Part 43

16.6K 1.4K 43
                                    

Dor...dor...dor...

Hanto menggedor kamar Langit.

"LANGIT...UDAH SIAP KAMU?".Teriak Hanto dari arah luar.

"Udah yah...sebentar".Ucap Langit dari dalam kamar.

Setelah siap Langit pun keluar kamar.

Ceklek

"Ayo kita pergi sekarang".Ucap Hanto.

"Sebenarnya kita mau kemana yah?".Tanya Langit penasaran.

"Ga usah banyak tanya, ayo kita pergi".Ucap Hanto lalu menarik Langit dengan kasar unuk pergi ke suatu tempat.

-------------------

Om Ezra tengah gelisah karena dari tadi Divi tidak mengangkat teleponnya. Dia ingin Divi istrinya ada disisinya saat ini, apalagi dia sedang sakit.

"Kamu kemana si Div...kenapa gak angkat telepon aku, gak balas chat aku".Ucap Om Ezra.

"Padahal dulu waktu sama Viana, ketika sakit Viana selalu siaga berada disamping aku , khawatirin aku, dan rawat aku".Ucap Om Ezra dengan sendu.

-------------------

Suara musik dj,dan bau alkohol mulai merasuki indra pendengaran dan penciuman Langit saat di geret ayah angkatnya memasuki tempat laknat ini. Apalagi banyak pemandangan orang sedang berciuman, berhubungan badan, orang berjoget ria, dan wanita mengenakan pakaian kurang bahan dimana-mana.

"Ayah ngapain kita ke club malem? Langit gak suka disini yah, kita pulang aja yuk".Ucap Langit sedikit ketakutan.

"DIEM LANGIT DAN TETAP IKUTI SAYA".Bentak Hanto.

Hanto membawa Langit ke salah satu kamar yang ada di club malam.

--------------------

Justin, Willy, Andro pergi ke mansion keluarga Edward untuk menghampiri Langit dan mengajak Langit nongkrong di cafe karena berhubung besok libur dan sebagai hiburan buat Langit yang baru sembuh dari pada harus berdiam diri di mansion keluarga setannya.

Setelah sampe di mansion keluarga Edward, mereka bertiga keluar dari mobil lalu menghampiri pak satpam untuk menanyakan keberadaan Langit.

"Permisi pak...apa Langit nya ada di mansion?".Tanya Andro.

"Anu den..."Ucap pak satpam yang terlihat gelisah.

"Ada apa pak?".Tanya Justin pada pak satpam.

"Gawat den, tolong bantuin den Langit, saya dan beberapa maid gak sengaja denger kalau den Langit itu sebenarnya di bawa tuan Hanto ke club malam dekat sini dan mau dijual ke tante girang yang ada disana. Dan mereka barusan berangkat tadi. Tolongin den Langit den, dia sudah cukup banyak menderita selama ini. Bapak dan yang lain gak bisa berbuat apa-apa, hanya ini yang kami bisa lakukan buat bantu den Langit".Ucap pak satpam seperti berbisik karena takut ketahuan Beleka yang masih ada di mansion.

"Bangsat...kurang ajar".Marah Justin.

Andro dan Willy pun menggeram marah.

"Kita harus hentiin semua sebelum terlambat, ayo kita susul kesana".Ucap Justin.

"Kita gak bisa sembarangan ke sana apalagi berhadapan sama si Hanto itu, kita telpon anggota number one yang lain buat kirim orang kesana dan kita harus samperin Gio, karena Gio punya banyak koneksi dan akses supaya kita bisa mudah masuk ke dalam club sambil bawa anggota buat hadepin si setan hanto sama si tante girang yang gue yakin bukan orang sembarangan".Ucap Willy.

"Gue setuju sama Willy".Ucap Andro.

"Kita ke mansion Bintang, tadi gue chat an terakhir sama Gio kalau dia lagi otw ke mansion Bintang".Ucap Justin.

Mereka bertiga pamit pada pak satpam dan tak lupa mengucapkan terima kasih lalu segera pergi dari mansion Edward.

----------------------

"HAH? Jadi Langit anak kandung Mami sama Papi?".Ucap Gio kaget.

Bagaimana tidak setelah misi selesai, tiba-tiba Bintang meneleponnya kalau sang calon mertua ingin berbicara sesuatu padanya, maka dari itu Gio langsung tancap gas menuju mansion keluarga Bintang.

Dan kenyataan yang Gio terima cukup mengejutkan kala Mami Papi mertuanya bercerita dan memberi bukti kalau Langit sahabatnya adalah anak kandung mereka.

"Iya Gio, maka dari itu mami papi minta tolong kamu buat bantu mami papi supaya bisa ketemu Langit dan bantu kami memberitahu pada Langit mengenai ini semua, karena kami tahu ini akan sulit buat Langit terima".Ucap Mami Key.

"Iya Gio, papi sangat minta tolong sama kamu, kamu kan teman dekatnya Langit".Ucap Papi Dean.

"Aku bener-bener gak nyangka mi pi, ternyata selama ini orang tua angkatnya langit adalah orang yang sudah misahin Langit sama keluarga kandungnya, pantesan sikap mereka sama Langit begitu beda, apalagi Langit selalu dapat kekerasan dari mereka. Tapi Gio bersyukur, sahabat Gio akan segera menemukan kebahagiannya yaitu bisa berkumpul sama keluarga kandungnya. Gio akan bantu kalian mi pi.".Ucap Gio.

"Makanya mulai dari sekarang kalau bibin deket sama Kak Langit, io gak boleh cemburu okay?".Ucap Bintang.

"Itu beda lagi sayang".Ucap Gio lalu memeluk Bintang.

"Ck dasar posesif".Ucap Bintang.

Setelah itu tiba-tiba ada Willy, Justin dan Andro masuk ke dalam mansion dengan nafas yang terengah menghampiri Gio yang sedang berkumpul dengan Bintang dan orang tuanya.

"Hah hah Maaf banget jadi asal nyelonong dan gak ucap salam. Ini urgent banget Gio".Ucap Andro.

"Maaf tante, om dan Bintang, kita jadi ganggu kalian. Yo gawat Langit dibawa pergi sama si Hanto setan ke club malam buat di jual ke tante Girang disana".Ucap Justin.

Deg

Gio, Bintang, Papi dan Mami terkejut mendengar hal itu.

"Buruan yo, udah gak ada waktu lagi. Kita udah ngirim anggota kesana , cepet kita harus selametin Langit".Ucap Willy

"Sialan, ayo kita kesana!".Ucap Gio lalu bergegas mengambil jaketnya.

"Papi ikut Gio".Ucap Papi Dean yang diangguki Gio.

"Eh kok?".Bingung Andro yang melihat Papi Bintang yang tiba-tiba ikut.

"Nanti gue ceritain, ayo pi kita berangkat".Ucap Gio.

"Ayo".Ucap Papi lalu mengambil kunci mobilnya.

Gio, Justin, Willy, Andro dan Papi Dean berangkat menuju club malam yang dimaksud.

Setelah mereka semua pergi tangis, tangis Mami Key pecah.

"Langit nya Mami hiks".Tangis Mami Key.

Bintang segera memeluk sang Mami yang menangis untuk menenangkan nya.

"Mami doain kakak ya mi, semoga kak Langit gak kenapa-napa".Ucap Bintang dengan mata yang berkaca-kaca dan perasaan takut yang meliputinya saat ini.

"Iya nak, semoga Tuhan selalu menjaga dan melindungi kakak mu Langit".Ucap Mami Key lirih.

"Kak Langit...tolong kuat dan bertahan untuk kami semua. Bibin sayang kakak...".Batin Bintang.

"Gue harus kasih tau mengenai ini semua sama opa oma dan grandma grandpa, ya...nanti gue harus chat mereka".Batin Bintang.

TRANSMIGRASI BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang