once🧵

1.3K 134 17
                                    

Setelah selesai membelikan makanan untuk mommy nya dan dirinya sendiri,abara melihat kiri kanan untuk menyebrang.

Melihat kiri dan kanan nya kosong abara sudah siap berlari ke sebrang jalan tapi suara seseorang yang memanggil nya membuat langkah nya terhenti.

"Abara"

Abara melihat kearah seseorang yang memanggil nya, perempuan sebaya mommy nya siapa dia."Iya siapa?kok bisa tau nama saya"tanya abara bingung.

"Bisa bicara sebentar?ada hal penting yang harus saya kasih tau ke kamu"ucap perempuan itu.

"Iya bisa,bicara tentang apa?"

"Bisa kita pergi dari sini?"

"Gak, bicara disini saja. saya mau balik ke kantor mommy saya"

Perempuan tersebut menghela nafas berat kemudian melihat ke sekeliling nya untuk memastikan keadaan apakah aman atau tidak.

"Abara dengarkan ini baik-baik apa yang saya katakan semuanya untuk kebaikan kamu dan kembaran kamu juga"

"Tante kok t-"ucapan abara terpotong.

"Jangan potong perkataan saya,ingat ini baik-baik apapun yang terjadi tolong percaya sama kembaran kamu dia udah banyak berkorban untuk kamu,cuma kamu harapan terakhir abara,semoga kamu cepat tersadar"

"-dan apa yang dikatakan oleh mommy kamu itu gak benar saya tekan kan sekali lagi itu gak bener,percaya sama saya kamu harus percaya sama kembaran kamu abara,ikatan batin anak kembar biasanya lebih kencang dari pada ke orang tua nya sendiri,tolong jangan buta oleh rasa benci kamu ke agara,kamu renungkan baik-baik semua kejadian dihidup kamu dan disana kamu bakal nemuin banyak kejanggalan dan-"

"Lo siapa sih?berani banget lo ngomong gitu, jelek-jelekin mommy gue.lo suruhan Agara ya?dibayar berapa lo sama dia buat mata-matain mommy gue"

"Saya bukan suruhan Agara,saya disini cuma nolongin kamu dan Agara,dia baik kamu jangan sampai menyesal nanti abara"

"Aneh lo"setelah berkata seperti itu abara segera menyebrangi jalan tanpa melihat kiri kanan, untung tidak ada mobil atau pun motor yang sedang melaju.

Setelah sampai di resepsionis perusahaan mommy nya,abara berjalan pelan kearah ruangan mommy nya.

"Tuh orang siapa sih,ganggu aja mana omongannya gak penting lagi"gumannya pelan.

"..........tapi tiba-tiba perasaan gue jadi gak enak.tau deh capek banget gue mau makan aja"

*****

"Sial dia udah terpengaruh"panik perempuan itu.

"Kalau gini caranya aku harus cegat Agara supaya gak pulang kerumah"

"Tapi caranya gimana ya?"ucap perempuan itu.

Setelah lama berpikir tiba-tiba dirinya ingat dengan orang yang bisa diandalkan dalam masalah ini.

Dia segera mengambil ponselnya dan mencari nomor seseorang.

"Halo"

"Iya ini siapa ya?"

"Ini saya,kamu ingat?"

"Ha?saya siapa s- Oh iyaaa yang tadi ya,ada apa Tante?"

"Rey tolong bantu tante,cuma kamu yang bisa tante andelin, sekarang kamu cegat Agara, buat dia hari ini gak pulang ke rumahnya"

Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang