Rose dan Mark terpaku mendengar pertanyaan dari Abara yang sekarang sudah berdiri di depan mereka.
"Mom, siapa Leo?" Tanya Abara sekali lagi.
"L--Leo itu sahabat nya mommy sama daddy dulu! Iya, iyakan dad" Jawab Rose gugup sambil menyenggol lengan Mark di sampingnya.
"Iya, sahabat dekat daddy. Tapi kita udah lama lost contact, dan kebetulan tetangga baru kita itu mirip banget sama sahabat daddy" Ucap Mark menjelaskan.
Abara menganggukkan kepalanya tanda mengerti, "Tapi pas abang liat Arsen tadi, dia mirip banget loh sama mommy Jisa tau dad" Ucap Abara.
Mark dan Rose terdiam kaku mendengar perkataan yang meluncur dari mulut sang anak sulung.
"P--paling cuma kebetulan aja, kamu aja mirip tuh sama anak tetangga sebelah"
"Enggak ya, mom nih sembarangan aja bilang abang mirip anak tetangga" sungut Abara, masa dia di miripin sama anak tetangga.
"Kalau gak percaya tanya aja sama daddy, iya kan dad?" Tanya Rose sambil tertawa kecil melihat reaksi Abara
Mark hanya tertawa melihat wajah cemberut Abara, "Mana adek kamu?" Tanya Mark saat dirasa Agara belum juga menampakkan wajahnya.
"I'm here"
Belum sempat Abara menjawab Agara sudah terlebih dahulu datang dan menjawab sambil tersenyum.
"Ayo berangkat" Ajak Mark.
Mereka semua keluar, lalu tak lupa mengunci pintu rumah mereka.
Mark mengemudikan mobil nya dengan santai ditemani oleh nyanyian persembahan dari kedua anaknya.
"Mengapa kau masih ragu dan seakan tak percaya~~lanjut mang"
"Dengan semua ketulusan yang aku punya~~uhuyyy"
"Ku rasakan kini engkau telah berdusta,, semoga ini hanya firasat ku saja~~"
Abara pura-pura menatap Agara dengan pandangan tersakiti yang membuat Mark dan rose tertawa terbahak-bahak,melihat putra sulungnya tersebut.
"Ini bukan cerita cinta satu atau dua,yang membuat aku bingung harus pilih-pilih kamu atau dia~~"
Lanjut Agara.
Setelah lagu selesai si kembar langsung tepar karena kehabisan nafas saat bernyanyi, gimana gak habis suaranya orang nyanyi nya teriak-teriak.
Tiba-tiba Abara menyeletuk yang membuat kedua orangtuanya kembali terdiam
"Mom bener om Leo itu cuma temen kalian?"
"Kenapa sih bang, daritadi nanya itu mulu"
"Leo... nama itu abang pernah denger dari mommy Jisa, mommy Jisa pas itu nangis-nangis sambil nyebut nama leo"
"– terus mommy Jisa juga bilang maaf berkali-kali sambil megang bingkai foto, didalam foto nya ada 2 orang cowok tapi wajahnya gak keliatan, mommy Jisa bilang gini 'maafin aku Leo, maafin mama nak' Mommy Jisa bilang gitu, tapi aku gak berani bilang sama bang galaxy sama ayah"
"Nak, maksudnya apa mom? bukannya anak mommy Jisa cuma bang galaxy doang?" Tanya Abara kebingungan.
"Terus juga setelah marahin bang galaxy dan bang galaxy pergi waktu itu, aku gak sengaja dengar mommy Jisa bilang gini nyesel saya milih kamu harus nya saya milih Agustine saat itu"
Rose dan Mark tercekat mendengar itu, nafas kedua nya memburu mendengar itu keluar dari mulut Abara.
"Mom, dad jangan bohong ya" Kata Abara penuh penekanan di kata akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn
Teen Fiction"Gue gak mau satupun orang tau kalau lu kembaran gue, paham!" "Abara I won't say as long as it can make you happy, I will be happy too" ⚠️WARNING⚠️ CERITA INI HANYA CERITA FIKSI,CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR, JADI DIHARAPKAN TIDAK DIBAWA KE DALA...