"Aku gak berubah. ini diri aku yang sebenarnya kakak gak lupa kan?tapi karena kalian." Tekan rose di setiap katanya.
Jangan lupakan posisi mereka yang masih di depan pintu.
"Kamu kira pun kakak mau begini?You have to realize that even this is not what we really want" balas ly.
"Lucu ya kalian udah jelas-jelas semuanya karena kalian,aku gini karena kalian. Kalian yang maksa aku!!" Teriak Rose kesal.
"Kalau bukan karena a--" Omongan ly terhenti oleh suara seseorang.
"Mommy kok lama?" Tanya Agara yang datang dari arah belakang Rose diikuti oleh Abara dibelakangnya.
Semua melihat kearah kedatangan Abara dan Agara.
Juan yang awalnya diam mendengar kan pembicaraan itu berubah menjadi sangat excited saat melihat Abang nya.
"Woy bang!" Panggil Juan excited.
"Eh dek?Udah sembuh lo,gimana keadaan lo sekarang?" Balas Abara sambil mendekat kearah Juan.
Mereka bertos ria yang menandakan seberapa dekatnya mereka.
"Hai bunda" Sapa Abara sambil tersenyum.
"Hai sayang,gimana tinggal disini sayang?" Tanya ly dengan senyum ke ibuannya.
"Seru banget bunda "
"Ah syukur lah kalau gitu,bunda juga seneng dengernya.
"Oh iya bunda kenapa pagi-pagi kesini?kangen Abang yaa?" Goda Abara sambil menaikkan kedua alisnya.
"Iya nih kangen banget bunda sama kamu padahal belum ada seminggu kamu pergi,gak ada yang jailin bunda lagi di rumah,rumah juga jadi sepi, adek mu itu murung terus dia"
"Hehehehe yaa gimana Bun, Abara kan juga kangen sama mommy "
"Iyaa, yang sekarang udah jadi anak mommy mah beda"
"Ish bunda ngeselin banget,au ah Abang ngambek sama bunda "
"Ututututu anak sulung bunda ini manja banget kamu,malu diliatin adek sama kembaran kamu"
"Iya nih udah gede Masi aja ambekan lo bang" julid Juan sambil senyum meledek kearah Abara.
Ly,abara,dan Juan yang malah asik dengan dunia mereka, melupakan dua sosok yang masih berdiri memperhatikan mereka.
Abara memang sangat dekat dengan Ly karena sosok Ly dibandingkan Jisa. Ly merupakan salah satu sosok penting di kehidupan Abara karena Ly lah yang selalu ada disaat Abara butuh support sistem dan menjadi garda terdepan yang selalu mendukung setiap langkah abara.
Karena ke asikan dengan dunia mereka sendiri dan melupakan dua orang nya yang berdiri disana.
"Mommy" Panggil Agara dengan sendu.
Rose hanya diam memperhatikan interaksi Abara dengan kakak keduanya tersebut.
"Mom" Panggil Agara sekali lagi.
"Eh iya. kenapa sayang?" Tanya Rose dengan lembut menatap Agara.
"Mereka" tunjuk Agara kearah depan nya.
"Sabar ya.maafin mommy,ini semua salah mommy,semua kayak gini karena mommy sayang" Rose mengusap lembut kepala Agara.
Agara hanya terdiam, kemudian memilih masuk ke dalam rumah.
"Kak" Panggil Rose karena tak tega melihat anak bungsunya tersebut,dia pun sebenarnya tak rela melihat interaksi di depannya ini.
"Iya kenapa?" Jawab Ly sambil menoleh kearah Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn
Teen Fiction"Gue gak mau satupun orang tau kalau lu kembaran gue, paham!" "Abara I won't say as long as it can make you happy, I will be happy too" ⚠️WARNING⚠️ CERITA INI HANYA CERITA FIKSI,CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR, JADI DIHARAPKAN TIDAK DIBAWA KE DALA...