Siang ini Melvian dan kedua orang tuanya baru saja tiba di mansion.
Hari ini melvian diperbolehkan dokter pulang.
Mereka pun masuk ke dalam mansion.
Sampai di dalam mansion sudah ada Misella yang menyambut kedatangan mereka.
"Ayah, Bunda, Kakak".Sapa Misella.
"Hai sayang/Princess/Hmm".Jawab Kirani, Roberts dan Melvian.
Pasti udah tau kan siapa yang jawab "Hmm"?
"Aku seneng banget ngeliat kakak udah lebih sehat".Ucap Misella lalu memeluk Melvian.
"Semoga cepet sembuh ya kak tangannya".Ucap tulus Misella.
Tangan kiri Melvian yang tidak patah mencoba melepaskan pelukan Misella lalu mendorong Misella hingga hampir saja terjatuh kalau saja tidak ada Kirani yang menahannya. Roberts dan Kirani benar-benar emosi dibuatnya.
"Aku ke kamar dulu yah bun...".Ucapnya tanpa rasa bersalah lalu pergi menuju ke kamarnya di lantai 2.
"MELVIAN...".Geram Roberts.
Melvian tidak peduli ucapan Roberts dan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
Sepeninggal Melvian, Kirani menatap suami dan anak perempuannya.
"Kalian lihat kan? Sungguh tidak tau diri sekali anak itu, dengan teganya mendorong Misella hingga hampir terjatuh".Ucap Kirani emosi.
Roberts mengangguk,"Mas juga gak nyangka dia seperti itu".
"Kapan kakak bisa sayang aku bun yah?".Tanya Misella dengan mata yang berkaca-kaca.
"Gak udah mengharapkan kasih sayang dari anak gak tau diri itu Misell".Jawab Kirani.
"Sekarang pergi ke kamar lalu istirahat, Bunda dan Ayah juga mau istirahat".Ucap Roberts menengahi.
Misella mengangguk lalu ia pergi ke kamarnya, setelah itu Roberts bersama Kirani juga pergi ke kamar mereka.
--------------
Melvian masuk ke kamar lalu merebahkan dirinya diatas kasur kingsize miliknya.
"Ah udah gue duga ayah pasti bisa nge-lobi mereka dan ayah gak jadi bangkrut".Ucap Melvian sambil tersenyum.
Dia meraih handphone miliknya dengan menggunakan tangan yang tidak patah lalu membuka potret Divi yang ia ambil secara diam-diam. Ia memandangi potret Divi tersebut dengan senyuman lebar.
"Aku akan berusaha buat lindungin diri kamu dan jaga kamu my princess, aku juga akan selalu ngebela kamu, mereka terlalu buta dan bodoh gak bisa menilai dan melihat kamu bahwa kamu gadis yang polos, lugu, cantik luar dalam, baik dan juga hebat".Ucap Melvian kemudian ia tertidur sambil memeluk handphone yang masih menampilkan potret Divi dengan sebelah tangannya yang tidak patah.
----------------
Ting nong...
Terdengar suara bel dari arah pintu. Misella yang sedang bersantai sambil nonton kartun yang tayang di sore hari pun langsung membuka pintu mansion.
Ceklek
Tampaklah seorang gadis..eh ralat wanita memakai kaos abu abu di lapisi cardigan dengan warna senada serta jeans warna hitam dan sepatu kets lusuh nya sambil membawa kresek hitam yang berisi buah tangan yang dibawanya.
Raut wajah Misella pun yang tadinya ceria berubah menjadi datar.
"Ngapain lo kesini?".Ucap Misella dengan nada ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI BINTANG
Teen FictionHappy Reading Bagaimana tidak kaget plus terkejut karena sebelumnya dia tertidur setelah puas melempar sebuah novel ke kolam renang karena kesal dengan jalan ceritanya, dan kini dia terbangun di sebuah rumah sakit tepatnya diraga figuran yang sedang...