Rose dengan tenang mengelus punggung Galaxy, sedangkan Galaxy hanya menatap kosong kedepannya.
"Mami......Galaxy tau kok papa bakal balik, tapi tetap aja ..... rasanya sakit banget " Lirih Galaxy dengan suara yang sudah parau.
"Gak papa sayang, nangis aja. Mami ada disini sama kamu, jangan khawatir" Rose mengelus rambut Galaxy.
"Hiks mami........kangen sama papa" Akhirnya air mata yang sudah ditahan oleh Galaxy luruh juga, terlalu menyakitkan jika dijelaskan dan terlalu rumit jika di suarakan.
Hati anak mana yang tidak rapuh disaat di depan mata berdiri sosok ayah yang selama ini selalu di nanti nya, apakah Galaxy harus terus diam dan memendam semuanya (?) gak adil.
Suara isakan-isakan kecil yang terdengar begitu lirih, dan mampu menyayat hati orang-orang yang mendengar kan nya, tangisan seorang remaja yang selalu menampilkan wajah angkuhnya kini menangis tersedu-sedu meratapi dirinya.
Tangisan pilu Galaxy mengiris hati seorang ibu yang juga sedang berusaha melindungi kedua anaknya.
"Mami mereka kayak nya bahagia banget kan ya......huh! gak kayak aku"
"Sayang jangan gitu, banyak yang masih sayang sama kamu. Kamu punya mami sama papi, punya Ayah sama mommy, Punya bunda sama daddy. Ada adek-adek juga" Rose menatap lembut Galaxy yang masih mengeluarkan air matanya.
"Gak ada mami! Gak ada yang sayang sama aku!!" Galaxy tiba-tiba memberontak dari pelukan Rose sambil menarik rambut nya dengan keras.
"You are all liars! Kalian cuma manfaatin aku supaya keluarga kalian aman kan! Iya kan, Jawab! Arghhh mommy Galaxy butuh mommy.....
mami tolong bawa galaxy ke tempat mommy" Galaxy terus menarik rambut nya, Rose berusaha menarik tangan Galaxy agar anak itu tak menyakiti dirinya lagi, tapi kekuatan nya tak sebanding dengan Galaxy.Rose dengan panik mencari handphone nya dan buru-buru menelpon Mark.
"H-halo sayang, cepat keparkiran" Seru Rose panik, Mark yang cepat membaca situasi pun dengan cepat bergerak dan mendekat kearah si kembar.
"Sayang, kalian berdua lanjut makan dulu ya. Daddy mau nyusul mommy sama Galaxy dulu" Ucap Mark bergegas.
Sedangkan Leo yang masih berdiri disana pun hanya menaikan alisnya saja saat Mark menatap nya dengan tajam.
"Oh my god santai bro, ada apa?" Tanya Leo.
"Lo bener-bener gak punya otak, anjing lo" Mark lalu pergi dari sana, meninggalkan kedua anaknya yang masih melongo dengan kejadian hari ini.
Jadi yang di depan mereka sekarang ini adalah ayah kandung Galaxy?
Sulit dipercaya, tapi ini terlalu nyata.
Leo mengalihkan pandangannya kearah kedua remaja sma yang masih menatap nya dengan pandangan bertanya-tanya.
"Kalian berdua pasti Abara dan Agara kan?" Tanya Leo dengan senyum nya.
Abara langsung memasang wajah jutek nya begitu pun dengan Agara, saat Leo menyapa mereka.
"Ingat kami elit, ingat anak sendiri sulit. Ini yang kata mommy mau jelasin semuanya ke kita bang, lo percaya? Gue sih enggak ya, anak nya aja ditinggalin apalagi kita, pasti di bohongin" Agara berbicara dengan nada juteknya, biarpun dia tidak suka melihat liat Galaxy tapi kalau begini mana bisa di diamin.
Leo menatap datar Agara yang dengan santai memakan makanan nya.
"Cih! sombong dan angkuh sekali" Ucap Leo sambil berdecih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn
Teen Fiction"Gue gak mau satupun orang tau kalau lu kembaran gue, paham!" "Abara I won't say as long as it can make you happy, I will be happy too" ⚠️WARNING⚠️ CERITA INI HANYA CERITA FIKSI,CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR, JADI DIHARAPKAN TIDAK DIBAWA KE DALA...