"Agaraa tungguin gue" Teriak seorang pemuda yang berlari dari arah gerbang ke arah dirinya yang masih berdiri di koridor kelas Abara.
Agara menoleh ke belakang dan melihat Reyhan berlari ke arah nya.
"Udah sekolah aja lo, udah selesai urusan nya?" Tanya Agara tepat saat Reyhan berdiri di depan nya.
"Udah, subuh tadi gue nyampe nya. Gila cuy capek banget, tapi kalau libur lagi nanti absen gue bermasalah" Jawab Reyhan dengan wajah lesu nya, ketara sekali pemuda di depannya ini sangat kelelahan ditambah mata panda yang melingkari mata pemuda itu.
"Nanti lu istirahat aja, pas absen aja nanti lo nyahut nya" Saran Agara.
Reyhan hanya mengangguk, mata nya bener-bener mengantuk sekarang, belum lagi badannya sangat pegal sekali.
Agara merangkul Reyhan dan berjalan ke kelas mereka yang berada di lantai dua,
"Sebenarnya gue udah ngeduga juga sih kalau Abara itu kembaran lo" Ucap Reyhan memecah keheningan.
"Lo dengar?" Tanya Agara.
"Denger, kan tadi gue lewat sana. Kan kembaran lu teriak gitu, eh tapi nih ya gue gak sengaja kan liat ke taman kecil yang di depan parkiran itu loh ada juan tau disana, dia tatapannya kayak aneh gitu loh pas denger Abara umumin yang tadi" Reyhan menjelaskan secara detail tentang tatapan Juan kepada Agara.
"Biarin aja tatapan nya memang kayak gitu kok, mirip sama mak nya wkwkw" balas Agara setengah ngakak, serius sampai sekarang pun Agara masih kesal melihat Juan.
"Hahaha njir ternyata lu masih bisa sarkas ye cuy" Reyhan pun ikut tertawa dengan Agara. Kenapa Reyhan tidak memborbardir Agara dengan pertanyaan kenapa bohong dan semacamnya? ya karena dia udah tau duluan.
"Udah ah gak enak ngomongin orang" Ucap Agara menghentikan.
"Btw Rey ....... ada yang mau gue omongin sama lu" Kata Agara sebelum masuk kedalam kelasnya.
"Apa gar?" Tanya Reyhan penasaran.
"Tapi gue gak bisa bilang disini, kita taro tas dulu habis itu kita ke uks, sekalian kan lo istirahat " Agara masuk terlebih dahulu kedalam kelas diikuti oleh Rayhan dibelakang nya.
Setelah meletakkan tas mereka, Agara dan Reyhan berjalan keluar dari kelas dengan santai nya padahal bel sudah berbunyi.
_
_
_
_Selang beberapa saat kemudian Agara dan Reyhan sudah sampai di uks yang terletak di lantai satu.
Cklek
Agara menutup pintu setelah memastikan tidak ada seseorang yang mengikuti mereka.
Reyhan hanya diam memperhatikan gerak-gerik Agara yang terlihat sangat berhati-hati dan was-was.
"Lo kenapa sih bar?" Tanya Reyhan bingung melihat Agara yang masih memeriksa jendela dan meneliti setiap sudut ruangan uks.
"Diam dulu" Balas Agara tetap melanjutkan aksinya.
Reyhan yang melihat itu jadi ikut-ikutan was-was karena perasaan nya mendadak tidak enak.
Setelah Agara memastikan tidak ada hal atau pun benda mencurigakan Agara mendudukkan dirinya di sebuah single sofa yang ada disana.
"Gue to the point aja ya ray" Ucap Agara sambil menatap tajam Rayhan yang duduk di salah satu tempat tidur disana. Ray yang ditatap sedemikian tajam nya oleh Agara seketika merinding, tatapan dingin dan penuh kebencian.
"Ini gue ada bikin masalah gak ya sama Agara, tatapan nya gitu banget" Guman Ray dalam hati.
"K-kenapa gar" Tanya Ray dengan nada sedikit gagap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn
Teen Fiction"Gue gak mau satupun orang tau kalau lu kembaran gue, paham!" "Abara I won't say as long as it can make you happy, I will be happy too" ⚠️WARNING⚠️ CERITA INI HANYA CERITA FIKSI,CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR, JADI DIHARAPKAN TIDAK DIBAWA KE DALA...