Berkat peta yang dibuat oleh Exon, mereka sampai ke tujuan dengan selamat. Tentu juga karena kinerja awak kapal dengan baik. Sekarang, mereka tiba di pelabuhan Kerajaan Gloria. Kedua mata Arletta, Alaric dan seluruh awak kapalnya dibuat takjub dengan berbagai kegiatan jual beli yang bagi mereka sangat unik.
Bagaimana tidak, rasanya ngeri-ngeri sedap ketika mereka melihat barang-barang yang dianggap terlarang, begitu luas diperjual-belikan. Seperti tanaman-tanaman sihir, barang-barang sihir, hingga kitab-kitab sihir. Bahkan, sesekali mereka melihat atraksi sihir di mana beberapa orang mengangkat benda-benda tanpa menyentuh disertai cahaya kebiruan yang sangat indah.
Melihat itu, Arletta memang merasa sangat takjub. Kamu di saat bersamaan diberikan pemandangan yang sangat terlarang di kerajaannya, jelas membuat Arletta dibuat kaku. Wajahnya terasa mati rasa ketika mereka melangkahkan kaki menyusuri pasar yang besar itu.
"Kita cari penginapan lebih dahulu," putus Alaric disusul dehaman.
Tak kalah jauh berbeda darinya, Alaric pun tampak cukup gugup berada di tengah situasi seperti ini. Memang tidak berbahaya, tetapi tetap was-was karena melihat semua yang dilarang di kerajaan mereka begitu bebas dilakukan di sini. Bahkan jakun pria itu sesekali naik turun ketika melihat beberapa barang sihir yang dipajang di setiap pertokoan. Ada tulang-tulang yang entah tulang apa itu.
"Eh!" pekik Arletta tertahan saat matanya tak sengaja menangkap tulang kepala-kepala hewan aneh.
Hal itu membuatnya refleks semakin merapatkan diri kepada Alaric. Entah sejak kapan pula kedua tangan Arletta sudah melingkar di lengan kokoh Alaric. Wajah tegang wanita itu benar-benar tidak bisa berbohong bahwa ia ketakutan.
Langkah kaki mereka pun sampai di depan sebuah bangunan dengan papan yang bertuliskan penginapan. Alaric rombongan pun segera memesan tempat itu untuk dua malam. Sembari melepas lelah mereka juga menyiapkan berbagai perlengkapan untuk perjalanan mereka menuju ke istana Kerajaan Gloria.
Alaric memberikan kunci kepada Arletta. "Ini kamarmu. Mari kita ke atas!"
Keduanya pun melangkah bersama menaiki tangga. Penginapan ini memiliki restoran yang berada di lantai bawah sehingga dalam perjalanan mereka menuju ke atas, baik Alaric dan Arletta harus melewati sekelompok orang orang yang berada di rumah makan. Dalam perjalanan mereka menuju lantai atas, aroma lezat makanan menusuk hidung. Aroma yang nikmat tetapi terasa sangat asing. Barangkali menu-menu makanan yang ada di sini juga sangat berbeda dari yang ada di kerajaan mereka.
Ada-ada beberapa pasang mata pengunjung lain yang menatap ke arah mereka. Barang kali merasa asing dengan cara berpakaian maupun penampilan. Arletta tidak terlalu terganggu, karena tatapan penasaran hingga kebencian karena perbedaan fisiknya sudah lama ia rasakan.
Arletta justru lebih bersemangat memandang ke seluruh penjuru arah. Dilihatnya orang-orang mayoritas memiliki warna rambut berwarna hitam. Namun tak sedikit pula orang-orang yang memiliki warna rambut perak, merah, cokelat, hingga pirang. Sejauh yang Arletta tahu, kerajaan Gloria sendiri memiliki ciri fisik rambut berwarna hitam. Sama seperti rambut yang ada di kerajaan Imaginary.
Adapun orang-orang dengan warna rambut lain itu barangkali berasal dari kerajaan-kerajaan lain. Tidak heran pula karena kerajaan Gloria cukup terbuka jika hanya untuk perdagangan umum. Namun, kerajaan itu sangat tertutup dalam akses untuk masuk ke dalam kerajaan yang lebih dalam. Dalam artian, kegiatan ekonomi antar kerajaan dilakukan di perbatasan, sementara akses pemerintahan begitu terpencil dan nyaris tidak ada.
Bahkan tempat yang hanya boleh disinggahi oleh para pelancong hanya di sekitar pelabuhan. Maka dari itu tidak heran jika Pelabuhan di Kerajaan Gloria tampak begitu besar dan lengkap, pertumbuhan ekonominya juga bisa dibilang sangat pesat. Meski dengan kemajuan ekonomi di pinggiran kerajaan, tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana sebenarnya rakyat Gloria sesungguhnya karena mereka tinggal di daerah pemerintahan yang masih jauh ke dalam. Hanya sebagian saja yang ada di daerah perbatasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose The Villain Duke
FantasyArletta Davies kembali terbangun setelah dibunuh dengan keji oleh suami dan keluarganya. Demi membalaskan dendam pada kekejaman keluarga dan mantan suami di kehidupan sebelumnya, Arletta rela menjadi istri kontrak Duke Alaric Wilton, pria kejam dan...