"Divi, cepat bereskan barang-barang dan pakaian kamu terus kita pindah dari sini".Ucap om Ezra yang baru saja memasuki apartemen mewah yang ditempati Divi.
Melihat om Ezra yang datang, Divi langsung saja memeluk om Ezra.
"Mas...hiks hiks mereka sudah tau hiks...satu sekolah sudah tau tentang aku dan tentang kita hiks, aku di bully dan dikeluarin dari sekolah hiks, ini semua karena anak kamu Shiren, Bintang dan teman-temannya hiks, ayo balas mereka mas hiks, mereka udah nyakitin aku hiks, please balas mereka mas dan buat mereka miskin, kamu kan ceo perusahaan besar".Ucap Divi sambil menangis.
Om Ezra menghela nafas dengan pikiran yang berkecamuk.
"Jadi semuanya udah tau? Apa sudah tersebar ke publik? Arghhhhh semuanya hancur".Batin Om Ezra.
"Sekarang cepet bereskan barang dan pakaian kamu, kita pindah ke tempat baru".Ucap Om Ezra.
"Tapi mas...nanti mas balas mereka kan? Oh iya kita pindah ke mana? Mas pasti udah beli mansion baru buat aku ya?".Tanya Divi.
"Masih berani dia bertanya seperti itu setelah menghancurkan kehidupan saya, awas saja kamu Divi".Batin Om Ezra geram.
"JANGAN BANYAK TANYA DAN LAKUKAN YANG SAYA PERINTAH DIVI !".Bentak Om Ezra.
"Mas bentak aku?".Ucap Divi dengan mata yang berkaca-kaca.
"CEPAT LAKUKAN DIVI".Bentak Om Ezra lagi.
"Iya hiks aku lakuin".Ucap Divi sambil terisak.
Divi pun pergi membereskan semua barang-barang nya dan juga pakaiannya.
Setelah semuanya siap, Divi pun menghampiri Om Ezra.
"Semuanya sudah siap mas".Ucap Divi.
"Ayo kita pergi dari sini".Ajak Om Ezra.
Mereka pun pergi keluar dari apartemen.
---------------
Di sisi lain...
Di kamarnya, Shiren sedang tersenyum melihat laporan dari seseorang kalau Divi dan juga Ezra sudah enyah dari apartemen miliknya.
Lalu Shiren pun menelpon salah satu orang kepercayaannya.
"Hallo paman Andrew, tolong jual unit apartemen milik saya di Blue Light Apartemen, setelah itu hasilnya tolong belikan unit apartemen baru lagi di tempat baru".Ucap Shiren.
"Baik nona muda, akan saya laksanakan perintah anda".Ucap paman Andrew.
"Terima kasih paman".Ucap Shiren kemudian mematikan teleponnya.
Tutttt
Setelah itu Shiren berjalan ke arah foto alm kakek nya yang berada di kamar.
"Maafin Shiren kek, Shiren harus jual apartemen yang kakek kasih karena apartemen itu sudah di jadikan tempat zinah oleh kedua bajingan itu".Ucap Shiren sambil menatap foto kakeknya.
------------
-Di negara lain-
Seorang pria paruhbaya yang masih terlihat tampan dan gagah diusianya saat ini sedang duduk termenung sendiri di balkon kantor miliknya sambil menatap foto seorang bayi perempuan yang berada di genggaman tangannya.
"Ayah sangat rindu kamu nak...".Ucap Pria paruh baya tersebut.
"Kamu apa kabar nak? Ayah harap Tuhan selalu melindungimu dimanapun kamu berada"
"Ayah berharap kelak kita bisa bertemu, dan jujur ayah pun juga merindukan mommy mu, ayah pun masih mencintainya walau mommy mu sudah memilih lelaki lain dihidupnya, yang menjadi daddymu saat ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI BINTANG
Teen FictionHappy Reading Bagaimana tidak kaget plus terkejut karena sebelumnya dia tertidur setelah puas melempar sebuah novel ke kolam renang karena kesal dengan jalan ceritanya, dan kini dia terbangun di sebuah rumah sakit tepatnya diraga figuran yang sedang...