Guys spam komen dong tentang part ini, gimana perasaan kalian💗🤩🙏🏻.
Happy reading
Abara dan Agara sudah sampai di rumah mereka dengan selamat tanpa ada gangguan sedikit pun.
Agara keluar dari mobil terlebih dahulu lalu disusul Abara setelah memarkirkan mobilnya.
Agara berjalan dengan santai sekaligus melirik ke sayap kanan rumah nya dengan wajah sedikit cemas, Agara memperlambat jalan nya untuk menunggu abara yang berjalan di belakangnya, saat tangan Agara hendak meraih ganggang pintu tiba-tiba
PRAAAAANNNNNKK!
Sebuah vas bunga melayang menghantam pintu dan itu hanya berjarak sejengkal dari kepala Agara, dengan reflek abara langsung menarik Agara untuk mundur ke belakang.
Abara segera menoleh ke belakang dan matanya menangkap seseorang yang memakai hoodie putih, topi, serta masker yang menatap tajam kearah dirinya dan sang adik.
"WOI BANGSAT LO!" teriak abara marah dan langsung berlari mengejar sang pelaku yang di duga adalah dalang dari pelemparan itu.
Sedangkan Agara masih diam mematung di depan pintu, perasaan nya menjadi tidak karuan, rasa cemas itu datang lagi.
"Sial mereka udah datang?" Ucap Agara dengan lirih dan langsung mengeraskan rahangnya.
"Ini sudah waktunya Agara" sahut sebuah suara seorang laki-laki dewasa yang datang dari sayap kanan rumah nya.
Agara tetap diam pada posisinya, enggan untuk melihat seseorang yang sekarang sudah berdiri di samping nya.
Sosok dengan pakaian rapih memakai jas, rambut di tata rapi dan garis wajah yang sangat tegas. Dafa, orang yang sedang berdiri di samping Agara itu adalah Dafa.
"Saya sudah bilang kepada anda kan jangan seenaknya saja" ujar Agara dingin.
"Saya tidak perlu persetujuan dari kamu anak kecil, sesuai perjanjian kita kan, kamu bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tua dan kembaran kamu tanpa ada gangguan dari saya, dan dengan balasan nya kamu bersedia membantu saya untuk merebut perusahaan yang sudah lama saya incar, kerja bagus"
Dafa tersenyum dengan penuh kemenangan, mata nya mengkode seluruh anak buah nya untuk masuk kedalam rumah,
"Jangan keterlaluan, mau bagaimana pun mereka tetap keluarga saya " Ucap agara dingin mata nya menatap tajam punggung Dafa yang sudah berjalan di depan nya.
"Gak usah bicara seperti itu Agara, kalau kamu bisa bersabar lebih lama kamu gak akan ngorbanin mereka" ucap Dafa sambil menghentikan langkah kaki nya, "atau sebenarnya kamu melakukan ini semua bukan karena mau merasakan kasih sayang mereka? Apa kamu mau balas dendam dengan semua rasa sakit yang kamu rasakan selama ini, benar Agara?" Lanjut Dafa dengan nada yang menuntut.
"Rasa sakit harus di balas sakit kan, mereka juga harus rasain sakit yang mereka perbuat ke saya, selama ini saya cuma diam jika di siksa, dipaksa, di bentak dan masih banyak lagi, saya cuma diam karena saya merasa kecil saya berusaha sabar tapi setelah mengetahui bahwa saya dan Abara bukan anak kandung mereka, rasa ingin membalas mereka semakin menjadi apalagi setelah mendengar bagaimana mereka memisahkan saya dan orangtua saya " Jawab Agara dengan seringaian di wajah tampan nya.
"Semua surat penting perusahaan mommy, daddy, keluarga mommy, dan keluarga daddy sudah ada di tangan saya tuan Dafa. Jadi saya yang akan memberikan saham sesuai kesepakatan kita, kita harus menunggu ulang tahun abara dan saya, baru saya bisa melangser kan para penghianat itu, rose dan mark mereka berdua akan membayar apa yang telah mereka perbuat saat ini"
"Huh sombong sekali kamu Agara, mau bagaimana pun tetap mereka yang membesarkan kamu" ucap Dafa sedikit mengingatkan.
"Saya gak minta, tapi mereka yang merebut paksa saya dan kembaran saya dari kedua orangtua saya"
"Saya sangat mengapresiasi akting kamu selama ini, apalagi soal yang di bandara tadi, kamu pura-pura tidak tau dengan apa yang akan di bicarakan teman kamu itu yang nyatanya kamu sudah tau kan, bagaimana kamu menelpon abara untuk bisa mengulur waktu sampai saya bisa masuk ke rumah ini"
"Saya gak butuh apresiasi anda, saya ingin semua kerjasama ini segera berakhir. Untuk yang terakhir apa yang bisa saya lakukan lagi sebelum semua nya berakhir "
Dafa terdiam kemudian berbalik dan menatap Agara dengan wajah yang angkat serius.
"Saya ingin hak asuh galaxy jatuh ke tangan saya, sebenarnya saya tidak membutuhkan perusahaan kalian ini, saya juga pengusaha hebat tapi kalau dengan ini saya bisa dekat dengan galaxy saya akan lakukan apapun, karena sebenarnya galaxy itu ......... anak kandung saya"
Agara melebarkan mata nya karena merasa sangat terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulut Dafa.
"Hahaha lucu sekali ya, sebenarnya bapak kandungnya galaxy ini siapa sih kenapa banyak sekali yang mengaku sebagai ayah dari anak itu" tawa Agara dengan nada mengejek.
"Diam anak kecil. Saya ayah kandung nya, leo cuma sampah yang merebut Jisa dari saya. Biarkan saya yang mengurus galaxy karena saya berhak atas galaxy, saya ayah kandung nya. Kamu pikir kenapa Jisa sebenci itu kepada anak saya? Itu semua karena si kaparat leo, dia menjebak saya dan mengatakan kalau saya berselingkuh dengan orang lain di belakang Jisa,"
"Jisa yang saat itu sedang mengandung galaxy terjatuh dari tangga saat mendengar kabar burung itu, dia mengalami pendarahan dan untungnya dia dan galaxy bisa selamat, tapi tidak sampai di situ saja setelah keluar dari rumah sakit, Jisa menceraikan saya dan keluarga besar mereka langsung mempermalukan saya di depan umum selama bertahun-tahun saya harus membersihkan nama baik saya yang sudah tercoreng.
" saya dipisahkan dengan anak kandung saya Agara, sampai akhirnya jisa dan leo menikah saat umur anak saya baru menginjak 1 tahun, karena perasaan marah dan dendam yang sudah membutakan saya, saya mengancam dan menekan leo untuk terus memisahkan Jisa, akhirnya leo menyerah," Dafa menghela nafas panjang.
"Leo berpisah dari jisa disaat anak pertama jisa dan leo lahir, jisa depresi berat saat itu, dia terus melampiaskan semua amarah nya kepada galaxy yang masih kecil, dia sangat membenci galaxy itu karena saya, dia tau leo memisahkan nya karena saya. Sampai akhirnya sedikit ke khawatiran saya menghilang saat dia menikah dengan Hans yang tulus menyayangi dia dan galaxy, tapi mau bagaimana pun galaxy itu tetap anak saya dan saya punya hak penuh dengan hak asuh nya"
"Sekarang tugas kamu hanya mengumpulkan semua bukti jisa yang telah menganiaya galaxy, lalu berikan kepada saya, Agara saya bisa menuntut jisa di pengadilan dan memenangkan hak asuh anak saya" final Dafa lalu masuk ke dalam rumah Mark dan Rose tersebut.
Agara tetap diam pada posisinya tersebut, kaki nya melangkah masuk ke dalam rumah.
"Bawa abara ke kamar nya" perintah Agara pada anak buah dafa yang di kejar oleh Abara tadi.
Saat abara mengejar orang yang melempar kan vas bunga tadi ternyata sudah ada satu orang lagi yang menunggu abara dan langsung membius abara saat anak itu ingin menghajar teman nya.
TBC
Terimakasih guys yang udah baca, vote and komen 💗💗💗🤩🤩.
Guys ayo dong spam komen guys aku sangat butuh pendapat kalian untuk part ini pliss ya sayang-sayang ku💗💗💗💗.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn
Teen Fiction"Gue gak mau satupun orang tau kalau lu kembaran gue, paham!" "Abara I won't say as long as it can make you happy, I will be happy too" ⚠️WARNING⚠️ CERITA INI HANYA CERITA FIKSI,CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR, JADI DIHARAPKAN TIDAK DIBAWA KE DALA...