cuarenta y seis🧵(Special chapter)

599 61 2
                                    

FLASHBACK

Semangat sayangku membaca nya maaf kalau ada typo karena ini 4300 word pertama yang aku tulis, kemungkinan akan aku revisi nanti. Btw ini part terpanjang yang pernah aku ketik, huhuhu jangan lupa vote and komen ya sayangku.

Hening. Keadaan sebuah rumah yang bisa terbilang sangat mewah itu hanya di isi oleh deru nafas yang serat menahan, marah, emosi, kecewa, dan kesal.

Tak ada yang bahagia. Semua wajah-wajah yang berada di dalam sana sangat kusut dan lelah.

"Kenapa kalian semua tega? Apa karena aku bukan anak kandung kalian. kalau memang karena itu, kenapa dari awal kalian gak buang aku aja, aku muak" Ucap seorang perempuan muda yang masih berumur 22 tahun, wajah nya sangat kusut, mata nya yang dibanjiri oleh air mata dan wajah yang memerah menahan semua amarah yang tertahan di tenggorokan nya.

Sekuat apapun dia bersuara, semua keputusan tetap bulat. Tak ada yang bisa membantah.

"Papa lakuin ini demi kebaikan kamu nak, Mark itu laki-laki yang baik. Dia pasti bisa jagain kamu" ucap sang kepala keluarga.

"INI SEMUA BUKAN DEMI KEBAIKAN AKU. KALIAN SEMUA EGOIS, KALIAN LAKUIN INI DEMI KAK ALANA NOT ME!" Teriak rose kalap dengan air mata yang mengalir menuruni pipinya.

"Jaga sopan santun kamu Rose, sadar diri. Saya saja tidak pernah berkata kasar kepada orangtua saya!" Bentak Jisa, si sulung keluarga Aditya itu akhirnya buka suara setelah lama diam, sedangkan Dafa, sang suami berusaha menenangkan istrinya yang tengah hamil muda itu.

"Ma, pa. pliss ........ Aku tetap gak setuju kak Alana nikah sama Rean "

"Aku tau aku cuma anak angkat di keluarga ini, dan aku juga sadar diri kalau kalian udah ngerawat aku dengan baik selama ini, tapi tolong kali ini aja kalian dengarin aku" lirih rose dengan kedua tangan terkatup di depan kedua orangtuanya.

Rose berlutut dihadapan kedua orangtuanya, meminta sedikit belas kasihan dari kedua orangtuanya itu agar tidak menjodohkan nya dan memberhentikan pernikahan Alana dan Rean.

"Sayang, dengerin mama ya nak. Ini semua kami lakukan bukannya kami gak sayang sama kamu. Mama dan papa udah anggap kamu anak kandung kami sendiri. Tapi ini udah keputusan dari Rean sayang, dia sudah melamar kakak kamu" sang mama pun mengelus dengan lembut surai anak bungsunya tersebut, mata nya menatap dengan sedih kepada anak nya itu.

"Ma, gak mungkin Rean ninggalin aku ma. sakit ma. Sakit" Lirih Rose sambil duduk bersimpuh di hadapan kedua orangtuanya.

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu menatap iba kearah rose yang menangis sesenggukan. Mereka semua tidak bisa menolong adik kecil nya itu.

Cklek

mendengar suara pintu terbuka, semua mata langsung tertuju kepada oknum yang membuka pintu, sedangkan yang di tatap hanya menatap lurus ke depan.

Semua mata mengikuti langkah kaki pria yang berjalan dengan gagah itu, badan yang terbalut jas mahal dan jangan lupakan sepatu yang mengkilat, serta gaya rambut yang ditata dengan rapi ke arah belakang.

Pemuda itu mendudukkan tubuhnya di sebuah singel sofa yang masih kosong di sana, mata nya menatap kearah rose dengan pandangan bersalah lalu menghela nafas berat, semua ini salah nya.

Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang