MEREKA semua menungguku. Bahkan Immanuel. Rasanya ruangan makan ini berubah jadi area persidangan. Dan aku menjadi terdakwa tanpa pembela dan pengacara. Aku terlalu berlebihan, aku tahu, tapi bukan aku namanya jika tidak panik dan banyak pikiran ketika menghadapi hal seperti ini. Berbohong tidak semudah yang aku kira.
Aku mengangkat bahu. "Entahlah. Ceritanya mungkin dimulai saat aku masih kecil. Dan yang aku suka, dulu, bukan gelato. Tapi es krim. Ketika aku sedih atau marah, biasanya ada yang membelikan aku es krim. Klasik, kan? Semua anak kecil pasti suka es krim." Suaraku sedikit tercekat ketika aku mengatakan semua itu, aku sangat bersyukur karena berhasil mengucapkannya tanpa terpeleset.
Ella mengangguk mengakui. "Tapi cerita di baliknya pasti berbeda."
Sial. Dia memintaku bercerita lebih detail. Aku tersenyum meringis. Apa aku harus menceritakan cerita di mana aku marah kepada Ayah, karena tidak boleh ikut dengan Nathan yang masuk perkemahan Pemburu Iblis Malam di musim panas? Lalu Gio datang membujukku dengan es krim, dan berjanji menemaniku setiap liburan musim panas agar tidak terlalu kesepian, bahkan sampai menginap di rumahku segala?
Nathan memang sudah berlatih menjadi pemburu iblis malam sejak kecil. Itu sebabnya kemampuannya beberapa level di atas kadet lainnya di akademi. Tapi Gio, dia tidak pernah ikut perkemahan, karena dia selalu bersamaku di setiap liburan-musim panas maupun liburan musim dingin. Dan anehnya, kemampuannya bahkan lebih baik dari Nathan. Mungkin dia memang sudah berbakat sejak lahir, atau entahlah.
Namun aku merasa tidak perlu menceritakan soal itu. Mereka pasti bertanya siapa Gio? Jika aku menjawab dia hanya saudara atau kerabat, rasanya hatiku tergores. Aku bahkan tidak menginginkan dia berstatus itu. Tapi jika aku menjawab dia adalah tunanganku atau sejenisnya ... kami bahkan belum melakukan "prosesi" yang menandai hal itu, dan itu bisa membuat hubunganku dengan Immanuel jadi terasa aneh--atau, begitulah yang aku pikirkan.
"Waktu itu aku ingin ikut masuk ke perkemahan Pemburu Iblis Malam, tapi tidak boleh, karena ya ... aku perempuan. Dan aku sangat marah. Lalu ada seorang ... kerabat." Akhirnya aku mengatakan itu juga, aku menelan ludah setelah mengatakannya, tenggorokanku tiba-tiba terasa kering. "Yang membelikan aku es krim sundae, dan berjanji akan selalu ada untukku di setiap liburan. Sejak saat itu aku suka sekali es krim." Maafkan aku Gio, aku tidak mengakuimu di depan mereka.
"Kapan kau pertama kali memakan es krim gelato?" tanya Ella. Masih antusias ingin kembali mendengar ceritaku, dan untunglah dia tidak bertanya lebih lanjut tentang "kerabat" yang aku katakan.
Aku menerawang jauh, mengingat-ingat kejadian itu. "Sepertinya suatu hari ketika aku bosan es krim."
"Aku baru mendengar ada seorang anak yang bosan es krim," kata Ella, sambil terkekeh.
"Ya, aku anak itu." Aku ikut terkekeh. "Mungkin karena aku terlalu sering memakannya, jadi aku merasa bosan. Lalu sahabatku, Ema, mengajakku mencoba membeli gelato. Awalnya aku ragu, karena takut rasanya aneh. Tapi setelah aku coba, rasanya sedikit berbeda dari es krim, dan aku kembali merasakan sensasi yang sama seperti saat aku memakan es krim untuk pertama kalinya."
"Kau ingat pertama kali merasakan es krim?" tanya Ella, wajahnya sedikit terlihat takjub.
"Ya," balasku, cukup percaya diri. "Umur lima tahun. Rasanya seperti aku memakan musim dingin yang indah dengan matahari terbit."
"Wow. Aku bahkan tidak begitu ingat kapan pertama kalinya aku mencoba es krim," kata Ella, wajahnya terlihat takjub.
"Karena kau akan langsung memakan habis semua yang kau rasa enak tanpa perlu sibuk memikirkan lidahmu yang sedang menikmati rasa," tukas Immanuel.
Ella menyipitkan matanya kepada Immanuel sebelum kembali bertanya kepadaku, "Kau belum pernah memakan es krim sebelum umur lima tahun?"
Aku menggeleng pelan. "Belum pernah. Karena dulu makanan favoritku gula-gula kapas dan cokelat susu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawan #1
Vampire[VAMPIR] [Tamat] [13+] "Aku mencintai salah satu jenis dari mereka yang disebut vampir. Makhluk rupawan yang memiliki bentuk tubuh seperti malaikat untuk menarik mangsanya. Aku mencintai seseorang yang seharusnya tidak aku cintai. Karena harga yang...