nueve🧵

1.4K 149 21
                                    

Setelah makanan mereka sudah habis, Agara dan Reyhan memutuskan untuk berjalan-jalan keliling sekolah sekaligus memperkenalkan lingkungan sekolah ke Reyhan.

"Ini lapangan bola bas-"

Dug

"Agara!" Teriak Reyhan panik, karna saat sedang menjelaskan tentang lapangan basket tiba-tiba saja satu bola basket melayang menghantam wajah agara.

"Duh Agara lo gak papa?" Panik Reyhan.

Sedangkan Agara hanya diam sambil memegangi wajah nya yang mati rasa karna hantam bola basket nya begitu keras.

"lempar bola nya dong" Tiba-tiba ada suara seseorang yang membuat ubun-ubun Reyhan mendidih.

"BUTA MATA LO! UDAH TAU BOLA NYA KENA TEMAN GUE, MALAH GAK ADA RASA BERSALAH SAMA SEKALI LO JADI ORANG, BRENGSEK!" Reyhan berjalan mendekat kearah orang yang meminta bola tadi dengan penuh emosi.

"Santai dong! Santai bro lagian gue gak sengaja kok, teman lo aja yang planga plong" Ucap pemuda itu.

Reyhan dengan penuh emosi menarik kerah baju pemuda itu,"Lo udah salah ngelunjak pula, gak ngotak lo Abara!"
Bentak Reyhan dengan wajah memerah menahan emosi.

Sementara itu Agara masih menutup wajah nya"sakit, aduh pusing banget,
wajah gue sakit semua," Lirihnya.

"Kurang ajar bener yang nimpuk gue pakai b-"Agara memberhentikan perkataannya saat mendengar bentakan Reyhan menyebut nama Abara.

Agara langsung mengangkat kepalanya perlahan karna kepalanya sangat pusing sekali dan
penglihatannya terasa sedikit berkunang-kunang.

"Astaga Reyhan" Lirih Agara saat melihat Reyhan hendak melayangkan tinjuan nya kearah Abara.

Agara dengan cepat berdiri, mengabaikan rasa sakit nya, lalu berjalan dengan cepat kearah Reyhan dan Abara.

"Rey udah!" Teriak agara.

Reyhan melirik cepat kearah Agara, menurunkan tangan nya, tapi dia makin mempererat cengkeraman nya di baju Abara.

Sedangkan Abara? Dia hanya diam dan erlihat santai sekali.

"Lo gak bakal bisa mukul gue" Ucap Abara dengan nada sombong.

"Cih sombong banget lo" Reyhan kembali hendak melayang kan pukulannya karna pukulan tadi terhenti karna teriakan Agara, dan pukulan kali ini bener-bener serius

"Reyhan jangan!"

Bruk

"Aduh"

Agara mendorong Abara dengan sekuat tenaga sehingga terlepas dari cengkeraman dan pukulan Reyhan.

Sedangkan Reyhan menatap datar kearah Agara "Lo kenapa sih gar, dia udah lempar bola ke arah lo dengan sengaja dan gak berniat minta maaf sedikitpun, masa lo masih belain dia sih" Ucap Reyhan tak habis pikir.

"Gue gak papa kok, jangan buat masalah nya jadi panjang. Ayo pergi" Agara langsung menarik tangan Reyhan dan menariknya dari sana.

"Bener lo gak papa?" Tanya Reyhan lagi.

"Iya gue gak papa kok" Jawab Agara.

"Bahkan ini gak ada apa-apanya dibandingkan hal-hal yang pernah gue alami Rey" Agara melanjutkan perkataannya di dalam hati, mana berani dia bilang begitu.

Reyhan menganguk, lalu setelah nya terdengar coletehan panjang penuh makian tentang abara yang begitu sok dan sombong.

"Sumpah pengen gue pites wajah sombongnya itu"

Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang