Part 56

15.1K 1.3K 62
                                    

Panas terik menyinari seseorang yang tengah berjualan koran di pinggir jalan walau kondisinya tengah sakit parah. Dan orang tersebut adalah Ezra.

"Koran nya pak bu...koran koran koran".Teriak Ezra sambil berjualan.

Namun sampai tengah hari ini korannya belum juga ada yang membeli.

"Koran...koran..."

"Hah...masih gak ada yang beli, mana badan lemes banget lagi".Keluh Ezra.

Ezra pun menepi sejenak di pinggir jalan yang terdapat pepohonan.

"Kalau kaya gini terus gimana bisa saya bisa punya uang untuk berobat, mana kondisi Divi tambah drop, punya uang untuk makan hari ini saja sudah bersyukur".Ujar Ezra bingung dan pusing.

Kondisi Divi sekarang tambah drop karena penyakit nya yang sama dialami Ezra yakni HIV Aids dan saat ini pula Divi tengah terbaring lemas di kamar kontrakannya.

"Hari ini putusan cerai saya dan Viana dan hari ini juga kami resmi bercerai. Maafkan saya yang bodoh ini Viana yang sudah banyak menyakiti kamu, apalagi sudah memisahkan kamu dengan dia dan membuat Shiren terpisah dari ayah kandungnya, saya sudah kena karma atas perbuatan saya selama ini Viana, maafkan saya hiks hiks maafkan saya Viana".Monolog Ezra sambil menangis.

Di sisi lain...

Divi tengah terbaring lemas di kamar kontrakannya. Tubuhnya sungguh lemas tak bertenaga dan dia juga mengalami demam, hingga ingin berdiri saja rasanya tidak bisa.

"Uhukk uhukk napa gue jadi gini hiks hiks".Ujar Divi sambil batuk dan menangis.

"Lelaki sialan hiks, gue nyesel berhubungan badan sama lelaki itu sampe berkali-kali hiks, andai gue nolak dan nyari lagi pelanggan yang bersih...gue gak bakal kena penyakit sialan ini hiks".Ucap Divi.

--------------------

Pagi ini Shiren sedang berada di mansion Arzen Damara, karena dia sedang gabut dan ingin main dengan Bintang. Disisi lain Bintang juga sedang gabut dan bosan karena sang Mami sedang pergi ke rumah temannya, sang Papi yang tentunya sedang di kantor, Gio yang sedang di luar negeri, dan sang kakak yang sedang menyelesaikan urusan pekerjaannya di cafe karena Papi dan Mami ingin Langit berhenti di cafe dan mulai ikut terjun ke perusahaan karenan nantinya Langit akan meneruskan perusahaan Damara Corp.

Alhasil sekarang Bintang mengajak Shiren untuk memasak bersama dengan membuat kue bolu pandan untuk mengisi waktu luang mereka.

Ting

Oven pun berbunyi tanda kue bolu pandan yang mereka buat sudah jadi.

Oven pun berbunyi tanda kue bolu pandan yang mereka buat sudah jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Picture by Google)

"Woahhh cantik banget kak bolu pandan yang kita buat".Ucap Bintang dengan mata yang berbinar.

"Tentu kan ini buatan kita berdua dan rasanya pasti enak".Ucap Shiren.

"Yuk potong potong semua kuenya terus sajikan dipiring terus langsung kita makan".Lanjut Shiren.

TRANSMIGRASI BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang