendela besar yang langsung menampakkan gedung-gedung penangkar langit di negeri Semidio. Ivy juga bisa melihat dengan jelas 5 gedung yang bersatu dengan langit-langit gua seolah menjadi tiang penyanggah di dalam goa itu.

Lima gedung itu juga menjadi lambang dari 5 jenis manusia Semidio terbesar. Bangsa pertama yang memiliki jumlah terbanyak adalah bangsa penyihir, kemudian manusia serigala, lalu bangsa Siren dan yang terakhir adalah Vampir. Sebenarnya bangsa vampir bukan termasuk bangsa terbanyak di Semidio, jumlah mereka paling hanya 5000 orang, namun mereka memiliki kekuatan yang luar biasa serta kehidupan abadi. Bangsa Vampir tidak seperti bangsa Semidio lainnya yang masih bisa menua. Karena kekuatan mereka itulah, semua orang menghormati mereka. Bahkan mereka satu-satunya bangsa yang memiliki hak istimewa, dimana bangsa Vampire diberikan wilayah khusu dimana hanya bangsa mereka yang boleh kesana. Bukankah itu luar biasa ?

"Nona Ulusoy !"

Lamunan Ivy buyar saat mendengar suara tegas memanggil nama belakang barunya. Dia segera merapikan duduknya, menatap guru yang saat ini tengah mengajar.

All Dominik, itu adalah nama pria paruh baya yang tengah mengajar saat ini. Dia adalah guru mantra sihir.

"A... Iya tuan." Ucap Ivy yang terdengar gagap dan gugup, pasalnya Tuan All Dominik terlihat sangat menyeramkan. Dia galak seperti Tuan Imron, guru Ivy di sekolahnya terdahulu.

"Bisakah kau mempraktekkan mantra yang baru saja aku ajarkan tadi ?" Perintah tuan All Dominik.

"Baik tuan." Ucap Ivy, lalu mulai berkosentrasi sambil terus mengingat mantra sihir yang akan dia lafal-kan.

"A... Diaman tingkat sihirmu ?" Ucap tuan All Dominik, menghentikan Ivy dengan cepat saat menyadari Ivy tidak memegang tongkat sihirnya.

Para siswa yang ada di kelas juga menyadarinya, dan mereka mulai berbisik. Membicarakan Ivy buruk.

SEMIDIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang