Part 49

18.2K 1.4K 35
                                    

Bintang langsung menghampiri Langit dan memeluk erat kakak nya itu.

Langit pun perlahan membalas pelukan Bintang. Dan Langit bersyukur trauma nya tidak kambuh saat adiknya memeluknya. Tapi Langit sunguh ingin sembuh dan melupakan kejadian kelam dihidupnya serta membuka lembaran baru bersama keluarga kandungnya, walau mungkin butuh waktu, tapi Langit akan berusaha, demi dirinya dan orang tuanya serta adik perempuan tersayangnya.

"Kakak hiks.....kakak gak takut lagi kan sama Bibin?".Ucap Bintang.

"Iya kakak udah gak takut. Maafin kakak ya...".Ucap Langit.

"Iya kak, kakak harus berusaha buat sembuh okay? Bibin sayang banyak banyak sama kakak".Ucap Bintang.

"Kakak juga sayang Bintang".Ucap Langit.

Kemudian Langit melepaskan pelukannya lalu mengecup kening Bintang.

Cup

Langit tersenyum menatap Bintang lalu kembali memeluk adik kesayangannya itu.

Sedangkan disisi lain Gio harus menahan cemburu kala melihat Langit yang mencium kening tunangannya tersebut.

"Cih...tadi aja takut sekarang malah modus cium-cium tunangan gue".Ucap Gio mencibir.

"Kalau lo lupa tunangan lo itu adek gue, gak gue restuin tau rasa lo".Balas Langit sengit.

"Gue gak butuh restu lo, gue cuma butuh restu mami papi".Ucap Gio.

"Dan gue bisa ajuin ke mami papi buat ganti tunangan Bintang".Ucap Langit.

"Detik itu juga gue langsung kawinin Bintang".Ucap Gio.

"Nikah bego...bukan kawin".Ucap Langit.

Dan perdebatan mereka pun terus berlangsung...

Sedangkan mami papi dan bintang sedang makan salad buah di sofa sambil menonton perdebatan calon kakak ipar dan calon adik ipar.

------------------------

Om Ezra baru saja sampai di rumah kontrakannya, hari ini ia diperbolehkan dokter untuk pulang, ia menggunakan tongkat berjalan sebagai alat bantu, tongkat tersebut juga menjadi tanggungan dari pemilik rumah sakit untuk biayanya.

"Kok rumah gak ada orang, si Divi kemana?".Tanya Om Ezra saat masuk ke dalam rumah.

Om Ezra pun pergi bersih-bersih lalu istirahat.

1 Jam kemudian...

Divi datang ke rumah kontrakan, ia bergegas masuk, namun di dalam rumah sudah ada Om Ezra yang menyambutnya dengan wajah yang penuh amarah.

"Kemana saja kamu? Saya hubungin kamu tidak diangkat-angkat, di chat tidak dibalas, asal kamu tau kalau SUAMI KAMU SAKIT DAN BUTUH KAMU ADA DISAMPING SAYA BUAT MERAWAT SAYA !".Ucap Om Ezra dengan nada tinggi.

"Aku gak liat-liat hp, aku lagi sibuk kerja, males buat ngurusin kamu".Ucap Divi.

"Sialan kamu, kurang ajar, kamu pasti ngejalang kan?".Marah Om Ezra.

"Kalau iya kenapa hah!!".Ucap Divi.

Divi melihat om Ezra yang menggunakan tongkat pun langsung memperhatikan kaki dari om Ezra.

Matanya membelalak melihat kaki Ezra yang sebelah sudah tidak ada alias diamputasi.

"Kaki kamu kok gitu mas?".Tanya Divi sambil menatap nyalang pada Om Ezra,"MENJIJIKAN KAMU MAS! KAMU UDAH CACAT!".

"Ini semua gara-gara kamu, andai saya gak menikah sama kamu, saya masih bersama istri saya! Kamu juga harus nya nyadar, tubuh kamu banyak luka jadi jangan bilang saya menjijikan!".Ucap Om Ezra sambil menunjuk pada Divi

TRANSMIGRASI BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang